Pertumbuhan Penduduk Jumlah dan Persebaran Penduduk 1. Jumlah Penduduk

24 dengan kepadatan sebesar 95 jiwakm 2 , dengan kata lain rata-rata setiap kilometer persegi Kota Palangka Raya didiami sebanyak 95 jiwa. Tabel 5 : Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk di Kota Palangka Raya Tahun 2015 Sumber : Data Server Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2015, diolah Jika dilihat perbesaran di setiap kecamatan nampak bahwa Kecamatan Pahandut merupakan wilayah terpadat, dengan kepadatan sebesar 692 jiwakm 2 , diikuti oleh Kecamatan Jekan Raya sebesar 401 jiwakm 2 , Kecamatan Sabangau sebesar 29 jiwakm 2 , Kecamatan Bukit Batu 20 jiwakm 2 sedangkan wilayah dengan kepadatan terendah di Kecamatan Rakumpit yaitu hanya sebesar 2 jiwakm 2 . Terlihat bahwa sebagian besar penduduk Kota Palangka Raya terkonsentrasi di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pahandut dan Kecamatan Jekan Raya. Terkonsentrasinya penduduk pada dua kecamatan tersebut selain karena faktor sejarah juga mengikuti pola perkembangan kota, dimana pusat-pusat pemerintahan dan perekonomian dibangun pada dua kecamatan tersebut. Persebaran dan kepadatan penduduk per wilayah di Kota Palangka Raya perlu mulai diperhatikan, terutama dalam perencanaan penyebaran penduduk baik itu secara geografis maupun administrasi pemerintahan, agar persebaran penduduk dapat serasi, selaras dan seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

3. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan angka yang menggambarkan penambahan penduduk yang dipengaruhi oleh pertumbuhan alamiah KECAMATAN Jumlah Penduduk Jiwa Luas Wilayah Km 2 Kepadatan Penduduk JiwaKm 2 1 2 3 4 Pahandut 81,156 117.25 692 Bukit Batu 11,577 572 20 Jekan Raya 141,353 352.62 401 Sabangau 16,763 583.5 29 Rakumpit 2,531 1,053.14 2 TOTAL 253,380 2,678.51 95 25 kelahiran dan kematian maupun perpindahan migrasi penduduk. Angka pertumbuhan penduduk dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah dan struktur penduduk beberapa tahun ke depan. Angka pertambahan penduduk Kota Palangka Raya dapat dilihat pada Tabel 6, data penduduk tahun 2010 yang digunakan adalah data Bulan Januari sd Desember 2010 hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 sedangkan data penduduk tahun 2015 menggunakan data bulan Januari sd Desember 2015 sumber data SIAK server Kepmendagri yang sudah dibersihkan. Pertumbuhan pénduduk yang dihitung merupakan pertambahan penduduk dalam kurun waktu 5 lima tahun. Tabel 6 : Angka Pertambahan Penduduk di Kota Palangka Raya Tahun 2015 N jiwa N jiwa N jiwa 1 2 3 4 5 6 7 Pahandut 77.211 35,10 81.488 32,12 4.277 1,08 Bukit Batu 11.932 5,07 11.577 4,56 -355 -0,60 Jekan Raya 114.559 51,85 141.353 55,71 26.794 4,20 Sabangau 14.306 6,70 16.763 6,61 2.457 3,17 Rakumpit 2.954 1,28 2.531 1,00 -423 -3,09 TOTAL 220.962 100,00 253.712 100,00 32.750 2,76 Pddk Tahun 2015 Angka Kecamatan Pddk Tahun 2010 Sumber : Data Server Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2015, dan Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, diolah Angka pertumbuhan penduduk di atas dihitung menggunakan Metode Eksponensial : P t = P o .e rt atau r = 1t ln P t P o , dimana: Angka pertumbuhan penduduk Kota Palangka Raya termasuk cukup tinggi yaitu 2,76 persen, bila dibandingkan dengan angka pertumbuhan penduduk Provinsi Kalimantan Tengah yang sebesar 2,26 persen Kalimantan Tengah Dalam Angka 2016, dan laju pertumbuhan penduduk nasional yang sebesar 1,4 https:www.bps.go.idlinkTabelStatisviewid1268 . Angka pertumbuhan penduduk Kota Palangka Raya yang cukup tinggi ini diperkirakan selain P t = Jumlah Penduduk pada Tahun t P o = Jumlah Penduduk pada Tahun dasar t = Jangka waktu r = LajuAngka pertumbuhan penduduk e = Bilangan eksponensial 2,718281828 26 karena faktor alami juga disebabkan oleh faktor urbanisasi sebagaimana fenomena yang terjadi pada kota-kota yang baru berkembang, ditambah lagi dengan laju pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya yang terus tumbuh dari tahun ke tahun dengan rata-rata 7,18 persen dan tumbuh pada tingkat tertinggi pada tahun 2013 sebesar 7,27 persen Kajian Ekonomi Kota Palangka Raya, 2013. Kondisi ini perlu diantisipasi oleh Pemerintah Kota Palangka Raya, apabila pertumbuhan penduduk tidak terkendali, maka dapat berimplikasi pada meningkatnya berbagai permasalahan sosial seperti kemiskinan, berkembangnya kawasan kumuh, kriminalitas dan lain sebagainya. Jika dilihat menurut kecamatan, pertumbuhan penduduk tertinggi di Kecamatan Jekan Raya yaitu 4,20 persen, diikuti Kecamatan Sabangau yaitu 3,17 persen, Kecamatan Pahandut 1,08 persen, Kecamatan Bukit Batu -0,60 persen dan Kecamatan Rakumpit -3,09 persen. Dari tabel di atas terlihat ada dua kecamatan yang pertumbuhannya minus jumlah penduduk berkurang, yaitu Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Rakumpit, di mana kedua kecamatan ini merupakan kecamatan terjauh dari pusat pelayanan pendidikan, kesehatan, pemerintahan, ekonomi, dll, dan sebagian besar penduduknya masih mengandalkan hidup pada sektor pertanian. Apakah telah terjadi perpindahan penduduk dari kedua kecamatan tersebut ke kecamatan-kecamatan Diana terdapat pusat- pusat pelayanan tadi selama kurun waktu lima tahun ini, atau ada faktor penyebab lain, hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. B. Penduduk Menurut Karakteristik Demografi 1. Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Karakterisik penduduk menurut umur dan jenis kelamin berguna dalam membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing- masing, baik kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan lain sebagainya. Setiap kelompok umur 27 memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, misalnya kelompok bayi dan balita, mereka lebih membutuhkan asupan gizi yang baik dan perawatan kesehatan. Bagi penduduk perempuan remaja misalnya, mempunyai kebutuhan untuk meningkatkan status kesehatan agar ketika memasuki usia perkawinan tidak mengalami gangguan kesehatan terutama yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya, sedangkan kelompok penduduk usia lanjut juga membutuhkan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan dan lain-lain. Tabel 7, menunjukkan bahwa penduduk Kota Palangka Raya sebagian besar merupakan penduduk usia produktif yaitu pada kelompok umur antara 15-64 tahun 68,19 dengan komposisi terbesar berada pada penduduk berumur 25-29 tahun 9,46. Demikian pula dengan komposisi penduduk usia produktif berdasarkan jenis kelamin, nampak bahwa penduduk laki-laki yang terbesar berada pada kelompok umur 25-29 tahun 9,01, sedangkan penduduk perempuan juga berada pada kelompok umur 25-29 tahun 9,94. Kondisi ini sangat menguntungkan karena sebagian besar di atas 50 merupakan penduduk usia kerja usia produktif, dan sisanya sebanyak 28,82 persen merupakan penduduk usia muda berusia di bawah 15 tahun dan 2,99 persen merupakan penduduk lanjut usia 65 tahun ke atas. Tabel 7 : Jumlah dan Proporsi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Palangka Raya Tahun 2015 Kelompok Umur n jiwa n jiwa n jiwa 00-04 8.993 6,95 8.278 6,66 17.271 6,81 05-09 14.276 11,03 13.458 10,82 27.734 10,93 10-14 14.635 11,31 13.473 10,84 28.108 11,08 15-19 11.915 9,21 11.234 9,04 23.149 9,12 20-24 11.220 8,67 11.208 9,02 22.428 8,84 25-29 11.654 9,01 12.359 9,94 24.013 9,46 30-34 11.116 8,59 11.378 9,15 22.494 8,87 35-39 10.666 8,24 10.270 8,26 20.936 8,25 40-44 9.217 7,12 8.735 7,03 17.952 7,08 45-49 7.694 5,95 7.399 5,95 15.093 5,95 50-54 6.115 4,73 5.858 4,71 11.973 4,72 55-59 4.818 3,72 4.287 3,45 9.105 3,59 60-64 3.192 2,47 2.677 2,15 5.869 2,31 65-69 1.682 1,30 1.477 1,19 3.159 1,25 70-74 1.053 0,81 968 0,78 2.021 0,80 75 1.141 0,88 1.266 1,02 2.407 0,95 JUMLAH 129.387 100 124.325 100 253.712 100 Laki-Laki Perempuan L + P Sumber : Data Server Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2015, diolah 28 Bila melihat