Rasio Profitabilitas Tinjauan Teoritis 1. Signalling Theory

bersih. Semakin efektif perusahaan menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan bersihnya menunjukkan semakin baik kinerja yang dicapai perusahaan. Dengan demikian sangat dimungkinkan bahwa hubungan antara total assets turnover dengan pengungkapan laporan keuangan adalah positif.

8. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba profitabilitas pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham. Menurut Kasmir 2008 : 196 “rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keutungan”. Rasio profitabilitas menurut Horne dan Wachowicz 2005 : 222 adalah “rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukka n persahaan. Terdapat beberapa pengukuran rasio profitabilitas, antara lain: a. margin laba atas penjualan net profit margin net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Rumus untuk menghitung net profit margin yaitu: b. tingkat pengembalian atas investasi retrun on investment-ROI Universitas Sumatera Utara ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus untuk menghitung ROI yaitu: c. tingkat pengembalian atas ekuitas retrun on equity-ROE ROE merupakan rasio yang mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Rumus untuk menghitung ROE yaitu: Rasio profitabilitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah laba bersih atas penjualan net profit margin. Karena rasio ini menunjukkan laba yang terkait dengan penjualan. Rasio ini juga merupakan alat pengukur efisiensi operasi perusahaan dan indikasi penetapan harga produk. Di samping itu, rasio ini sangat dominan untuk menunjukkan nilai profitabilitas perusahaan. Net Profit marjin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Rendahnya marjin ini tidak menunjukkan adanya masalah operasi, tetapi hanya perbedaan dalam strategi pembiayaan, dan perusahaan dengan marjin laba yang rendah akan memiliki tingkat pengembalian yang tinggi kepada pemegang saham jika menggunakan leverage keuangan Brigham dan Houston 2001: 90. Universitas Sumatera Utara

9. Ukuran Perusahaan