Ekonomi 1. Jumlah Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja Bekerja dan

60

4. Angka Putus Sekolah APS

Angka Putus Sekolah murid menyajikan persentase murid yang putus sekolah menurut jenjang pendidikan. Tabel 34 : Angka Putus Sekolah APS di Kota Palangka Raya Tahun 2015-2016 Jumlah Jumlah Siswa APS Siswa Putus Sekolah SD 7 - 12 Thn 30.953 7 0,02 SMP 13 - 15 Thn 13.393 349 2,61 SMA 16 - 18 Thn 11.019 81 0,74 Jumlah 55.365 437 0,79 Jenjang Pendidikan Sumber : Profil Pendidikan Dasar dan Menengah Kota Palangka Raya, Tahun 20152016, diolah Angka putus sekolah terbanyak terdapat pada jenjang pendidikan tingkat SMP yaitu 2,61 persen, disusul tingkat SMA 0,74 persen, dan terendah tingkat SD 0,02 persen.

C. Ekonomi 1. Jumlah Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja Bekerja dan

MenganggurPencari Kerja a Jumlah dan Proporsi Tenaga Kerja Tenaga Kerja manpower adalah seluruh penduduk dalam usia kerja 15-64 tahun yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Indikator ini berguna sebagai wacana pengambil kebijakan dalam menyusun rencana ketenagakerjaan. Disamping itu juga untuk mengetahui berapa banyak tenaga kerja potensial. 61 Tabel 35 : Jumlah Tenaga Kerja Manpower Menurut Jenis Kelamin di Kota Palangka Raya Tahun 2015 n jiwa n jiwa n jiwa n jiwa n jiwa n jiwa 00-04 8.993 6,95 8.278 6,66 17.271 6,81 - - - - - - 05-09 14.276 11,03 13.458 10,82 27.734 10,93 - - - - - - 10-14 14.635 11,31 13.473 10,84 28.108 11,08 - - - - - - 15-19 11.915 9,21 11.234 9,04 23.149 9,12 11.915 13,60 11.234 13,15 23.149 13,38 20-24 11.220 8,67 11.208 9,02 22.428 8,84 11.220 12,81 11.208 13,12 22.428 12,96 25-29 11.654 9,01 12.359 9,94 24.013 9,46 11.654 13,30 12.359 14,47 24.013 13,88 30-34 11.116 8,59 11.378 9,15 22.494 8,87 11.116 12,69 11.378 13,32 22.494 13,00 35-39 10.666 8,24 10.270 8,26 20.936 8,25 10.666 12,17 10.270 12,03 20.936 12,10 40-44 9.217 7,12 8.735 7,03 17.952 7,08 9.217 10,52 8.735 10,23 17.952 10,38 45-49 7.694 5,95 7.399 5,95 15.093 5,95 7.694 8,78 7.399 8,66 15.093 8,72 50-54 6.115 4,73 5.858 4,71 11.973 4,72 6.115 6,98 5.858 6,86 11.973 6,92 55-59 4.818 3,72 4.287 3,45 9.105 3,59 4.818 5,50 4.287 5,02 9.105 5,26 60-64 3.192 2,47 2.677 2,15 5.869 2,31 3.192 3,64 2.677 3,13 5.869 3,39 65-69 1.682 1,30 1.477 1,19 3.159 1,25 - - - - - - 70-74 1.053 0,81 968 0,78 2.021 0,80 - - - - - - 75 1.141 0,88 1.266 1,02 2.407 0,95 - - - - - - JUMLAH 129.387 100,00 124.325 100,00 253.712 100,00 87.607 100,00 85.405 100,00 173.012 100,00 68,19 Kelompok Umur L + P Laki-Laki Perempuan L + P Laki-Laki Perempuan JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TENAGA KERJA MANPOWER Persen Terhadap Jumlah Penduduk Sumber : Data Server Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2015, diolah Jumlah tenaga kerja di Kota Palangka Raya pada tahun 2015 adalah sebanyak 173.012 orang 68,19 persen. Potensi tenaga kerja yang cukup besar ini apabila tidak diikuti dengan permintaankesempatan kerja yang cukup, maka dapat menimbulkan pengangguran yang cukup besar pula. b Jumlah dan Proporsi Angkatan Kerja Angkatan Kerja labor force adalah penduduk usia produktif 15-64 tahun, tidak termasuk di dalamnya penduduk yang sedang sekolah, pensiunan, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Angkatan Kerja dibagi 2 dua yaitu bekerja employed dan mencari pekerjaan menganggur unemployed. 