dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik good news atau signal buruk bad news. Jika pengumuman informasi tersebut sebgai signal
baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.
2. Agency Theory
Dalam teori keagenan agency theory, hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih principal memperkerjakan orang lain agent untuk
memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut Ivanna 2008. Sejalan dengan
Ivanna 2008, menurut Mursalim 2005 dalam Ujiyantho 2008 dalam teori keagenan terdapat suatu model kontraktual antara dua atau
lebih orang pihak, dimana salah satu pihak disebut agent dan pihak yang lain disebut principal.
Principal mendelegasikan
pertanggungjawaban atas decision making kepada agent, hal ini dapat pula dikatakan bahwa principal memberikan suatu amanah kepada agent
untuk melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Wewenang dan tanggungjawab agent maupun principal diatur
dalam kontrak kerja atas persetujuan bersama.
Teori agensi dianggap sebagai konsep penting untuk memahami dan menganalisis laporan keuangan. Berdasarkan teori ini, perusahaan secara
mendasar mempunyai hubungan antara manajer sebagai agent dan pemiliki sebagai principal tersebut. Pemisahan kepemilikan dan akses kontrol
menimbulkan asimetri informasi antara manajer dengan principal di mana manajer mempunyai lebih banyak informasi tentang keadaan perusahaan di
masa sekarang dan kinerja perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan dengan principal tersebut. Oleh karena itu sebagai pengelola,
manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan
Universitas Sumatera Utara
kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan.
Laporan keuangan digunakan oleh berbagai pihak, termasuk manajemen perusahaan itu sendiri. Namun yang paling berkepentingan dengan laporan
keuangan sebenarnya adalah para pengguna eksternal diluar manajemen. Menutrut Fahmi 2006: 17 Pihak yang paling membutuhkan laporan
keuangan adalah investor karena investor menjadikan laporan keuangan sebagai bagian yang bisa memberinya suatu masukan dalam mendorong
keputusannya. Selain itu, laporan keuangan menjadi penting bagi para pengguna eksternal karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling
besar ketidakpastiannya [Ali 2002 dalam Ujiyantho 2008]. Para pengguna internal para manajemen memiliki kontak langsung dengan entitas atau
perusahannya dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang terjadi, sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi akuntansi tidak
sebesar para pengguna eksternal. Lang dan Lundholm 1993 dalam Agustina 2008 menyatakan ada
persepsi yang umum bahwa manajemen pada perusahaan yang berkinerja baik, lebih terbuka dengan informasi daripada manajemen pada perusahaan
yang berkinerja buruk. Berdasarkan teori signalling, pada situasi-situasi yang demikian manajemen semakin giat untuk meningkatkan keyakinan pemegang
saham dan mendukung kontrak-kontrak manajemen.
Universitas Sumatera Utara
3. Laporan Keuangan