Sirkulasi dan Parkir Ruang Terbuka

Batanghari, dalam bentuk bangunan tunggal dan bangunan deret yang berbentuk linier di sepanjang sungai Batanghari. 2. Bangunan yang terbentuk pada kawasan darat merupakan bangunan yang berhubungan langsung dengan darat berbentuk panggung dan menapak dengan orientasi bangunannya mengarah ke jalan lingkungan dalam bentuk bangunan tunggal dan bangunan deret yang membentuk pola grid sesuai pola jalan lingkungan yang terbentuk di kawasan Tanjung Pasir Sekoja.

c. Sirkulasi dan Parkir

Sistem sirkulasi yang terdapat pada permukiman Jambi kawasan Tanjung Pasir Sekoja terdiri atas : 1. Pola sirkulasi kawasan perairan, yaitu sirkulasi pada kawasan perairan sungai yang terbentuk oleh sungai Batanghari yang berfungsi sebagai sarana perhubungan, digunakan untuk kegiatan pergerakan dan perpindahan penduduk maupun barang. Pola sirkulasi yang terjadi pada kawasan ini, berupa sirkulasi dari alat transportasi air perahu, kapal, ketek, tongkang yang bergerak di sepanjang sungai Batanghari dan penyebrangan ke arah kota Jambi. 2. Pola sirkulasi darat, yaitu sirkulasi yang terbentuk pada kawasan darat yang berupa rutejalur transportasi jalan yang terbentuk dalam kawasan Tanjung Pasir Sekoja, berbentuk pola grid. Pola sirkulasi ini menggunakan pola jalan dengan sarana alat transportasi darat berupa mobil pribadi, angkutan desa, sepeda, sepeda motor,dan pejalan kaki sketsa sirkulasi pada kawasan Tanjung Pasir Sekoja, terlampir. Sedangkan masalah parkir, area perparkiran di jalan mana saja tidak dilarang, asal tidak menutupi jalan menuju rumah penduduk. Sedangkan sistem parkir merupakan suatu sistem sirkulasi dengan bangunan atau kawasan tertentu pada wilayah penelitian, berupa ruang transisi. Sistem parkir yang terbentuk pada kawasan Tanjung Pasir Sekoja berdasarkan pengamatan di lapangan berupa sistem parkir darat yang terdapat di kawasan darat, dengan menggunakan bahu jalan lingkungan dan parkir perairan sungai berupa dermaga. Gambar 7, Dermaga Perahu Sumber : Survey, 2005

d. Ruang Terbuka

Sebagai salah satu elemen fisik pembentuk pola permukiman Melayu Jambi, kawasan Tanjung Pasir Sekoja, dalam skala kawasan, ruang terbuka yang terbentuk di kota pinggiran sungai ini ditinjau dari aspek fungsional dan aspek ekologis Danisworo, 1991, berupa : 1. Ruang terbuka yang terbentuk melalui aspek fungsional berupa penghubung segala aktivitas masyarakat di daerah darat, yaitu jalan lingkungan dan lapangan terbuka, berupa padang rumput, tegalan, persawahan, lapangan bola kaki dan tempat pemakaman umum yang ada pada wilayah ini. 2. Ruang terbuka yang terbentuk melalui aspek ekologis merupakan kondisi alami dalam wujud sungai Batanghari yang menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan binaan kota Jambi, khususnya permukiman Melayu Jambi kawasan Tanjung Pasir Sekoja Jambi sketsa terlampir. Gambar 8, Ruang Terbuka Sumber : Survey, 2005 Gambar 9, Ruang Terbuka di Permukiman Sumber: Survey, 2005

e. Area Pedestrian