g. Preservasi
Preservasi adalah upaya memelihara dan melestarikan monumen, bangunan, atau lingkungan pada kondisinya dan mencegah terjadinya proses kerusakan
Zahnd dalam M. Rizal, 2002. Di kota Jambi hal tersebut bisa dilihat melalui peraturan daerah setempat yang memberikan aturan dalam pembangunan fisik
di kota pinggiran sungai khususnya pada kawasan Tanjung Pasir Sekoja. Mengenai konservasi khusus terhadap bangunan kuno, tidak dijumpai pada
kawasan Tanjung Pasir, namun masyarakat setempat berusaha untuk mempertahankan rumah tinggal masing-masing yang terlihat masih bercirikan
rumah tradisional sebagai salah satu aset milik pribadi maupun desa. Selain itu prinsip preservasi dan konservasi yang diarahkan untuk mempertahankan
dan memperbaiki kualitas lingkungan di kawasan permukiman Melayu Jambi khususnya pada kawasan Tanjung Pasir. Guna terwujudnya penataan
lingkungan permukiman yang berkualitas baik. Sedangkan sasaran dari pengembangan kawasan ini adalah untuk mewujudkan kebijaksanaan
kependudukan demi terpenuhinya aktivitas penduduk saat sekarang dan masa mendatang.
Gambar 12, Rumah Panggung Tradisional Melayu Jambi Sumber : Survey, 2005
h. Aktivitas Pendukung
Aktivitas pendukung adalah salah satu elemen pembentuk karakter pola permukiman Melayu Jambi berupa pembentukan kawasan pelabuhan sebagai
areal dermaga yang mendukung aktivitas kehidupan sungai dan aktivitas perekonomian. Fungsi-fungsi aktivitas pendukung ini berupa :
1. Kawasan perdagangan informal berupa pasar, dengan memanfaatkan kawasan fungsional di pinggiran sungai seperti daerah perdagangan
formal dan jalan-jalan lingkungan yang terbentuk di kawasan pasar. 2. Kawasan pelabuhan berupa dermaga, dengan menggunakan daerah
fungsional pinggiran sungai Batanghari seperti dermaga-dermaga yang ada di kawasan ini gambar terlampir.
Gambar 13, Dermaga Sumber : Survey, 2005
5.2 Pengaruh Rencana Pengembangan Pola Permukiman Melayu Jambi Pada Citra Permukiman
a. Path Jalur