Ungkapan Pantangan Yang Menyertakan Akibat Secara Langsung

diucapkan secara langsung karena hal itu berhubungan dengan norma adat-istiadat masyarakat setempat.

4.2 Klasifikasi Berdasarkan Akibat Dari Pelanggaran Ungkapan

Pantangan dalam Masyarakat Tidung Klasifikasi berdasarkan ungkapan pantangan yang menyertakan terjadinya akibat dari pelanggaran pantangan dapat diungkapkan secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut dapat di lihat berikut ini.

4.2.1 Ungkapan Pantangan Yang Menyertakan Akibat Secara Langsung

Ungkapan pantangan dalam masyarakat Tidung yang menyertakan akibat dari pelanggaran dapat yang diungkapkan secara langsung. Artinya ungkapan pantangan itu diungkap berdasarkan akibat yang ditimbulkan jika pantangan tersebut dilanggar. Contoh data diperlihatkan sebagai berikut. 31 nupo kalap ngagog de kulon, lala ko kawin dasam bangot “tidak boleh mencelupkan tangan ke dalam periuk, nanti waktu menikah akan turun hujan lebat” Data-8. Klausa pertama nupo kalap ngagog de kulon “tidak boleh mencelupkan tangan ke dalam periuk ” klausa pertama menandakan pantangan yang tidak boleh dilanggar, sementara klausa kedua lala ko kawin dasam bangot ” nanti waktu meni kah akan turun hujan lebat”, hal tersebut dimaknai sebagai akibat yang ditimbulkan dari pelanggaran pantangan. Dengan demikian, ungkapan pantangan itu tergolong dalam pantangan yang menyertakan akibat secara langsung. Contoh ungkapan pantangan lain yang menyatakan akibat secara langsung dapat dilihat berikut. 32 de nandu ketian nupo kalap kemindi de tanga temangan, lala pagon ganak “wanita yang hamil tidak dibolehkan berdiri ditengah pintu, nanti susah melahirkan” Data-3 33 sama ko bedindang sambil ngensubon de tengkuangan tandang, lala ko kalap de laki tuo atau setanga umur. “jangan bernyanyi-nyanyi sambil memasak didepan alat masak, nanti kamu mendapatkan lelaki lebih tua atau setengah umur” Data-4 34 sama temudung desawat ubut. nakan kupos keno “jangan duduk di atas bantal nanti dimakan bisul” Data-11 35 nupo kalap ningkang de apon, siyal jadi ne “tidak boleh melangkahi pancing, nanti susah dapatnya” Data-14 36 sama matoy binatang ka yandu ketian, lala anak mu dino lahir jadi cacat “jangan membunuh binatang disaat istri hamil, nanti anakmu lahir cacat” Data-15 37 sama nyabit nasi kenuwai ka guang makou, lala ko sendapan” “jangan menyebut nasi goreng pada saat meninggalkan rumah, nanti kena kepohonan ” Data-24 38 sama nyabit de kupi ka dudu guang makou, lala ko sendapan “jangan menyebutkan kopi jika mau bepergian, nanti kamu kepohonan” Data-25

4.2.2 Ungkapan Pantangan Yang Tidak Menyertakan Akibat Secara