62 Tabel 36 : Jumlah Angkatan Kerja Jumlah Penduduk Yang Bekerja dan Mencari PekerjaanMenganggur Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota Palangka Raya Tahun 2015 L P L + P L P L + P L P L + P 1 PAHANDUT 11.291 4.938 16.229 12.754 11.852 24.606 24.045 16.790 40.835 2 BUKIT BATU 1.838 755 2.593 1.982 1.807 3.789 3.820 2.562 6.382 3 JEKAN RAYA 22.897 12.597 35.494 17.192 16.087 33.279 40.089 28.684 68.773 4 SABANGAU 2.786 1.094 3.880 2.613 2.423 5.036 5.399 3.517 8.916 5 RAKUMPIT 514 192 706 373 384 757 887 576 1.463 39.326 19.576 58.902 34.914 32.553 67.467 74.240 52.129 126.369 JUMLAH BEKERJA PENCARI KERJAMENGANGGUR JUMLAH KECAMATAN ANGKATAN KERJA NO Sumber : Data Server Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2015, diolah Dari Tabel 36, nampak bahwa jumlah angkatan kerja penduduk yang bekerja dan menganggurpencari kerja yang ada di Kota Palangka Raya adalah sebesar 126.369 orang atau 49,81 persen dari total jumlah penduduk Kota Palangka Raya. Jumlah angkatan kerja tertinggi berada di Kecamatan Jekan Raya yaitu 68.773 orang 27,11 persen, diikuti Kecamatan Pahandut sebesar 40.835 orang 16,10 persen, Kecamatan Bukit Batu 6.382 orang 2,52 persen dan terendah di Kecamatan Rakumpit 1.463 orang 0,58 persen. Bila dilihat dari jenis kelaminnya, jumlah total angkatan kerja tertinggi adalah kaum laki-laki yaitu 74.240 orang 58,75 persen, dan perempuan 52.129 orang 41,25 persen dari total angkatan kerja di Kota Palangka Raya. c Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK menyajikan data yang menggambarkan persentase angkatan kerja penduduk usia 15-64 tahun yang bekerja dan yang mencari pekerjaan terhadap jumlah penduduk yang berusia 15-64 tahun. Indikator ini bermanfaat untuk mengetahui bagian dari tenaga kerja yang benar-benar terlibat atau berusaha terlibat dalam kegiatan produktif yang dapat menghasilkan barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu. 63 Tabel 37 : Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota Palangka Raya Tahun 2015 L P L + P L P L + P L P L + P 1 PAHANDUT 24.045 16.790 40.835 26.566 26.436 53.002 90,51 63,51 77,04 2 BUKIT BATU 3.820 2.562 6.382 3.633 3.555 7.188 105,15 72,07 88,79 3 JEKAN RAYA 40.089 28.684 68.773 51.092 49.347 100.439 78,46 58,13 68,47 4 SABANGAU 5.399 3.517 8.916 5.457 5.276 10.733 98,94 66,66 83,07 5 RAKUMPIT 887 576 1.463 859 791 1.650 103,26 72,82 88,67 74.240 52.129 126.369 87.607 85.405 173.012 84,74 61,04 73,04 JUMLAH TENAGA KERJA PENDUDUK USIA 15-64 THN TPAK JUMLAH KECAMATAN NO JUMLAH ANGKATAN KERJA Sumber : Data Server Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2015, diolah Dari tabel 37 di atas menunjukkan bahwa 73,04 persen dari angkatan kerja di Kota Palangka Raya telah berpartisipasi dalam pasar kerja. Nampak pula bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk laki-laki lebih tinggi 84,74 persen daripada tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk perempuan 61,04 persen. Bila dilihat per kecamatan TPAK tertinggi berada di Kecamatan Bukit Batu 88,79 persen, disusul Kecamatan Rakumpit 88.67 persen, Kecamatan Sabangau 83,07 persen, Kecamatan Pahandut 77,04 persen, dan terendah di Kecamatan Jekan Raya 68,47 persen. Gambar 10. