24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Respon
Respon pada hakekatnya merupakan tingkah laku balas atau juga sikap yang menjadi tingkah laku balik, yang juga merupakan proses pengorganisasian
rangsang dimana rangsangan-rangsangan proksimal diorganisasikan sedemikian rupa sehingga terjadi representasi fenomenal dari rangsangan-rangsangan
proksimal Wirawan, 1987:24. Selain itu respon juga dapat diartikan bahwa
merupakan tingkah laku atau sikap yang berwujud baik itu pra pemahaman yang mendetail, penialain, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta
pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu Daryl Beun dalamWirawan, 1987:35.
Respon pada prosesnya didahului sikap seorang, karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku kalau ia
menghadapi suatu rangsang tertentu. Jadi berbicara mengenai respon atau tidak respon, tidak terlepas dari pembahasan dengan sikap. Dengan melihat sikap
seseorang atau sekelompok orang terhadap sesuatu maka akan diketahui bagaimana respon mereka terhadap kondisi tersebut.
Louis Thurstone mendefenisikan sebagai berikut: Jumlah kecenderungan dan perasaan, kecurigaan dan prasangka, pra pemahaman yang mendeteil
ide-ide, rasa takut, ancaman dan keyakinan tentang sesuatu hal yang khusus Moller, 1991:11.
25 Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa cara pengungkapan sikap
dapat melalui: 1.
Pengaruh atau penolakan. 2.
Penilain. 3.
Suka atau tidak suka. 4.
Kepositifan dan kenegatifan suatu objek psikologi. Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang atau
sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan atau situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yakni cenderung menyenangi,
mendekati dan mengharapkan suatu objek, seorang disebut mempunyai respon positif apabila dilihat melalui tahap kognisi, afeksi dan psikomotorik. Sebaliknya
seseorang disebut mempunyai respon negatif apabila informasi yang didengar atau perubahan terhadap sesuatu objek tak mempengaruhi tindakannya atau malah
menghindar dan membenci objek tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, respon didefinisikan sebagai suatu
tanggapan, reaksi maupun jawaban. Menurut The Great Encyclopedic Dictionary respon adalah jawab, membalas, menyambut, menanggapi dan mengadakan
reaksi. Wiston menyatakan respon adalah sebagai sesuatu yng menghasilkan atau mengakibatkan hal-hal tertentu dalam lingkungan. Respon oleh Wiston dibagi-
bagi ke dalam beberapa jenis. Pertama ialah respon yang dipelajari dan respon yang tidak dipelajari atau unlearned. Kedua respon yang eksplisit terbuka,
dapat terlihat dari luar dan respon yang implist tidak dapat terlihat. Ketiga respon auditor pendengaran. Misalnya adalah tiap-tiap respon yang timbul oleh
26 stimulus terhadap telinga. Demikian juga olfactory respon adalah respon-respon
terhadap stimulus yang masuk melalui indra penciuman Dirgagunasa dalam Poerdarminta, 1987:79.
Respon dapat bersifat fasif tanpa tindakan yaitu berfikir, berpendapat, bersikap maupun bersifat aktif yaitu melakukan tindakan. Gerungan, 1986:97.
Respon atau tanggapan akan timbul setelah seseorang atau kelompok orang terlebih dahulu merasakan kehadiran suatu objek dan dilaksanakan maka akan
menginterpretasikan objek yang dirasakan tadi. Berarti dalam hal ini, respon pada dasarnya merupakan proses pemehaman terhadap apa yang terjadi di lingkungan
orang yang sedang menanggapi atau memberikan respon antara lingkungan dengan manusia dan tingkah lakunya adalah hubungan timbal balik, saling terkait
dan saling mempengaruhi. Namun meskipun demikian, terdapat dua jenis variabel yang
mempengaruhi respon yaitu: 1.
Variabel Struktural yakni faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan fisik.
2. Variabel Fungsional yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri si pengamat
misalnya kebutuhan suasana hati, pengalaman masa lalu Cruthcfield dalam Sarlito, 1991:47.
Menurut Hunt 1962 orang dewasa telah mempunyai sejumlah besar unit untuk memproses informasi-informasi. Unit-unit ini dibuat khusus untuk
menangani representasi fenomenal dari keadaan di luar yang ada dalam diri seorang individu. Lingkungan internal ini dapat digunakan untuk memperkirakan
27 peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar. Proses yang berlangsung secara rutin
inilah yang oleh Hunt dinamakan respon Teori rangsang balas stimulus response theory yang sering juga disebut
sebagai teori penguat dapat digunakan untuk menerangkan berbagai gejala tingkah laku sosial. Teori penguat dapat juga untuk menerangkan sikap. Yang dimaksud
sikap di sini adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu kalau ia mengalami suatu rangsang tertentu. Sikap ini biasa terjadi
terhadap benda, situasi, orang, kelompok, nilai-nilai dan semua hal yang terdapat disekitar manusia.
Respon seseorang terhadap suatu objek akan mempengaruhi juga oleh sejumlah mana pemehaman terhadap objek respon tersebut. Sesuatu objek respon
yang belum jelas atau belum nampak sama sekali tidak mungkin akan memberikan makna, sehingga apalagi objek tersebut sesuai dengan apa yang
pernah dirasakan Sarlito, 1983:93.
2.2 Gambaran Umum Sektor Pertanian