Kegagalan HIPAM
Kegagalan HIPAM
di Desa Bleberan, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto
D Proyek tersebut masuk berdasarkan pe- adalah Cakar Ayam, Bangon, Losari, ke Dusun Sumber Agung putus. Akhir-
layanan air bersih makin lama makin tahun 1975, Desa Bleberan
i awal era Orde Baru, sekitar
Oleh: Agnes Tuti Rumiati, MSc
berkurang. Ini akibat terjadinya banjir memperoleh proyek air bersih.
Dr.Ir. Eddy Soedjono, MSc *
yang mengakibatkan pipa yang menuju
nya jumlah warga yang mendapatkan propinsi (Dinas PU). Sebelumnya ma-
nunjukan langsung dari pemerintah
dan Sumber Agung (termasuk desa
fasilitas air bersih dari HIPAM (Him- syarakat memperoleh air dari sumur
lain). Sedangkan Dusun Legundi, Kani-
punan Pemakai Air Minum) tinggal 13 dan sungai.
goro, dan Tegalsari tidak mendapatkan
persen atau 144 KK (44 KK di Losari, 40 Air diambil dari mata air yang bera-
pasokan air karena letaknya di atas ma-
ta air, padahal air itu dialirkan secara
KK di Bangon, dan 40 KK di Cakar
Ayam). Itu pun dengan kondisi aliran dusun dari delapan dusun yang ada di
da di Dusun Cakar Ayam salah satu
gravitasi.
yang tidak lancar. Bleberan selain Losari, Bangon, Tegal-
Pengaliran air berawal dari Dusun
Cakar Ayam, turun ke Bangon, kemudi-
sari, Legundi, Bleber, Sempu dan
an ke Losari dan ke Sumber Agung. Du-
Pengelolaan HIPAM
Pengelolaan air bersih di desa ini di- mata air yang cukup potensial, karena
Kanigoro. Sumber air tersebut berupa
sun Cakar Ayam bisa terlayani 90 per-
laksanakan oleh pengurus yang terdiri kualitas airnya cukup bersih dan debit
sen, sedangkan di Dusun Bangon warga
atas ketua, sekretaris, bendahara, bagi- airnya besar, yaitu 40 liter/detik.
yang dapat dilayani hanya pada satu sisi
an teknis dan bagian penarikan. Pem- Sumber mata air ini ditutup de-
jalan karena di sisi jalan yang lainnya
bentukan pengurus dilakukan ngan beton agar terjaga kebersih-
FOTO: AGUS TR
secara musyawarah yang peser- annya. Dulunya mata air ini digu-
tanya meliputi kepala dusun, nakan untuk mengaliri sawah se-
RT, aparat kelurahan, dan to- luas 4,5 hektar-3,4 hektar di anta-
koh masyarakat. Kepengurusan ranya tanah bengkok.
terakhir periode 2000-seka- Pada awalnya semua tahap
rang diketuai oleh sekretaris pembangunan/pemasangan pipa
desa. Karena ada konflik de- berasal dari pemerintah sedang-
ngan kepala desa, kepengurus- kan warga tidak ikut dalam
an ini tak berfungsi. pemasangan pipa. Jaringan perpi-
Konflik itu pula yang me- paan yang dipasang pada tahun
nyebabkan pengelolaan ke- 1975 berupa pipa besi untuk pipa
uangan yang sebelumnya ada di induknya (d = 6 dim), sementara
tangan bendahara (2000- untuk pipa yang mengalir ke
2003), berpindah ke tangan ke- rumah-rumah menggunakan pipa
Sarana air bersih tak terawat
pala desa. Pada periode 2000- PVC. Selain itu ada pembangunan pe-
2003, jumlah uang yang disetorkan dari mandian umum sebanyak tiga buah,
warga banyak yang memakai sumur.
tiga dusun Rp. 90.000/bulan. Saat ini letaknya di Dusun Bangon yang dipe-
Untuk Dusun Losari, warga yang terla-
jumlahnya meningkat. Dari Cakar Ayam runtukkan bagi warga yang tidak
yani hanya yang berada di dekat pipa in-
dan Bangon saja bisa menyetorkan uang mampu membiayai penyambungan pi-
duk saja. Dusun Sumber Agung tidak
sebesar Rp. 110 .000 per bulan. Uang pa ke rumahnya.
dapat terlayani secara penuh tetapi ha-
nya pada awal proyek saja karena keter-
itu digunakan untuk membayar petugas
batasan debit air. Layanan ini berlang-
penagihan sebesar Rp. 30.000, yang
Cakupan Layanan
awalnya hanya Rp. 5.000. Dusun yang terlayani oleh proyek ini
sung di awal proyek.
Dengan berjalannya waktu, pe-
Pada awalnya konsumen HIPAM ti-
Percik Oktober 2006 Percik Oktober 2006
Bleberan yang hanya 980 KK atau 3.460 karena terjadi kerusakan pemandian
dan tidak diperbaiki dan kepengurusan
jiwa. Beberapa pembenahan yang harus umum dan beberapa pipa maka sekitar
yang tidak terorganisasi dengan baik
dilakukan diantaranya: tahun 1980-an dilakukan penarikan
termasuk dalam transparansi pengelo-
1. Evaluasi sistem perpipaan yang ada. iuran setiap bulannya. Pada tahun 1997
laan dana.
