Ruang Lingkup Pembahasan Metode Penelitian

8 sering juga dibekukan, makanan lainnya yang berbentuk bulat, suatu gumpalan yang pipih, sesuatu yang mudah piece of cake, kue, roti dan sebagainya The Pocket Oxford Dictionary And Thesaurus, 2006:106 sedangkan keeki didefinisikan sebagai 「西洋風のお菓子」 seiyoufuu no okashi Miura McGloin, 1994: 52 yang diterjemahkan menjadi kue dari barat. Keeki dalam bahasa Jepang hanya merujuk pada kue yang berasal dari barat sehingga keeki tidak bisa digunakan untuk menyatakan kue tradisional Jepang sedangkan kata cake dapat digunakan untuk menyatakan kue, baik yang berasal dari barat maupun kue tradisional dari negara lain. Hal ini berarti keeki telah mengalami perubahan makna berupa penyempitan makna jika dibandingkan dengan kata asalnya yaitu cake. Berdasarkan hal tersebut, penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Gairaigo apa saja yang berasal dari bahasa Inggris yang terdapat dalam majalah Myojo? 2. Apakah ada perubahan makna yang terjadi pada gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris dalam bahasa Jepang jika dibandingkan dengan kata aslinya dalam bahasa Inggris akibat penyesuaian gairaigo ke dalam bahasa Jepang.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Penelitian ini hanya mencakup pada perubahan makna kata-kata gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris yang terdapat dalam majalah Myojo. Majalah Myojo diterbitkan oleh perusahaan penerbit Shueisha Publishing Co, Ltd 株 式 会 社 集 英 社 Kabushiki Kaisha Shūeisha yang berpusat di Tokyo, Jepang. Majalah yang telah diterbitkan oleh Shueisha sejak Universitas Sumatera Utara 9 tahun 1958 ini merupakan majalah yang memfokuskan diri pada wawancara dan berita artis-artis Jepang, perilisan lagu dan ulasan dorama atau film baru serta iklan-iklan. Gairaigo yang diteliti hanya terbatas pada gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris dikarenakan pada saat ini gairaigo yang terbanyak adalah yang berasal dari bahasa Inggris, seperti yang dinyatakan Ellington 2009: 240 bahwa hampir 80 persen gairaigo dalam bahasa Jepang berasal dari bahasa Inggris. Sisanya berasal dari bahasa Belanda, Portugis, Spanyol, Prancis, Jerman dan sebagainya. Sumber data untuk gairaigo diambil dari Majalah Myojo edisi bulan Desember 2008 dan edisi bulan Maret, Mei, Juli, dan November tahun 2009. Penulis memilih menggunakan majalah sebagai sumber data dikarenakan sebagian besar gairaigo diperkenalkan kepada masyarakat melalui media massa, termasuk koran dan majalah. Data-data yang dikumpulkan berupa gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris yang terdapat dalam majalah Myojo. Gairaigo yang mengalami perubahan makna kemudian dianalisis untuk mengetahui perubahan makna yang telah terjadi. Sebelum melakukan analisis terhadap data-data yang dikumpulkan, penulis terlebih dahulu memaparkan mengenai pengertian dan jenis-jenis makna; pengertian perubahan makna, sebab-sebab perubahan makna dan jenis-jenis perubahan makna; serta pengertian, sejarah singkat, penulisan, karakterisktik dan pengaruh gairaigo dalam bahasa Jepang. Universitas Sumatera Utara 10 1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pusaka Gairaigo 外 来 語 merupakan istilah yang dipakai dalam bahasa Jepang untuk menyebutkan kosakata pinjaman dari bahasa asing, tidak termasuk kosakata pinjaman dari bahasa China 漢語 kango. Kata gairaigo berasal dari kata gai 外 yang berarti luar, rai 来 yang berarti datang dan go 語 yang berarti kata, yang jika diterjemahkan secara langsung dapat diartikan sebagai kata yang datang dari luar. Gairaigo mudah dikenali karena penulisannya menggunakan huruf katakana. Penulisan dan pelafalan gairaigo adalah dengan cara mencocokkan bunyi