dari jumlah penduduk kelompok umur 10-14 tahun yang cukup besar yaitu sebesar 11,08, hal ini harus menjadi perhatian karena 5 lima tahun mendatang kelompok ini akan menjadi entry tenaga kerja baru, yang menentukan skill dan kualitas SDM yang memadai baik ketrampilan maupun etos kerja dan kepribadian. Untuk memperoleh hal tersebut, diperlukan asupan gizi yang cukup, pendidikan yang memadai serta lingkungan pergaulan yang cukup, baik di rumah maupun di masyarakat. Sehingga ketika mereka memasuki pasar kerja, mampu memperoleh peluang kerja yang tersedia. Disisi yang lain pemerintah Kota Palangka Raya harus mampu pula menciptakan pasar kerja yang dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. Jika dicermati lebih lanjut, ternyata 6,81 penduduk Kota Palangka Raya merupakan balita. Kondisi ini menuntut perhatian Pemerintah Kota Palangka Raya dalam penanganan penduduk balita, terutama dari segi kesehatan dan investasi di bidang pendidikan. Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan menurut kelompok umur lima tahunan, Kota Palangka Raya menunjukkan struktur. Penduduk konstriktif constrictive, dengan struktur penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan kelompok umur di atasnya. Pada piramida ini terlihat bahwa jumlah penduduk kelompok umur 0-4 tahun yang terletak pada dasar piramida mulai mengecil. Ini berarti angka kelahiran mulai menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, walaupun dari segi jumlah absolut tidak kecil. Demikian juga dengan jumlah penduduk 5-9 tahun masih terlihat lebar, berarti lima tahun ke depan dibutuhkan fasilitas pendidikan dasar dan menengah yang cukup untuk menampung penduduk kelompok ini. 29 Demikian pula jumlah penduduk pada kelompok 25-34 tahun menunjukkan jumlah yang paling besar. Diduga penduduk kelompok umur ini adalah kelompok yang lahir pada tahun 1980an yang mulai memasuki usia tersebut ditambah dengan migrasi yang masuk ke Kota Palangka Raya. Penduduk lansia 65 tahun ke atas, menunjukkan proporsi yang masih kecil yaitu 2,99 persen. Gambar 8. Piramida Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2015 -15.000 -10.000 -5.000 5.000 10.000 15.000 00-04 05-09 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 Perempuan Laki-Laki Namun di masa depan proporsi penduduk lansia akan terus merambat naik, karena pergeseran umur penduduk serta usia harapan hidup yang semakin meningkat. Pertambahan jumlah penduduk lansia ini harus mulai diantisipasi dari sekarang, karena kelompok ini akan terus membesar di masa depan, sehingga diperlukan kebijakan seperti ketenagakerjaan, kesehatan, pelayanan lansia serta kebutuhan sosial dasar Iainnya. Bila dikaitkan dengan umur median penduduk, maka penduduk Kota Palangka Raya termasuk dalam kategori penduduk intermediate umur median terletak diantara 20-30 tahun. Dimana umur median penduduk Kota Palangka Raya tahun 2015 adalah 26,7 tahun, yang berarti setengah penduduk Kota Palangka Raya pada tahun 2015 JUMLAH PENDUDUK KELO M PO K UM UR 30 berusia di bawah 26,7 tahun dan setengahnya lagi berusia lebih tua dari 26,7 tahun. Tabel 8 : Perhitungan Umur Median Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2015 1 0 - 4 17.271 17.271 4,74 2 5 - 9 27.734 45.005 12,35 3 10 - 14 28.108 73.113 20,06 4 15 - 19 23.149 96.262 26,41 5 20 - 24 22.428 118.690 32,57 6 25 - 29 24.013 142.703 39,15 7 30 - 34 22.494 165.197 45,33 8 35 - 39 20.936 186.133 51,07 9 40 - 44 17.952 204.085 55,99 10 45 - 49 15.093 219.178 60,14 11 50 - 54 11.973 231.151 63,42 12 55 - 59 9.105 240.256 65,92 13 60 - 64 5.869 246.125 67,53 14 65 - 69 3.159 249.284 68,40 15 70 - 74 2.021 251.305 68,95 16 75 2.407 253.712 69,61 253.712 Kelompok Umur JUMLAH Jlh Penduduk No. Kumulatif fx Kumulatif 253.712 126.856,0 118.690 8.166,0 24.013 25 5 26,7 N2 fx Umur Median Md Jlh Penduduk N N2 - fx f Md IMd i Sumber : Data Server Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2015, diolah

2. Rasio Jenis Kelamin