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Kota Palangka Raya Tahun 2015 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 L P L + P PAHANDUT BUKIT BATU JEKAN RAYA SABANGAU RAKUMPIT JENIS KELAMIN TI N GK A T P A R TI S IP A S I A N GK A TA N K E R J A 64 Pada grafik, pola partispasi angkatan kerja menurut jenis kelamin dan kecamatan ini berbeda antara laki-laki dan perempuan, seperti terlihat pada gambar ke lima garis yang mewakili lokasi kecamatan, TPAK perempuan berada di bawah TPAK laki-laki pada setiap kecamatan. Kemungkinan hal ini terkait dengan kesibukan perempuan sebagai pengelola rumah tangga. Akan tetapi, keadaan ini mungkin juga terkait dengan budaya yang menganggap bahwa tempat perempuan adalah di dalam rumah dan laki-laki di luar rumah. Tabel 38 : Angka Penyerapan Angkatan Kerja Employment Rate di Kota Palangka Raya Tahun 2015 L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 1 PAHANDUT 11.291 4.938 16.229 12.754 11.852 24.606 24.045 16.790 40.835 46,96 29,41 39,74 2 BUKIT BATU 1.838 755 2.593 1.982 1.807 3.789 3.820 2.562 6.382 48,12 29,47 40,63 3 JEKAN RAYA 22.897 12.597 35.494 17.192 16.087 33.279 40.089 28.684 68.773 57,12 43,92 51,61 4 SABANGAU 2.786 1.094 3.880 2.613 2.423 5.036 5.399 3.517 8.916 51,60 31,11 43,52 5 RAKUMPIT 514 192 706 373 384 757 887 576 1.463 57,95 33,33 48,26 39.326 19.576 58.902 34.914 32.553 67.467 74.240 52.129 126.369 52,97 37,55 46,61 ANGKA PENYERAPAN ANGKATAN KERJA JUMLAH BEKERJA PENCARI KERJAMENGANGGUR JUMLAH KECAMATAN ANGKATAN KERJA NO Sumber : Data Server Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2015, diolah Angka Penyerapan Angkatan kerja di Kota Palangka Raya cukup rendah yaitu 46,61 persen, penyerapan angkatan kerja laki-laki 52,97 persen lebih tinggi dibandingkan perempuan 37,55 persen. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa pada saat ini lapangan pekerjaan yang tersedia di Kota Palangka Raya masih belum cukup mampu menyerap angkatan kerja yang ada, terutama untuk kaum perempuan. d Angka Pengangguran Terbuka Pengangguran terbuka merupakan bagian dan angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan baik yang belum pernah bekerja maupun yang sudah pernah bekerja, atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan 65 karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan atau mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Angka pengangguran terbuka berguna sebagai acuan bagi pemerintah dalam pembukaan lapangan kerja baru. Disamping itu, trend indikator ini akan menunjukkan keberhasilan program ketenagakerjaan dari tahun ke tahun. Tabel 39 : Angka Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kota Palangka Raya Tahun 2015. L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 1 PAHANDUT 11.291 4.938 16.229 12.754 11.852 24.606 24.045 16.790 40.835 53,04 70,59 60,26 2 BUKIT BATU 1.838 755 2.593 1.982 1.807 3.789 3.820 2.562 6.382 51,88 70,53 59,37 3 JEKAN RAYA 22.897 12.597 35.494 17.192 16.087 33.279 40.089 28.684 68.773 42,88 56,08 48,39 4 SABANGAU 2.786 