Ukuran Perusahaan Tinjauan Teoritis 1. Signalling Theory

9. Ukuran Perusahaan

Menurut Rachmaf Saleh dalam Luciana dan Lucas 2006 ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata aktiva Ira 2008. Brigham dan Houston 2001:119 mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dengan demikian dapat dipahami bahwa ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan, total aktiva yang dimiliki, atau total penjualan yang diperolehnya. Dari beberapa variabel ini, peneliti menggunakan variabel total aktiva dalam mengukur ukuran perusahaan karena nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan penjualan dan kapitalisasi pasar market capitalization. Selain itu, nilai aktiva dapat menggambarkan ukuran perusahaan. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan paragraf tujuh belas, menyatakan bahwa “aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan” Ikatan Akuntan Indonesia, 2007: 9. Universitas Sumatera Utara Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin banyak pula informasi yang terkandung di dalamnya. Pihak manajemen harus mengolah informasi tersebut dengan baik untuk dilaporkan pada pihak yang berkepentingan. Jika pihak manajemen tidak bersedia mengolah informasi tersebut dengan baik, maka laporan keuangan yang dihasilkan tidak akan bisa mencerminkan keadaan dari kondisi perusahaan. Bahkan bisa saja laporan keuangan tersebut akan terlihat dibuat secara sembarangan asal jadi. Dengan demikian, pihak- pihak yang berkepentingan yang menggunakan lapran keuangan akan memandang bahwa kinerja perusahaan tersebut buruk. Jika hal itu terjadi, maka eksistensi perusahaan tidak akan bisa bertahan lama. Ukuran perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu perusahaan kecil, perusahaan menengah dan perusahaan besar. Berdasarkan Undang- Undang No. 9 tahun 1995, ukuran perusahaan dikelompokkan atas : a. perusahaan kecil yaitu perusahaan yang memiliki aset kurang dari Rp. 200.000.000 di luar tanah dan bangunan, b. perusahaan menengah yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp. 200.000.000 dan kurang dari Rp. 5.000.000.000 di luar tanah dan bangunan, c. perusahaan besar yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp. 5.000.000.000 di luar tanah dan bangunan.

10. Tipe Kepemilikan Perusahaan