4.1.3.2 Kategori pantangan waktu bulan sapor “safar”
Kategori pantangan kelahiran waktu bulan safar adalah kepercayaan masyarakat terhadap bulan yang mendatangkan bala ataupun musibah dalam
anggota masyarakat Tidung. Hal tersebut tentu berdasarkan latar belakang masyarakat Tidung dalam menjaga adat istiadat untuk menjauhkan bala dari
kehidupan mereka. Pantangan bulan safar dapat dilihat berikut ini. 19
kelahiran de bulan sapor
“kelahiran di bulan safar”
Ungkapan pantangan pada data 19 di atas merupakan pantangan mengenai waktu kelahiran anak dibulan safar. Pantangan tersebut apabila tidak
dibacakan doa tolak bala dan ritual betimbang atau pasak indong “naik ayun”
maka anak yang lahir dibulan safar kelaknya akan menjadi anak yang bandel ataupun nakal. Tujuan dari ritual itu berharap anak tersebut mampu mengarungi
kehidupan yang layak serta hidup dengan keseimbangan dunia dan akhirat.
4.1.3.3 Kategori pantangan di waktu malam
Kategori pantangan menyebutkan ular dimalam hari dan membeli garam diwaktu malam sangat dipantangkan oleh masyarakat Tidung. Hal tersebut berasal
dari latar belakang masyarakat setempat yang selalu menjaga ucapan dan tingkah laku dimalam hari. Apabila menyebutkan ular di waktu malam dan membeli
garam di waktu malam maka seseorang telah melanggar pantangan yang tidak diijinkan oleh adat istiadat keluarga. Dan sebaliknya apabila tidak melanggar
pantangan maka telah menjalankan adat istiadat dan menjaga norma kepercayaan dalam keluarga.
20 sama nyabit de mendipo kiwon
“jangan menyebut nama ular disaat malam”
21 sama ngalon masin kiwon
“jangan membeli garam malam”
Ungkapan pantangan pada data 20 di atas menyatakan pantangan berkaitan dengan waktu malam hari. Pantangan menyebutkan ular dimalam tidak
baik untuk diucapkan secara langsung sebab dipantangkan oleh norma keyakinan budaya masyarakat Tidung. Para orang tua selalu menyampaikan apabila
diucapkan secara langsung maka akan mendatangkan ular masuk kedalam rumah dan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun anggota keluarga.
Namun masyarakat Tidung juga memahami istilah lain dalam penyebutan ular di waktu malam hari, istilah yang digunakan masyarakat Tidung dalam menyebutkan
ular pada waktu malam hari yaitu menggunakan istilah anu itom geno “yang
berwarna hitam” hal tersebut untuk mengganti nama ular dengan penyebutan warna hitam.
Ungkapan pantangan pada data 21 di atas juga merupakan pantangan yang tidak membolehkan membeli garam di waktu malam hari. Apabila membeli
garam di waktu malam maka secara langsung melanggar adat istiadat masyarakat Tidung. Para orang tua memberikan alasan bahwa garam dapat mempengaruhi
rezeki menjauh dari rumah. Dengan demikian, digunakanlah istilah meminta untuk menjaga pantangan membeli garam. Cara yang demikian berguna untuk
mendapatkan garam di waktu malam hari.
4.1.4 Bentuk Ungkapan Pantangan Menyatakan Bepergian