1.094 3.880 2.613 2.423 5.036 5.399 3.517 8.916 48,40 68,89 56,48 5 RAKUMPIT 514 192 706 373 384 757 887 576 1.463 42,05 66,67 51,74 39.326 19.576 58.902 34.914 32.553 67.467 74.240 52.129 126.369 47,03 62,45 53,39 ANGKA PENGANGGURAN TERBUKA JUMLAH BEKERJA PENCARI KERJAMENGANGGUR JUMLAH KECAMATAN ANGKATAN KERJA NO Sumber : Data Server Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2015, diolah Tabel 39 menunjukkan angkatan kerja yang menganggurmencari kerja menurut jenis kelamin dan kecamatan. Dari tabel terlihat bahwa pengangguran tertinggi berada di Kecamatan Pahandut yakni 60,26 persen, diikuti Kecamatan Bukit Batu 59,37 persen, Kecamatan Sabangau 56,48 persen, Kecamatan Jekan Raya 48,38 persen dan Kecamatan Rakumpit 36,45 persen. Apabila diperhatikan menurut jenis kelamin, angka pengangguran perempuan 62,45 persen lebih tinggi dari laki-laki 47,03 persen, hal ini menunjukan bahwa nampaknya kesempatan kerja untuk kaum perempuan lebih sedikit dari laki-laki. Kondisi ini juga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kota Palangka Raya untuk bisa menyediakan lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja yang lebih besar lagi kepada kaum perempuan. 66 Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah bahwa angka pengangguran pada yang cukup tinggi ini harus ditangani dengan baik seperti misalnya memberikan bekal ketrampilan khusus melalui Balai Latihan Kerja BLK maupun pelatihan-pelatihan sesuai permintaan pasar sehingga mereka dapat terserap di pasar kerja. Jika angka pengangguran ini tidak ditangani dengan baik dikuatirkan akan mempunyai implikasi sosial yang luas disebabkan mereka tidak bekerja dan tidak mempunyai penghasilan, misalnya naiknya angka kriminalitas. Indikator ini sangat penting sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan. 67 BAB V MOBILITAS PENDUDUK Mobilitas penduduk selama ini belum memperoleh perhatian dari pemerintah, padahal mobilitas penduduk mempunyai peran yang sangat signifikan dalam mempengaruhi laju pertumbuhan dan struktur penduduk di suatu wilayah, selain itu mobilitas penduduk juga mempunyai peran terhadap pengembangan wilayah, pembangunan sosial ekonomi dan budaya di wilayah yang bersangkutan, di Indonesia ketika laju pertumbuhan penduduk alamiah sudah bisa diturunkan dengan pengendalian kelahiran dan kematian, mobilitas penduduk mulai memperoleh perhatian. HaI ini erat kaitannya dengan berbagai masalah yang akhir-akhir ini terjadi seperti terorisme, konflik sosial, konflik antar suku yang semua disebabkan oleh mobilitas penduduk yang semakin meningkat. Mobilitas penduduk ada dua tipe yaitu mobilitas permanen atau yang disebut dengan migrasi dan mobilitas non permanen. Mobilitas penduduk permanen di Indonesia sudah banyak diteliti dan dianalisis oleh berbagai ahli kependudukan, sedangkan penelitian mobilitas non permanen secara makro belum banyak dilakukan karena keterbatasan data yang ada. Kedua tipe ini berpengaruh positif maupun negatif di daerah asal maupun di daerah tujuan. Oleh sebab itu pengaruh mobilitas perlu dilakukan agar persebaran penduduk sesuai dengan daya dukung maupun daya tampung lingkungan baik fisik maupun sosial.

A. Mobilitas Permanen Migrasi