yang di dengar dengan bunyi yang tersedia dalam suku kata bahasa Jepang yang mempunyai bunyi paling dekat dengan bunyi yang didengar tersebut Situmorang, 2007:5. Gairaigo dari bahasa Inggris mulai gencar masuk ke Jepang pada zaman Meiji 1867- 1912 dan terus berlangsung sampai sekarang. Banyaknya gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris dikatakan hampir menyamai kata-kata yang dipinjam dari bahasa China Frellesvig 2010: 403. Menurut Ellington 2009: 230, ada sekitar 35.000 sampai 40.000 kata-kata pinjaman dalam bahasa Jepang namun tidak semua kata-kata pinjaman ini merupakan bentuk asli yang langsung meniru kata-kata awal dari kata-kata pinjaman tersebut. Jepang terkenal sebagai negara yang ahli mengadaptasi budaya dari luar dan memasukkan ciri khas Jepang dalam budaya tersebut agar sesuai dengan budaya Jepang asli. Demikian juga halnya dengan bahasa. Kata-kata pinjaman dalam bahasa Jepang umumnya telah mengalami perubahan penulisan, pelafalan dan pengejaan dari kata aslinya. Seringkali pergeseran arti juga terjadi pada kata-kata pinjaman di Jepang. Universitas Sumatera Utara 11 Gairaigo adalah hasil dari proses peminjaman atau borrowing. ‘Borrowing‘ adalah proses di mana suatu bahasa mengadopsi suatu kata, ungkapan dan sebagainya dari bahasa lain. Dalam borrowing, umumnya kosakata yang dipinjam tersebut akan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan bahasa peminjam Hartley, 1982: 106. Kata-kata yang dipinjam dapat berupa kata-kata baru yang sebelumnya tidak terdapat dalam kosakata bahasa peminjam ataupun berupa kata-kata yang telah ada dalam kosakata bahasa peminjam Nemoianu dalam Denham Lobeck, 2005: 238. Gairaigo yang diadaptasikan ke bahasa Jepang dikarenakan bahasa Jepang tidak memiliki kata-kata untuk mengekspresikan konsep dan acuan baru umumnya tidak mengalami perubahan makna jika dibandingkan dengan makna gairaigo dalam bahasa asalnya, misalnya rajio dan terebi, yang merupakan singkatan dari terebision. Namun gairaigo yang memiliki padanan kata dalam bahasa Jepang umumnya banyak yang mengalami perubahan makna. Dengan terjadinya peminjaman bahasa borrowing, maka banyak menimbulkan kerancuan makna ketika kata-kata yang berasal dari proses peminjaman tersebut dibandingkan dengan kata-kata dari bahasa asal. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran atau perubahan makna. Makna termasuk dalam kanjian semantik. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian dari segi semantik. Semantik merupakan salah satu bagian dari linguistik yang berfokus pada studi mengenai makna. Semantik merupakan istilah yang cukup baru dalam bahasa Inggris dan semantik sebagai subdisiplin linguistik baru muncul pada abad ke-19, di mana pada tahun 1825, seorang pakar bernama C.Reisig menyatakan bahwa tata bahasa terbagi menjadi tiga bagian yaitu etimologi, sintaksis dan semasiologi, yang merupakan istilah lain dari semantik Pateda, 2001: 2. Universitas Sumatera Utara 12 Pentingnya semantik dalam linguistik kemudian dinyatakan oleh Chomsky dalam Chaer 2007 : 285, bahwa semantik merupakan salah satu komponen dari tata bahasa dua komponen lain adalah sintaksis dan fonologi, dan makna kalimat sangat ditentukan oleh komponen semantik ini. Sutedi 2010: 111 menyatakan bahwa semantik memegang peranan penting, karena bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi tiada lain adalah untuk menyampaikan suatu makna. Penelitan yang berhubungan dengan bahasa, apakah struktur kalimat, kosakata, ataupun bunyi-bunyi bahasa, pada hakikatnya tidak terlepas dari makna. Teori ini didukung oleh Ferdinand de Saussure yang menyatakan bahwa studi linguistik tidak ada artinya bila tidak diikuti dengan studi semantik Chaer, 2007: 285.

