Kematian Mortalitas Kesehatan 1. Kelahiran Fertilitas

50 Pada tahun 2015, besarnya rasio anak dan perempuan di Kota Palangka Raya sebesar 23,79. Hal ini berarti bahwa terdapat 24 anak usia di bawah lima tahun pada setiap 100 perempuan usia subur 15- 49 tahun. Semakin tinggi CWR di suatu wilayah, artinya banyak terdapat balita di wilayah tersebut, semakin tinggi angka kelahiran di wilayah tersebut. CWR tertinggi berada di Kecamatan Bukit Batu sebesar 29,30. Sedangkan CWR terendah di Kecamatan Jekan Raya yaitu sebesar 20,97.

2. Kematian Mortalitas

Kematian atau mortalitas adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap jumlah dan struktur penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan cerminan dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan penduduk di daerah tersebut. Indikator kematian berguna untuk memantau berbagai kebijakan dan kinerja pemerintah dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Tabel 24 : Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit Kota Palangka Raya Tahun 2014 Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2014, diolah Data di atas walau pun masih belum bisa menggambarkan angka kematian penduduk secara keseluruhan namun paling tidak data di atas sudah bisa menggambarkan tingkat pelayanan kesehatan yang ada di Kota Palangka Raya baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RS Doris Silvanus 254 18.367 824 19.191 520 304 824 111 160 271 28,3 368,9 42,9 6,0 194,2 14,1 2 RS Bhayangkara 51 1.290 1.494 2.784 5 6 11 1 3 4 3,9 4,0 4,0 0,8 2,0 1,4 3 RS TNI AD 23 - - - - - - - - - - - - - - - 4 RS Yasmin 25 600 1.410 2.010 4 5 9 1 - 1 6,7 3,5 4,5 1,7 - 0,5 5 RS Muhammadiyah 49 6.212 6.510 12.722 16 10 26 - 2,6 1,5 2,0 - - - 402 26.469 10.238 36.707 545 325 870 113 163 276 2,1 3,2 2,4 0,4 1,6 0,8 JUMLAH TEMPAT TIDUR KABUPATENKOTA ANGKA KEMATIAN KASAR GDR ANGKA KEMATIAN MURNI NDR PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR HIDUP + MATI PASIEN KELUAR MATI 48 JAM DIRAWAT NO NAMA RUMAH SAKIT 51 maupun oleh swasta. Dari tabel di atas terlihat bahwa Angka Kematian Kasar Gross Death RateGDR di Rumah Sakit yang ada di Kota Palangka Raya adalah 2,4 artinya terjadi 2 kematian per 100.000 pasien keluar. Angka Kematian Murni Nett Death RateNDR adalah 0,8. a Angka Kematian Bayi Infant Mortality RateIMR Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun, atau didefinisikan sebagai jumlah kematian bayi berusia di bawah satu tahun pada 1.000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu. Banyak faktor yang berkaitan dengan kematian bayi, secara garis besar dari sisi penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umumnya disebut dengan kematian neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor- faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuannya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian bayi post-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan pengaruh lingkungan luar. Tabel 25 : Angka Kematian Bayi Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kota Palangka Raya Tahun 2015 L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Pahandut 2 1 3 3.160 2.978 6.138 0,63 0,34 0,49 2 Jekan Raya 5 3 8 4.583 4.190 8.773 1,09 0,72 0,91 3 Sabangau 6 2 8 686 618 1.304 8,75 3,24 6,13 4 Bukit Batu 478 403 881 0,00 0,00 0,00 5 Rakumpit 1 1 86 89 175 11,63 0,00 5,71 14 6 20 8.993 8.278 17.271 1,56 0,72 1,16 KEMATIAN BALITA 0 5 TAHUN ANAK 0-4 TAHUN ANGKA KEMATIAN BALITA AKABA JUMLAH NO KECAMATAN Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2015, diolah 52 Dari tabel 25 terlihat bahwa dari 1.000 kelahiran hidup di Kota Palangka Raya terjadi kematian bayi 1 tahun sebanyak 3 - 4 bayi. Angka ini jauh menurun dari tahun sebelumnya 2014, dimana angka kematian bayi masih cukup tinggi yaitu 10 - 11 orang per 1.000 kelahiran hidup. Kematian bayi terbanyak ada di Kecamatan Sabangau yaitu 21 - 22 bayi per 1.000 kelahiran hidup. Terendah di Kecamatan Bukit Batu yaitu 0 nol bayi per 1.