Pembangunan Pertanian Respon Masyarakat Petani Terhadap Upaya Pemerintah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Pembangunan Sektor Pertanian Di Desa Tanah Tinggi Kec. Air Putih Kab. Batu bara

39 Hal yang harus diwaspadai Pemkab Batu bara, yaitu tentang penyaluran pupuk dan pestisida, tenaga kerja, Sebagai kabupaten lumbung padi, penyaluran pupuk menjadi isu yang sangat sensitif itu harus menjadi perhatian. http:www.kaskus.usshowthread.php?t=471158page=234.

2.3 Pembangunan Pertanian

Untuk menjabarkan pembangunan pertanian, terlebih dahulu akan dipaparkan pengertian dari pembangunan dari para ahli, antara lain menurut S.P. Siagian. Pembangunan adalah suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan negara suatu bangsa, dan pemerintah menuju modernitas di dalam rangka pembinaan bangsa. Lebih lanjut Drs. Sunyoto 1971 memberikan batasan sebagai berikut: Pembangunan adalah merupakan: a. Suatu perubahan, b.Yang dilakukan dengan sengaja, c. Ketingkah laku yang lebih baik, d. Atas dasar norma- norma tertentu”. Berdasarkan jalan pikiran diatas dapat disimpulkan bahwa: ”pembangunan adalah suatu proses perubahan yang sadar dilakukan, baik oleh pemerintah maupun oleh warga masyarakat, dan dengan perencanaan yang teratur, serta bertujuan mencapai tingkat hidup yang lebih baik. Arti pertanian menurut Prof. Dr. JP. Van Anrt Sent, yakni sebagai berikut: Pertanian adalah digunakannya kegiatan manusian yang ditujuan memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan hal mana pertama-tama dicapai dengan jalan sengaja mempergunakan segala kemungkinan yang diberikan alam untuk mengembang biakkan tumbuhan atau hewan. 40 Jadi pembangunan dalam bidang pertanian adalah suatu proses pertumbuhan dan perubahan secara sadar dibidang pertanian, baik dilaksanakan oleh pemerintah maupun yang dilakukan oleh warga masyarakat itu sendiri, menuju pada tingkat yang lebih baik pada bidang tersebut, yang pada gilirannya akan menaikkan pendapatan perkapita serta tingkat hidup warga masyarakat. Berdasarkan penjelasan serta pengertian dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa: Pembangunan pertanian adalah proses perubahan yang secara sadar dilakukan pemerintah maupaun warga masyarakat dan dengan pelaksanaan yang berencana, memulai pengenalan cara dan sarana yang baru dalam bidang pertanian. Warga masyarakat desa yang menggantungkan dari pada pertanian, pada umumnya hidup dalam pertanian yang tradisional dan statis. Artinya dalam penggarapan ladang maupun sawah sering terjadi pemborosan waktu dan tenaga, sehingga sering terjadi pengeluaran tidak seimbang dengan pemasukan dalam usaha tersebut, serta tingkat kehidupan yang relatif rendah pula. Oleh karena itu kepada masyarakat desa di kenalkan gagasan-gagasan baru, yang bertujuan untuk menciptakan suatu perubahan kearah yang lebih baik, gagasan itu berupa: pengenalan pembibitan, mengenal bagaimana cara mengolah tanah yang baik, pemakaian pupuk, pengenalan bagaimana caramenggunakan obat pembrantas hama, pengadaan cara dan pemenfaatan irigasi gagasan-gagasan baru di atas jika dilaksanakan, diharapkan dapat terjadi perubahan dalam cara-cara bertani warga masyarakat desa, yang mendorong terjadinya kenaikan produktifitas. Pengenalan 41 gagasan baru ini pada umumnya di peloporo oleh pemerintah dalam hal ini pemerintah berperan sebagai pihak yang mengenalkan gagasan-gagasan baru, sedangkan warga masyarakat desa berperan sebagai penerima gagasan baru tersebut, dan diharapkan untuk melaksanakannya. Dalam hal ini peranan warga masyarakat sangatlah penting, karena walaupun gagasan-gagasan baru itu dikenalkan tidak akan bermanfaat apabila tidak dilaksanakan. Berarti, keikutsertaan warga masyarakat desa dalam pelaksanaan pembangunan turut menentukan hasil pembangunan itu sendiri. Guna mendapatkan pengertian yang lebih terperinci tentang keikutsertaan warga masyarakat desa dalam pelaksanaan pembangunan pertanian, di bawah ini akan dibicarakan masalah partisipasi. Menurut Keith Davis partisipasi adalah sebagai berikut: partisipasi keikutsertaan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok, sehingga memberikan dorongan untuk mencapai tujuan kelompok dan memberikan adil bagi tumbuhnya rasa tanggung jawab atas pencapaian tujuan pembangunan tersebut. Tampak disini unsur mental dan emosi lebih menunjukkan aspek psikologinya tentunya, keterlibatan itu berdasarkan skillkeahlian dan bersumber dari hasil pemikiran, sehingga dapat meletakkan pribadi seseorang dalam situasi yang dihadapinya. Adanya motifasi yang jelas mendukung situasi, yang akhirnya akan menimbulkan tanggung jawab pada kegiatan yang dijalankan bersama. 42 Partisipasi juga dapat sebagai keterlibatan individu-individu pada suatu pronyek tertentu. Partisipasi meliputi kegiatan fisikmental seperti sumbangan tenaga, pikiran, mengajukan usul, kritik didalam pertemuan-pertemuan dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan diatas tampak bahwa terbuka kemungkinan bagi setiap anggota masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam hal tertentu, dengan menyumbangkan pikiran dan tenaganya, dalam bentuk keikutsertaannya pada kegiatan yang bersifat fisik atau mental. Jadi dapat di peroleh suatu gambaran bahwa keikutsertaan warga masyarakat desa dalam pelaksanaan pembangunan pertanian berarti: 1. Memberikan usul-usul, pandangan, saran, serta kritik dalam suatu kesempatan tertentu, tentang tata cara dan sarana yang baru di bidang pertanian yang dikenalkan pemerintah; 2. Ikut serta memakai bibit unggul; 3. Ikut serta dalam memakai obat pemberantas hama dan penyakit; 4. Ikut serta dalam memakai pupuk; 5. Ikut serta membantu dalam mengadakan irigasi yang baik dan dalam pemanfaatannya; 6. Ikut serta memakai cara dan sarana baru dalam mengelola tanah; dan lain sebagainya Siagian, 1982:1-2. 43

2.4 Kebijakan Umum Pembanguanan Pertanian Nasional