1.4.2 Kerangka Teori

Pembahasan dalam tulisan ini adalah mengenai makna. Kridalaksana 2001: 132 mengartikan makna meaning, linguistic meaning, sense sebagai: 1 maksud pembicara; 2 pengaruh satuan bahasa dalam pemahaman persepsi atau perilaku manusia atau kelompok manusia; 3 hubungan, dalam arti kesepadanan atau ketidaksepadanan antar bahasa dan alam di luar bahasa, atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya; 4 cara menggunakan lambang-lambang bahasa. Salah satu fungsi bahasa adalah menyampaikan informasi dan informasi didapatkan melalui makna yang terdapat dalam sebuah kata ataupun ujaran. Namun makna tidak dapat disamakan dengan informasi. Makna menyangkut keseluruhan masalah dalam-ujaran intralingual, sedangkan informasi hanya menyangkut masalah luar-ujaran ekstra-lingual. Dengam kata lain, makna menyangkut semua komponen konsep yang terdapat pada sebuah kata sedangkan informasi hanya menyangkut komponen konsep dasarnya saja. Misalnya pada kata Universitas Sumatera Utara 13 mati dan meninggal, mekipun kedua kata tersebut sama-sama menyampaikan informasi mengenai hilangnya nyawa, mati dan meninggal memiliki makna keseluruhan yang berbeda. Mati umumnya dapat digunakan baik bagi manusia, binatang maupun tumbuhan dan ketika mati digunakan untuk manusia, kata tersebut terkesan lebih kasar dibandingkan kata meninggal yang hanya digunakan untuk manusia. Chaer, 2006: 384-385 Hannapel Melenk dalam Indah 2008: 1 menyatakan bahwa makna dapat dilihat dari dua sisi yaitu: 1. Pemahaman makna suatu kata sesuai dengan makna yang sebenarnya. Pemahaman makna seperti ini disebut makna leksikal. 2. Pemahaman makna suatu kata yang disesuaikan dengan penggunaan kata tersebut dalam suatu konteks, pemahaman tersebut disebut dengan teori kontekstual. Dalam skripsi ini, makna kata yang akan diteliti adalah makna leksikal dan kontekstual. Menurut Verhaar 2008 : 385, semantik itu dibagi menjadi semantik gramatikal dan semantik leksikal. Makna leksikal dapat dilihat dari tiap unsur katanya, sedangkan makna gramatikal harus dilihat dari gabungan seluruh unsurnya. Sutedi 2010:106 menyatakan bahwa makna leksikal adalah makna kata yang sesungguhnya sesuai dengan referensinya sebagai hasil pengamatan indra dan terlepas dari unsur gramatikalnya, atau bisa juga dikatakan sebagai makna asli suatu kata. Misalnya kata hon yang memiliki makna leksikal buku, dan kata sakana yang memiliki makna leksikal ikan. Makna kontekstual adalah makna kata yang sesuai dengan konteksnya. Suwandi 2008:71 menyatakan bahwa makna kontekstual contextual meaning; situational meaning muncul sebagai akibat hubungan antara ujaran dan situasi pada waktu ujaran dipakai. Menurut Chaer 2007: 290, makna kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di Universitas Sumatera Utara 14 dalam satu konteks ... Makna konteks dapat juga berkenaan dengan situasinya, yakni tempat, waktu dan lingkungan penggunaan bahasa itu. Pembahasan lain dari penelitian ini adalah mengenai perubahan makna yang terjadi akibat penyesuaian kosakata yang berasal dari bahasa Inggris menjadi gairaigo dalam bahasa Jepang. Bahasa merupakan suatu hal yang dinamis dan karena itu perubahan dalam bahasa merupakan suatu hal yang tidak dapat terhindarkan, seperti yang dikatakan oleh seorang ahli linguistik Jerman, Wilhelm von Humbodlt dalam Aitchison 2001: 3 bahwa: “There can never be a moment of true standstill in language... By nature, it is a continuous process of development” yang dapat diterjemahkan menjadi “Tidak ada saat di mana bahasa benar-benar berhenti berubah...Secara alami, itu adalah sebuah proses pengembangan yang berkesinambungan.” Tarigan 1999: 85 menyatakan bahwa perubahan semantik atau perubahan makna kerap kali berbarengan dengan perubahan sosial yang disebabkan oleh peperangan, perpindahan