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian di Kecamatan Sabangau mungkin dipengaruhi oleh sulit dan jauhnya transportasi dari kecamatan tersebut ke pusat kesehatan terdekat, sementara sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia di kecamatan tersebut masih kurang memadai. b Angka Kematian Neo-Natal Angka Kematian Bayi Baru LahirNeo Natal Death RateNNDR Kematian neo-natal atau kematian endogen adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari per 1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Penyebab kematian neo- natal endogen pada umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir atau selama kehamilan. Tabel 26 : Angka Kematian Neo-Natal Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kota Palangka Raya Tahun 2015 L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Pahandut 2 1 3 3.160 2.978 6.138 0,63 0,34 0,49 2 Jekan Raya 5 3 8 4.583 4.190 8.773 1,09 0,72 0,91 3 Sabangau 6 2 8 686 618 1.304 8,75 3,24 6,13 4 Bukit Batu 478 403 881 0,00 0,00 0,00 5 Rakumpit 1 1 86 89 175 11,63 0,00 5,71 14 6 20 8.993 8.278 17.271 1,56 0,72 1,16 KEMATIAN BALITA 0 5 TAHUN ANAK 0-4 TAHUN ANGKA KEMATIAN BALITA AKABA JUMLAH NO KECAMATAN Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2015, diolah Dari tabel 26 terlihat bahwa dari 1.000 kelahiran hidup di Kota Palangka Raya terjadi kematian neo-natal 1 bulan sebanyak 1 bayi. Kematian neo-natal terbanyak ada di Kecamatan Sabangau 53 yaitu 7-8 bayi per 1.000 kelahiran hidup, disusul Kecamatan Jekan Raya 1 bayi per 1.000 kelahiran hidup, dan terendah di Kecamatan Pahandut, Kecamatan Bukti Batu dan Kecamata Rakumpit yaitu 0 bayi per 1.000 kelahiran hidup. c Angka Kematian Post Neo-Natal Angka Kematian Lepas Baru LahirPost Neo-Natal Death RatePNNDR Kematian post-natal adalah kematian yang terjadi pada bayi yang berumur 1 bulan sampai dengan kurang dari 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Tabel 27 : Angka Kematian Post Neo-natal Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kota Palangka Raya, Tahun 2015 L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Pahandut 2 1 3 3.160 2.978 6.138 0,63 0,34 0,49 2 Jekan Raya 5 3 8 4.583 4.190 8.773 1,09 0,72 0,91 3 Sabangau 6 2 8 686 618 1.304 8,75 3,24 6,13 4 Bukit Batu 478 403 881 0,00 0,00 0,00 5 Rakumpit 1 1 86 89 175 11,63 0,00 5,71 14 6 20 8.993 8.278 17.271 1,56 0,72 1,16 KEMATIAN BALITA 0 5 TAHUN ANAK 0-4 TAHUN ANGKA KEMATIAN BALITA AKABA JUMLAH NO KECAMATAN Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2015, diolah Dari tabel 27 terlihat bahwa dari 1.000 kelahiran hidup di Kota Palangka Raya terjadi kematian post neo-natal sebanyak 2-3 bayi. Tertinggi berada di Kecamatan Rakumpit 14-15 bayi per 1.000 kelahiran hidup, disusul Kecamatan Sabangau 13-14 bayi per 1.000 kelahiran hidup, Kecamatan Jekan Raya 3-4 bayi per 1.000 kelahiran hidup, Kecamatan Pahandut 1 bayi per 1.000 kelahiran hidup, dan terendah Kecamatan Bukit Batu 0 bayi per 1.000 kelahiran hidup d Angka Kematian Anak Yang dimaksud dengan anak adalah penduduk yang berusia 1 ≤ 5 tahun. Angka kematian anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang langsung mempengaruhi tingkat kesehatan anak. Angka kematian anak juga dipengaruhi oleh tingkat kecukupan gizi, 54 tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang terjadi di dalam atau sekitar rumah. Angka Kematian Anak adalah jumlah kematian anak berusia 1 ≤ 5 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Rumus : AKA = Kematian Anak : P 0-4 x 1.000 AKA : Angka Kematian Anak Kematian Anak : Jumlah kematian usia 1 ≤ 5 tahun P 0-4 : Jumlah penduduk usia 0-4 tahun 1.000 : Konstanta Tabel 28 : Angka Kematian Anak di Kota Palangka Raya Tahun 2015 L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Pahandut 2 1 3 3.160 2.978 6.138 0,63 0,34 0,49 2 Jekan Raya 5 3 8 4.583 4.190 8.773 1,09 0,72 0,91 3 Sabangau 6 2 8 686 618 1.304 8,75 3,24 6,13 4 Bukit Batu 478 403 881 0,00 0,00 