Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin banyak pula informasi yang terkandung di dalamnya. Pihak manajemen harus mengolah informasi
tersebut dengan baik untuk dilaporkan pada pihak yang berkepentingan. Jika pihak manajemen tidak bersedia mengolah informasi tersebut dengan baik,
maka laporan keuangan yang dihasilkan tidak akan bisa mencerminkan keadaan dari kondisi perusahaan. Bahkan bisa saja laporan keuangan tersebut
akan terlihat dibuat secara sembarangan asal jadi. Dengan demikian, pihak- pihak yang berkepentingan yang menggunakan lapran keuangan akan
memandang bahwa kinerja perusahaan tersebut buruk. Jika hal itu terjadi, maka eksistensi perusahaan tidak akan bisa bertahan lama.
Ukuran perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu perusahaan kecil, perusahaan menengah dan perusahaan besar. Berdasarkan
Undang- Undang No. 9 tahun 1995, ukuran perusahaan dikelompokkan atas : a.
perusahaan kecil yaitu perusahaan yang memiliki aset kurang dari Rp. 200.000.000 di luar tanah dan bangunan,
b. perusahaan menengah yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari
Rp. 200.000.000 dan kurang dari Rp. 5.000.000.000 di luar tanah dan bangunan,
c. perusahaan besar yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp.
5.000.000.000 di luar tanah dan bangunan.
10. Tipe Kepemilikan Perusahaan
Perusahaan adalah suatu entitas atau unit bagi sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pada bidang tertentu selama jangka waktu yang
Universitas Sumatera Utara
panjang untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran. Ada berbagai bentuk perusahaan bisnis yaitu perusahaan perorangan sole proprietorship,
persekutuan partnership, dan perseroan corporation. Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan perseroan. Perseroan adalah
suatu badan hukum yang berbeda dan terpisah dari individu-individu yang mendirikan dan mengoperasikannya. Pada perusahaan perseroan, kepentingan
kepemilikan dinyatakan dalam lembar saham yang sangat mudah dipindahtangankan. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk
mendapatkan modal adalah menjual sahamnya. Semakin banyak saham yang dijual, maka semakin banyak pula saham yang beredar di masyarakat.
Kepemilikan atas perusahaan diwujudkan dalam bentuk pembagian saham, di mana setiap pemegang saham memiliki bagian atas perusahaan yang
diwakili dengan proporsi saham yang dimiliki dibandingkan dengan jumlah saham yang ada Horne dan Wachowicz, 2005: 26. Adanya perbedaan dalam
proporsi saham yang dimiliki oleh investor luar dapat mempengaruhi kelenkapan pengungkapan oleh perusahaan. Hal ini karea semakin banyak
pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan. Semakin banyak pula detail-detail butir yang dituntut untuk dibuka dan dengan demikia
pengungkapan perusahaan semakin luas. Tipe kepemilikan perusahaan diukur dengan persentase saham yaitu
perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh masyarakat publik dengan jumlah saham yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki
banyak pemegang saham juga akan mempengaruhi pengungkapan laporan
Universitas Sumatera Utara
keuangan tahunan. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan jumlah pemegang saham yang besar akan menjadi sorotan publik sehingga mendapatkan tekanan
dari pemegang saham dan analis. Hal ini senada dengan pendapat Luciana dan Lucas 2006
Semakin banyak saham yang dimiliki oleh publik, maka semakin besar tekanan yang dihadapi perusahaan untuk mengungkapkan informasi lebih
banyak dalam laporan tahunannya. Hal ini dikarenakan dengan semakin besar porsi pemilikan publik, maka semakin banyak pihak yang
membutuhkan informasi tentang perusahaan, sehingga semakin banyak pula butir-butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka
dalam laporan tahunan.
Untuk mengurangi tekanan tersebut, perusahaan harus mengungkapkan informasi mengenai perusahaan secara transparan. Informasi tersebut akan
diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan. Pemegang saham yang berasal dari publik akan menilai informasi tersebut untuk mengetahui keadaan
dan kinerja perusahaan.
11. Umur Perusahaan