penduduk, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, ekonomi, budaya dan faktor-faktor lainnya. Menurut Bloomfield 1995, 411, inovasi-inovasi yang mengubah makna leksikal, dan bukan fungsi gramatikal suatu bentuk, diklasifikasikan sebagai perubahan makna atau perubahan semantis. Campell 2006: 253 menyatakan bahwa perubahan semantik berurusan dengan perubahan dalam makna, yang berarti merubah konsep yang berhubungan dengan kata-kata yang bersangkutan. Perubahan semantik tidak harus diikuti dengan perubahan fonetik ataupun bentuk kata. Dalam skripsi ini, penulis akan membahas mengenai perubahan makna yang terjadi akibat Universitas Sumatera Utara 15 penyesuaian yang dilakukan pada saat kata-kata gairaigo dari bahasa Inggris dimasukkan ke dalam kosakata bahasa Jepang. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari diadakannya analisa mengenai penggunaan dan makna gairaigo pada majalah Myojo adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris yang terdapat dalam majalah Myojo. 2. Untuk mendeskripsikan perubahan makna yang terjadi pada gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris dalam bahasa Jepang jika dibandingkan dengan kata aslinya dalam bahasa Inggris akibat penyesuaian gairaigo ke dalam bahasa Jepang.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari diadakannya analisa mengenai penggunaan dan makna gairaigo pada majalah Myojo adalah sebagai berikut: 1. Menambah perbendaharaan kosakata gairaigo. 2. Menambah wawasan mengenai penggunaan dan makna gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris. 3. Dapat digunakan sebagai pedoman bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih jauh mengenai gairaigo. Universitas Sumatera Utara 16

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Chaer 2007: 9, kajian deskriptif biasanya dilakukan terhadap struktur internal bahasa, yakni struktur bunyi fonologi, struktur kata morfologi, struktur kalimat sintaksis, struktur wacana dan struktur semantik. Kajian deskriptif ini dilakukan dengan mula-mula mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, lalu merumuskan kaidah-kaidah terhadap keteraturan yang terdapat pada data itu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan memanfaatkan metode penelitian pustakan atau metode library research. Data-data yang dikumpulkan berupa kosakata gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris yang terdapat dalam majalah Myojo edisi bulan Desember tahun 2008 dan edisi bulan Maret, Mei, Juli, dan November tahun 2009. Referensi untuk penulisaan ini diambil dari perpustakaan Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara, perpustakaan Sumatera Utara, perpustakaan Konsulat Jepang serta data-data dari Internet dan sumber-sumber lainnya. Menurut Nasution 2001:14, Metode kepustakaan adalah metode yang menggunakan beberapa aspek penting yang perlu di cari dan di gali dalam studi yang selaras dengan kegiatan penelitian antara lain: masalah yang ada, teori-teori, konsep-konsep dan penarikan kesimpulan serta saran. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data-data dari sumber referensi yang berkaitan dengan judul penelitian. 2. Membaca majalah Myojo edisi edisi bulan Desember tahun 2008 dan edisi bulan Maret, Mei, Juli, dan November tahun 2009. Universitas Sumatera Utara 17 3. Mengumpulkan kosakata gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris yang terdapat dalam majalah Myojo. 4. Mengklasifikasikan dan menganalisis kosakata gairaigo yang telah dikumpulkan. 5. Menyusun data yang telah dianalisis menjadi laporan. 6. Mengambil kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan. Universitas Sumatera Utara 18 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG GAIRAIGO, MAKNA, DAN PERUBAHAN MAKNA 2.1 Gairaigo 2.1.1 Pengertian Gairaigo