Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Makna

48 Pengasaran disfemia adalah usaha untuk mengganti kata yang maknanya halus atau bermakna biasa dengan kata yang maknanya kasar. Misalnya kata atau ungkapan ‘masuk kotak’ yang digunakan untuk menggantikan kata ‘kalah’.

2.3.3 Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Makna

Perubahan makna dapat disebabkan oleh dua faktor umum, yaitu 1 faktor linguistik dan 2 faktor nonlinguistik. Faktor linguistik adalah faktor yang berhubungan dengan bahasa itu sendiri yang mengakibatkan perubahan makna. misalnnya proses pengimbuhan afiksasi dan penggabungan komposisi. Faktor nonlinguistik adalah faktor nonkebahasaan atau faktor di luar bahasa yang mengakibatkan perubahan makna Chaer 2002: 132-140 meyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan makna yaitu sebagai berikut: 1. Perkembangan dalam ilmu dan teknologi. Konsep makna yang dikandung telah berubah sebagai akibat dari pandangan yang baru, atau teori baru dalam suatu bidang ilmu atau sebagai akibat dalam perkembangan teknologi. Misalnya, perubahan makna kata pada sastra dari makna tulisan sampai pada makna karya imaginatif adalah salah satu contoh perkembangan bidang keilmuan. 2. Perkembangan sosial budaya. Bentuk katanya tetap sama tetapi konsep makna makna yang dikandungnya berubah. Misalnya, kata sarjana dulu diartikan orang yang pandai atau cendikiawan, sekarang kata sarjana berarti orang yang sudah lulus dari perguruan tinggi, meskipun barangkali lulusnya cuma dengan indeks prestasi yang pas-pasan, serta kemampuan tidak lebih jauh dari seorang yang belum lulus sarjana. Universitas Sumatera Utara 49 3. Perbedaan asosiasi Di mana makna baru yang muncul adalah berkaitan dengan hal atau peristiwa lain yang berkenaan dengan kata tersebut. Misalnya, kata amplop yang berasal dari bidang administrasi atau surat-menyurat, makna asalnya adalah sampul surat. Amplop biasa dimasukkan surat tetapi bisa pula benda lain, misalnya uang. Dalam kalimat Beri saja amplop maka urusan pasti beres, kata amlop di sini bukan bermakna uang sebab amplop yang dimaksud bukan berisi surat atau tidak berisi apa-apa, melainkan berisi sogokan. 4. Pengembangan istilah. Salah satu upaya dalam pengembangan atau pembentukan istilah baru adalah dengan memanfaatkan kosakata bahasa Indonesia yang ada jalan memberi makna baru, entah dengan menyempitkan makna kata tersebut, meluaskan, maupun memberi arti baru. Misalnya kata papan yang semula bermakna lempengan kayu tipis, kini diangkat menjadi istilah untuk makna perumahan. 5. Adanya bidang pemakaian. Kata-kata yang menjadi kosa kata dalam bidang-bidang tertentu dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan dalam bidang lain atau menjadi kosakata umum. Misalnya kata jurusan yang berasal dari bidang lalu lintas dengan makna arah, kini digunakan juga dalam pendidikan dengan makna seksi atau bagian bidang ilmu. 6. Pertukaran tanggapan indera sinestesia. Dalam penggunaan bahasa banyak terjadi kasus pertukaran tanggapan antara indera yang satu dengan yang lain. Misalnya kata pedas yang seharusnya ditanggap dengan alat indera perasa lidah, tertukar menjadi ditanggap oleh alat indera pedengaran seperti tampak dalam ujaran kata-katanya sangat pedas. Universitas Sumatera Utara 50 7. Perbedaan tanggapan. Setiap unsur leksikal atau kata sebenarnya secara sinkronis mempunyai makna yang tetap. Namun karena pandangan hidup dan ukuran dalam norma kehidupan di dalam masyarakat banyak kata yang memiliki nilai rasa yang rendah kurang menyenangkan dan nilai rasa yang tinggi. Misalnya kata bini dewasa ini dianggap kata yang bernilai rasa rendah. 8. Adanya penyingkatan. Banyak kosa kata yang sering digunakan, kemudian tanpa diucapkan secara keseluruhan orang sudah mengerti maksudnya. Misalnya kata meninggal dalam kalimat Ayahnya meninggal, maksudnya adalah Ayahnya meninggal dunia. 9. Proses gramatikal. Proses gramatikal seperti afiksasi, reduplukasi, dan komposisi penggabungan kata akan menyebabkan pula terjadinya perubahan makna. Ullmann 2007: 251-262 meyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan makna yaitu sebagai berikut: 1. Sebab-sebab yang bersifat kebahasaan Perubahan makna karena faktor kebahasaan berhubungan dengan fonologi, morfologi dan sintaksis. Misalnya kata sahaya yang pada mulanya dihubungkan dengan budak; tetapi kata itu lalu brubah menjadi ‘saya’ dan kemudian dihubungkan dengan orang pertama terhormat, tidak lagi dihubungkan dengan budak. Dengan kata lain, makna berubah. 