c.Pengungkapan penuh Full disclosure Pengungkapan penuh menyangkut penyajian informasi yang relevan.
Bagi sebagian orang pengungkapan penuh berarti penyajian informasi secara berlimpah sehingga tidak tepat. Namun, terlalu banyak informasi
akan membahayakan. Karena penyajian rinci dan yang tidak penting justru akan mengaburkan informasi yang signifikan membuat laporan
keuangan sulit ditafsir.
5. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas biasa digunakan dalam melakukan analisis kredit karena likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kasmir 2008 : 129
Likuiditas merupakan rasio yang berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik
kewajiban kepada pihak luar perusahaan likuiditas badan usaha maupun di dalam perusahaan likuiditas perusahaan. Dengan demikian dapat
bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahuui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memeuhi kewajiban utang pada saat
ditagih.
Horne dan Wachowicz 2005 : 206 juga menyatakan bahwa rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan unutk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas dibagi menjadi beberapa jenis. Dimana masing-masing
rasio likuiditas mencerminkan prespektif yang berbeda dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Adapun beberapa jenis rasio likuiditas yang sering digunakan yaitu: a.
rasio lancar current ratio
Universitas Sumatera Utara
rasio lancar current ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Rumus rasio
ini adalah:
b. rasio cepat quick ratio
rasio cepat quick ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Rumus ratio ini adalah:
Rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah current ratio RT. Rasio lancar current ratio menurut Kasmir 2008 : 134 “merupakan
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan”. Dari hasil pengukuran, bila rasio lancar rendah maka dapat dikatakan
bahwa perusahaan mengalami kekurangan modal untuk membayar kewajibannya. Tetapi, apabila rasio lancar tinggi, belum tentu kondisi
perusahaan sedang baik. Hal ini bisa saja terjadi karena kas tidak digunakan dengan baik. Menurut Kasmir 2008: 135 “dalam praktiknya sering kali
dipakai bahwa rasio lancar dengan standar 200 2:1 sudah dianggap ukuran yang cukup baik atau memuaskan bagi suatu perusahaan”.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Irawan 2006, tingkat likuiditas dapat dipandang dari dua sisi. Di satu sisi, kesehatan suatu perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya
rasio likuiditas diukur dengan current ratio diharapkan berhubungan dengan tingkat pengungkapan. Hal ini didasarkan dari adanya pengharapan bahwa
secara finansial perusahaan yang kuat akan lebih mengungkapkan informasi daripada perusahaan yang lemah. Di sisi lain, jika likuiditas dipandang
sebagai ukuran kinerja, perusahaan mempunyai yang rasio likuiditas rendah perlu memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan lemahnya
kinerja perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas yang tinggi.
6. Rasio Solvabilitas