5. koefisien regresi net profit margin sebesar 0,022 menyatakan bahwa jika
terjadi kenaikan net profit margin sebesar 1 maka nilai tingkat pengungkapan akan meningkat sebesar 0,022 dengan asumsi variabel lain
tetap 6.
koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar 0,001 menyatakan bahwa jika terjadi kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 maka nilai tingkat
pengungkapan akan meningkat sebesar 0,001 dengan asumsi variabel lain tetap
7. koefisien regresi tipe kepemilikan perusahaan sebesar 0,126 menyatakan
bahwa jika terjadi kenaikan tipe kepemilikan perusahaan sebesar 1 maka nilai tingkat pengungkapan akan meningkat sebesar 0,126 dengan asumsi
variabel lain tetap 8.
koefisien regresi umur perusahaan sebesar 0,011 menyatakan bahwa jika terjadi kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 maka nilai tingkat
pengungkapan akan meningkat sebesar 0,011 dengan asumsi variabel lain tetap
1. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable independen atau predictor-nya
Situmorang, 2010: 144. Kelemahan dalam penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen. Fungsi dari
Adjusted R Square adalah untuk mengurangi keraguan tersebut. Oleh karena
Universitas Sumatera Utara
itu, banyak peneliti yang menyarankan menggunakan nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi model.
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
d i me ns io n0
1 .628
a
.394 .243
.06676 a. Predictors: Constant, UMUR, CR, KP, NPM, TATO, LN_AKTV, DAR
b. Dependent Variable: KLKPN
Sumber : data diolah oleh penulis, 2009 Berdasarkan tabel 4.10, nilai Adjusted R Square sebesar 0,243 dimana
24,3 variabel dependen luas pengungkapan dijelaskan oleh variabel independen. Selisih sebesar 75,7 dijelaskan oleh variabel lain di luar
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini.
2. Uji Parsial t- test
Uji parsial dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing- masing variabel independen secara individual atau parsial terhadap variabel
dependen. Dalam penelitian ini dilakukan uji satu sisi dengan derajat kebebasan
sebesar 5 agar kemungkinan terjadinya gangguan kecil. Uji satu sisi juga lebih sering digunakan. Dalam penelitian ini diperoleh sampel penelitian
sebesar 12 perusahaan, karena menggunakan periode pengamatan selama 3 dua tahun, maka total sampel adalah sebesar 36 laporan keuangan
perusahaan. Nilai t-tabel dengan jumlah sampel n = 36; jumlah variabel k = 8
; taraf signifikan α = 5; degree of freedom df = n-k = 36-8 = 28 sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar ± 1,70113 satu sisi.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah: a.
H
1
diterima apabila t-hitung t- tabel, pada α =
5 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05. b.
H
1
ditolak apabila t-hitung t- tabel, pada α =
5 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05.
Tabel 4.11 T-test
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
1Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant .284
.216 1.315
.199 CR
-.001 .001
-.308 -1.715
.097 .672
1.487 DAR
.002 .090
.004 .019
.985 .457
2.189 TATO
.008 .021
.070 .385
.703 .659
1.518 NPM
.022 .056
.067 .387
.701 .724
1.381 LN_AKTV
.011 .008
.264 1.383
.178 .592
1.688 TK
.126 .079
.332 1.596
.122 .501
1.996 UMUR
.001 .004
.069 .343
.734 .535
1.869 a. Dependent Variable: KLKPN
Sumber : Data diolah oleh penulis, 2011 Variabel independen likuiditas memiliki t-hitung -1,715 t-tabel 1,701
karena daerah kritis tidak terpengaruh adanya nilai negatif dan nilai probability value 0,097 0,05 dimana hasil signifikansi yang lebih besar dari
tingkat kepercayaan yaitu 0,05. Berdasarkan data di atas, dapat dinyatakan bahwa likuiditas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan dan likuiditas tidak mempunyai korelasi dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Hertanti 2005 yang menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa secara parsial likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.
Variabel independen solvabilitas memiliki t-hitung 0,019 t-tabel 1,701 dan nilai probability value 0,985 0,05 dimana hasil signifikansi yang lebih
besar dari tingkat kepercayaan yaitu 0,05. Berdasarkan data di atas, dapat dinyatakan bahwa solvabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan dan solvabilitas tidak mempunyai korelasi dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan. Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hertanti 2005 yang menunjukkan bahwa secara parsial sovabilitas berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Variabel independen aktivitas memiliki t-hitung 0,385 t-tabel 1,701 dan
nilai probability value 0,703 0,05 dimana hasil signifikansi yang lebih besar dari tingkat kepercayaan yaitu 0,05. Berdasarkan data di atas, dapat
dinyatakan bahwa aktivitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan dan aktivitas tidak
mempunyai korelasi dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan. Variabel independen profitabilitas memiliki t-hitung 0,387 t-tabel 1,701
dan nilai probability value 0,701 0,05 dimana hasil signifikansi yang lebih besar dari tingkat kepercayaan yaitu 0,05. Berdasarkan data di atas, dapat
dinyatakan bahwa profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan dan profitabilitas tidak
mempunyai korelasi dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan. Hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hertanti 2005 yang menunjukkan bahwa secara parsial profitabilitas berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Variabel independen ukuran perusahaan memiliki t-hitung 1,383 t-tabel
1,701 dan nilai probability value 0,178 0,05 dimana hasil signifikansi yang lebih besar dari tingkat kepercayaan yaitu 0,05. Berdasarkan data di atas,
dapat dinyatakan bahwa ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan dan ukuran
perusahaan tidak mempunyai korelasi dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hertanti 2005 yang menunjukkan bahwa secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.
Variabel independen tipe kepemilikan perusahaan memiliki t-hitung 1,596 t-tabel 1,701 dan nilai probability value 0,122 0,05 dimana hasil
signifikansi yang lebih besar dari tingkat kepercayaan yaitu 0,05. Berdasarkan data di atas, dapat dinyatakan bahwa tipe kepemilikan perusahaan secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan dan tidak mempunyai korelasi dengan tingkat pengungkapan
laporan keuangan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hertanti 2005.
Variabel independen umur perusahaan memiliki t-hitung 0,343 t-tabel 1,701 dan nilai probability value 0,734 0,05 dimana hasil signifikansi yang
lebih besar dari tingkat kepercayaan yaitu 0,05. Berdasarkan data di atas,
Universitas Sumatera Utara
dapat dinyatakan bahwa umur perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan dan umur
perusahaan tidak mempunyai korelasi dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan.
3. Uji Simultan f-test