2. Sebab-sebab historis Sering terjadi bahasa itu lebih konservatif daripada peradaban material maupun moral. Objek atau benda, lembaga, gagasan, konsep ilmiah, selalu berubah sepanjang waktu. Perubahan makna karena faktor kesejarahan berhubungan dengan perkembangan kata. Universitas Sumatera Utara 51 a. Perubahan yang menyangkut benda Misalnya kata wanita yang sebenarnya berasal dari kata betina. Kata betina dalam perkembangannya berubah menjadi batina lalu fonem b berubah menjadi w sehingga menjadi watina lalu wanita. b. Perubahan yang menyangkut lembaga Misalnya dalam bahasa Indonesia terdapat kata ‘rukun’, seperti dalam kata ‘rukun tetangga’ dan ‘rukun warga’ Kini pengertian itu sudah menjadi institusi resmi, maknanya bukan lagi khusus mengenai soal kerukunan, tetapi sudah lebih luas dari itu. c. Perubahan yang menyangkut gagasan atau ide Misalnya kata ‘simposium’ yang idenya ‘untuk bergembira’, yakni duduk-duduk di restoran sambil minum, makan roti, dan berdansa. Kini ide itu berubah, menjadi ‘pertemuan ilmiah’ untuk membicarakan sesuatu dalam disiplin ilmu tertentu yang dibahas dari berbagai segi. d. Perubahan yang menyangkut konsep ilmiah Misalnya makna kata volt. Dulu volt dikaitkan dengan nama penemunya, yakni Allessandro Voltas. Kini makna itu lebih ditekankan pada satuan potensial listrik yang diperlukan untuk mengalirkan satu ampere arus listrik melalui satu ohm. 3. Sebab-sebab sosial Perubahan makna yang berhubungan dengan social dihubungkan dengan perkembangan makna kata dalam masyarakat. Misalnya kata gerombolan yang pada mulanya bermakna ‘orang yang berkumpul’ atau ‘kerumuman orang’ tetapi kemudian kata ini tidak disukai lagi karena selalu dihubungkan dengan ‘pemberontak’ atau ‘pengacau’. 4. Faktor psikologis Universitas Sumatera Utara 52 Perubahan sering berakar pada keadaan jiwa dan penutur atau pada unsur yang agak permanen pada mentalnya. Faktor psikologis sendiri masih dibagi menjadi faktor emotif dan tabu. a. Faktor emotif Perubahan makna karena faktor psikologis berhubungan dengan emosi, misalnya penggunaan kata ‘bangsat’. Dahulu kata tersebut bermakna ‘binatang yang biasa mengigit jika kita duduk di kusi rotan karena binatang itu hidup di sela-sela anyaman rotan’ namun sekarang kata bangsat sering digunakan sebagai kata makian yang bermakna ‘manusia yang malas yang kelakuannya menyakitkan hati’. b. Tabu i Tabu karena ketakutan taboo of fear Contoh kata tabu yang menakutkan misalnya kata m’menaikkan harga’ dapat menimbulkan gangguan keamanan sehingga diganti dengan kata menyesuaikan harga. ii Tabu kehalusan taboo of delicacy Misalnya kata makan diganti dengan kata bersantap iii Tabu karena sopan santun taboo of propriety Misalnya kata kaskus dan wc diganti dengan kamar kecil 5. Pengaruh asing sebagai penyebab perubahan makna Perubahan makna yang disebabkan karena bahasa yang lain tidak dapat dihindarkan pengaruh bahasa. Peminjaman kosakata berkaitan dengan budaya, konsep, dan pikiran dari satu bahasa ke bahasa yang lain sehingga telah membawa pembaharuan ke dalam bahasa penerima. Misalnya kata paper dalam bahasa Inggris yang bermakna kertas. Namun dalam Universitas Sumatera Utara 53 bahasa Indonesia dewasa ini, makna paper dikaitkan dengan karya ilmiah yang disusun untuk didiskusikan dalam forum berupa seminar atau kongres. 6. Kebutuhan akan makna baru Perubahan makna dikarenakan factor kebutuhan terhadap kata-kata baru dapt dijelaskan dari segi kebutuhan pemakai bahasa. Pemikiran manusia berkembang sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan tersebut memerlukan nama atau kata baru, karena bahasa adalah alat komunikas, Misalnya kata sinetron yang berasal dari gabunga kata sinema berasaldari kata cinema dalam bahasa Inggris yang bermakna bioskop, film, gambar hidup dan kata elektronik berasal dari bahasa Inggris electronic yang bermakna alat yang menggunakan listrik. Dari teori Ullman 2007: 251-262 dan Chaer 2002: 132-140, dapat diambil kesimpulan bahwa perubahan makna lebih cenderung diakibatkan oleh faktor kebahasaan dan sosial budaya. Universitas Sumatera Utara 54

