Makna Ungkapan Pantangan Berhubungan Anggota Tubuh

pada anggota keluarga. Meskipun ungkapan pantang ini secara logika tidak masuk akal. Namun makna ungkapan pantangan di atas lebih ditekankan pada akibat yang ditimbulkan apabila melanggar ungkapan pantangan, yakni dapat merugikan diri sendiri dan keluarga. Berdasarkan ungkapan pantangan di atas tujuan dari pantangan tersebut yaitu mengatur anggota keluarga agar dapat berhati-hati dalam memilih sayuran yang baik bagi kesehatan. Ungkapan pantangan tidak boleh membawa sayur kundur masuk kedalam rumah mengisyaratkan makna penyakit. Terlepas dari itu, ungkapan pantangan merupakan suatu keyakinan sebagian kelompok masyarakat Tidung yang masih menjalankan adat istiadat budaya masyarakat Tidung.

4.4.6 Makna Ungkapan Pantangan Berhubungan Anggota Tubuh

Nama-nama anggota tubuh menurut masyarakat Tidung tidak boleh disebut secara langsung karena dapat menimbulkan busung “kualat”. Ungkapan pantangan mengenai anggota tubuh terlihat berikut ini. 83 badi “alat kelamin perempuan” Data-28. 84 talibutu “alat kelamin pria” Data-29. 15 Makna ungkapan pantangan nyabit de anggota badan “menyebutkan anggota tubuh ”. Data-28-29. Penyebutan anggota tubuh secara langsung dapat menyebabkan busung “kualat” untuk penyebutan anggota tubuh sebaiknya jangan diungkapkan secara langsung karena tidak baik untuk didengarkan oleh keluarga maupun masyarakat secara umum. Contoh ungkapan pantangan sebagai berikut. Ungkapan pantangan pada 28 dan 29 di atas, merupakan pantangan yang mengisyaratkan makna tidak boleh menyebutkan alat kelamin perempuan. Ungkapan pantangan ini selalu ditujukan kepada anak laki-laki dan perempuan yang masih remaja. Ungkapan pantangan menyebutkan alat kelamin perempuan dan alat kelamin laki-laki berarti melanggar pantangan dalam keluarga. Artinya, apabila melanggar pantangan maka seseorang diyakini akan mengalami busung “kualat”. Oleh karena itu, untuk menghindari pengucapan secara langsung maka digunakanlah istilah lain untuk penghalusan dalam penyebutan alat kelamin perempuan. Istilah yang dimaksud yaitu penghalusan kata badi “alat kelamin perempuan, diganti dengan menggunakan istilah temparang yang merujuk pada kelamin perempuan dan kata tali “alat kelamin laki-laki” juga digunakan istilah punti yang merujuk pada alat kelamin pria. Dengan demikian, ungkapan pantangan mengenai anggota tubuh perempuan mengandung makna yaitu menjaga perkataan serta menghargai sesama lawan jenis. Ungkapan pantangan yang bermakna seperti di atas, juga ditemui pada ungkapan pantangan yang berhubungan dengan anggota tubuh wanita. 85 Titi “berhubungan dengan payudara” Data-30.

4.4.7 Makna Ungkapan Pantangan Kerigon “Kotor”