0,00 5 Rakumpit 1 1 86 89 175 11,63 0,00 5,71 14 6 20 8.993 8.278 17.271 1,56 0,72 1,16 KEMATIAN BALITA 0 5 TAHUN ANAK 0-4 TAHUN ANGKA KEMATIAN BALITA AKABA JUMLAH NO KECAMATAN Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Data Server Kepmendagri, Tahun 2015, diolah Angka kematian anak di Kota Palangka Raya adalah 0,06 yang artinya terjadi satu kematian pada setiap 1.000 anak dalam satu tahun, tertinggi terjadi di Kecamatan Pahandut yaitu satu anak juga. Sedangkan kematian anak pada Kecamatan lain dilaporkan nol anak pada setiap 1.000 anak dalam satu tahun. e Angka Kematian Balita Yang dimaksud dengan Anak Balita atau Anak Bawah Lima Tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir sampai dengan anak yang berumur tepat menjelang 5 tahun 0 - 4 tahun. 55 Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0 - 4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Rumus : AKABA = Kematian Balita : P 0-4 x 1.000 AKABA : Angka Kematian Anak Bawah Lima Tahun Kematian Balita : Jumlah kematian usia 0 - 4 tahun P 0-4 : Jumlah penduduk usia 0-4 tahun 1.000 : Konstanta Tabel 29 : Angka Kematian Balita di Kota Palangka Raya Tahun 2015 L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Pahandut 2 1 3 3.160 2.978 6.138 0,63 0,34 0,49 2 Jekan Raya 5 3 8 4.583 4.190 8.773 1,09 0,72 0,91 3 Sabangau 6 2 8 686 618 1.304 8,75 3,24 6,13 4 Bukit Batu 478 403 881 0,00 0,00 0,00 5 Rakumpit 1 1 86 89 175 11,63 0,00 5,71 14 6 20 8.993 8.278 17.271 1,56 0,72 1,16 KEMATIAN BALITA 0 5 TAHUN ANAK 0-4 TAHUN ANGKA KEMATIAN BALITA AKABA JUMLAH NO KECAMATAN Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Data Server Kepmendagri, Tahun 2015, diolah Angka kematian Balita di Kota Palangka Raya adalah 1,16 yang artinya terjadi 1-2 kematian Balita pada setiap 1.000 Balita dalam satu tahun. Tertinggi terjadi di Kecamatan Sabangau yaitu 6,13 6-7 kematian Balita, Kecamatan Rakumpit 5,71 5-6 kematian Balita, Kecamatan Jekan Raya 0,91 satu kematian Balita, Kecamatan Pahandut 0,49 satu kematian Balita, dan terendah terjadi di Kecamatan Bukit Batu 0,00 nol kematian Balita. f Angka Kematian Ibu Maternal Mortality RateMMR Angka Kematian Ibu AKI adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan dan tempat persalinan per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ini disebabkan karena faktor kehamilan atau komplikasi kehamilan dan kelahiran atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain. 56 Informasi mengenai tingginya MMRAKI akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan menjadikan kehamilan yang aman dan bebas resiko tinggi. Tabel 30 : Angka Kematian Ibu AKI di Kota Palangka Raya Tahun 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Pahandut 2.122 2 2 94,25 2 Jekan Raya 2.871 0,00 3 Sabangau 378 1 1 264,55 4 Bukit Batu 219 0,00 5 Rakumpit 71 0,00 5.661 3 3 52,99 AKI JUMLAH NO KECAMATAN JUMLAH LAHIR HIDUP JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL BERSALIN NIFAS JUMLAH Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2015, diolah Dari tabel 30 di atas terlihat bahwa dari 100.000 kelahiran hidup di Kota Palangka Raya terdapat 52-53 kematian kematian Ibu saat hamil, bersalin maupun pasca bersalin Nifas. AKI tertinggi terjadi di Kecamatan Sabangau yaitu 264,55 264-265 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup dan Kecamatan Pahandut 94,25 94-95 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Dari keseluruhan uraian tentang angka kematian ibu dan anak di atas, terlihat bahwa Kecamatan Sabangau memiliki rata-rata angka kematian ibu dan anak tertinggi. Pelayanan dan peningkatan kesehatan ibu dan anak di wilayah ini harus menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Palangka Raya, khususnya bagi Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, walau pun pada saat ini di kecamatan tersebut saat ini telah berdiri Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kota Palangka Raya.

B. Pendidikan 1. Angka Melek Huruf AMH