2.4 Makna Gairaigo yang Mengalami Perubahan dan Makna Aslinya dalam Bahasa Inggris

N o Daftar Kata Makna Kata dalam Bahasa Jepang Makna Kata dalam Bahasa Inggris 1 アイス Nomina 1 Es batu 2 Bunga pinjaman yang tinggi 3 Kependekan dari kopi, teh dan sebagainya yang didinginkan 4 Juga dikenal sebagai es serut yang dijual di stadium dan sebagainya pada musim panas 5 Es loli, es krim コンサイズカタカナ語辞典) Nomina 1 Air yang dibekukan dan menjadi padat 2 Potongan es yang digunakan untuk menjaga agar makanan dan minumana tetap dingin Oxford Leaner’s Pocket Dictionary 2 アイド ル Nomina 1 Patung berhala, orang atau benda yang disembah 2 Orang yang terkenal, khususnya penyanyi, entertainer, aktor film dan sebagainya yang terkenal mulai digunakan sekitar tahun ke- 50 Showa, terutama untuk merujuk pada orang-orang muda yang popular コンサイズカタカナ語辞典) Nomina 1 Orang atau benda yang sangat dicintai atau dikagumi 2 Patung yang disembah sebagai dewa. Oxford Leaner’s Pocket Dictionary 3 アイコ ラ Nomina Hasil dari memproses foto idol dengan menggunakan software untuk memodifikasi foto dan sejenisnya. Juga umum digunakan untuk menyebutkan kejadian di mana wajah idol ditempelkan ke gambar yang bersifat vulgar dengan menggunakan komputer. コンサイズカタカナ語辞典 Kata idol collage merupakan gabungan dari kata bahasa Inggris, idol dan collage. Makna kata idol telah diungkapkan pada nomor sebelumnya nomor 2 dan kata collage memiliki makna “Gambar yang dibuat dengan cara menempelkan kertas, kain dan sebagainya pada sebuah permukaan.” nomina Oxford Leaner’s Pocket Dictionary 4 アイロ ン Nomina Umumnya merujuk pada setrika listrik. Juga digunakan untuk menyebutkan alat berbentuk seperti gunting yang digunakan untuk memodifikasi bentuk rambut. Nomina 1 Logam keras yang kuat, digunakan di pabrik dan sektor pembangunan 2 Sebuah alat yang terbuat dari paduan besi atau logam sejenis, Universitas Sumatera Utara