Selanjutnya perlu dikaji kemungkin- mulai dipasang meter air dan ditetap-
Kenyataan itu bisa terjadi karena
an pengembangan agar dapat mem- kan harga air adalah sebesar Rp.50/m3.
organisasi HIPAM itu sendiri tidak di-
perluas cakupan layanan. Mulai tahun 2003 Dusun Cakar Ayam ju-
persiapkan dengan baik sejak awal dan
tidak ada aturan main yang jelas terha-
2. Penetapan aturan main pemakaian
air seperti misalnya semua pe- lannya. Besarnya iuran yang dibayar ber-
ga diwajibkan membayar iuran tiap bu-
dap pengelolaannya. Kepengurusan ti-
langgan harus memasang meter air, variasi jumlahnya, Rp. 1.000-Rp. 3.000
dak memiliki kemampuan teknis dan
tidak boleh memotong saluran dan tergantung jumlah keluarga, penggunaan
manajemen yang dibutuhkan. Ini bisa
menyedot air langsung dari pipa pompa air, serta besarnya debit pemakai-
dirasakan setelah organisasi itu berjalan
menggunakan pompa listrik. Aturan an tiap-tiap konsumen.
cukup lama. Bahkan pengelola ini pun
main juga meliputi hak dan ke- Uang iuran juga digunakan untuk
tidak mampu menghitung debit air dan
wajiban pengguna air (termasuk pemeliharaan pipa yang dilakukan oleh
merencanakan pola distribusinya seca-
iuran bulanan untuk biaya penggu- bagian teknis. Petugas ini mengontrol
ra tepat termasuk bagaimana pemeliha-
raan sarana dan prasarananya.
naan air)
pipa setiap tiga hari untuk mengetahui
3. Peningkatan kualitas SDM pengelo- adanya kebocoran atau tersumbatnya
Faktor lain yang menyebabkan ke-
la, seperti misalnya peningkatan pipa serta mengatur debit air.
gagalan yakni manajemen keuangan.
kemampuan teknis pemeliharaan, Keterbatasan dana membuat pe-
Jumlah iuran dan biaya pasang baru ti-
penyambungan pipa, distribusi air meliharaan pipa tidak maksimal dan
dak sesuai dengan besarnya biaya ope-
dan sebagainya. seadanya (misalnya penyambungan pi-
rasional termasuk honorarium petugas.
4. Penyempurnaan manajemen ke- pa bocor dengan ban bekas). Kondisi pi-
Hal ini menyebabkan petugas kurang
uangan. Jumlah iuran untuk pasang pa sudah kurang memenuhi syarat. Ba-
profesional pada saat menangani per-
baru dan bulanan perlu ditinjau nyak pipa yang bocor dan putus. Pipa di
soalan teknis. Terkadang petugas harus
kembali, apakah sudah sesuai de- hulu sering tersumbat. Padahal tidak
merogoh kocek sendiri untuk perbaikan
ngan biaya operasional yang dibu- ada air valve sehingga untuk mengelu-
pipa bocor. Sedangkan biaya perawatan
tuhkan. Secara sederhana dapat di- arkan udara dan mengurangi tekanan,
tidak ada. Kondisi ini semakin ambura-
hitung cost and benefit-nya se- pipa dilubangi atau digergaji di tempat-
dul ketika manajemen keuangan diam-
hingga tidak sampai rugi dan bah- tempat tertentu.
bil alih oleh kepala desa.
kan dapat digunakan untuk pe- Pengembangan program pertama
Penyebab lain yang tak bisa diabai-
ngembangan. Pengelolaan keuangan kali dilakukan pada tahun 1990 dengan
kan yakni pengurangan debit air yang
di dalam manajemen HIPAM sendi- memasang meter air di setiap rumah
kemungkinan disebabkan oleh peng-
ri perlu dilakukan pembenahan. konsumen HIPAM. Program ini diulang
gundulan hutan. Dari tahun ke tahun
Alokasi dana untuk gaji pengelola, lagi tahun 1997. Ini dimaksudkan agar
debit air yang mengalir semakin menge-
perawatan infrastruktur dan alokasi pemakaian air terkontrol. Sayangnya
cil. Ini ditengarai akibat penebangan
untuk pengembangan perlu dipikir- banyak warga yang tak mau dan tak
liar di sekitar sumber air. Di samping
kan dengan cermat. mampu memasang meter air. Akibatnya
itu, ada warga yang menggunakan pom-
5. Perlu sosialisasi kepada warga ten- iuran pun tak jalan. Mereka ini memilih
pa air untuk menyedot air langsung da-
tang pengelolaan air karena kesadar- menggali sumur. Meter air hanya ber-
ri pipa dan ada kebocoran di pipa akibat
an warga adalah kunci utama agar jalan 1-3 tahun.
ulah warga.
pengelolaan air dapat dilakukan de-
Rekomendasi
ngan sebaik-baiknya. Toleransi antar-
Gagal
warga sangat penting karena air sa- Mengapa warga enggan berpartisi-
Kondisi sistem penyediaan air di
ngat dibutuhkan semua warga. pasi dalam HIPAM ini? Menurut penu-
Bleberan masih mungkin dipertahan-
kan. Hanya saja perlu ada perbaikan
turan warga, daerah pelayanannya tidak
manajemen. Debit air 40 liter/detik
*) Dosen Institut Teknologi
merata ke seluruh warga, semakin hari 10 Nopember Surabaya (ITS) yang ada saat ini diperkirakan mampu
tergabung dalam Unit Pengkajian
debit yang keluar semakin kecil, bahkan
melayani 10 ribu KK atau 40.000 jiwa.
Pengembangan Potensi Daerah
kadang mati, banyak pipa yang rusak
Ini jauh lebih besar dari jumlah KK di
(UP3D-LPPM-ITS)