Etiologi dan Patogenesis Katarak Diabetik

cairan untuk menyeimbangkan gradien osmotik. Keadaan ini menyebabkan keruntuhan dan pencairan serat lensa yang akhirnya membentuk kekeruhan pada lensa. Selain itu, stres osmotik pada lensa yang disebabkan oleh akumulasi sorbitol menginduksi apoptosis pada sel epitel lensa yang mengarah ke pengembangan katarak. Jalur poliol telah digambarkan sebagai mediator utama diabetes-induced oxidative stress pada lensa. Stres osmotik yang disebabkan oleh akumulasi sorbitol menginduksi stres dalam retikulum endoplasma RE, situs utama sintesa protein, yang akhirnya menyebabkan generasi radikal bebas. RE stres juga dapat disebabkan dari fluktuasi kadar glukosa initiating an unfolded protein response UPR, yang menghasilkan reactive oxygen species ROS dan menyebabkan kerusakan stres oksidatif dengan serat lensa. Ada banyak publikasi terbaru yang menggambarkan kerusakan stres oksidatif pada serat lensa oleh pemulung radikal bebas pada penderita diabetes. Namun, tidak ada bukti bahwa radikal bebas memulai proses pembentukan katarak melainkan mempercepat dan memperburuk perkembangannya. Hidrogen peroksida H2O2 meningkat pada aqueous humor dari penderita diabetes dan menginduksi generasi radikal hidroksil OH- setelah memasuki lensa melalui proses digambarkan sebagai reaksi Fenton. Radikal bebas nitrat oksida NO, yaitu faktor lain yang meningkat dalam lensa diabetes dan dalam aqueous humor, dapat mengakibatkan pembentukan peroxynitrite meningkat, yang pada nantinya menyebabkan kerusakan sel karena sifat oksidasi. Selanjutnya, peningkatan kadar glukosa dalam humor akuous dapat menyebabkan glikasi protein lensa, dimana proses tersebut akan menghasilkan radikal superoksida O2- dan dalam pembentukan advanced glycation endproducts AGE. Interaksi AGE dengan reseptornya di permukaan sel akan memproduksi O2- dan H2O2. Dengan peningkatan radikal bebas, lensa diabetes sering menunjukan gangguan pada kapasitas antioksidan dan kerentanan mereka terhadap stres oksidatif. Hilangnya antioksidan diperparah oleh proses glikasi dan inaktivasi enzim antioksidan seperti superoksida dismutase lensa. Tembaga-zink superoxide dismutase 1 SOD1 adalah superoksida dismutase isoenzim yang paling dominan dalam lensa, dimana ia penting untuk degradasi radikal superoksida O2- menjadi hidrogen peroksida H2O2 dan oksigen. Kesimpulannya, pembentukan katarak diabetes adalah hasil generasi jalur poliol dari glukosa oleh AR, yang mengakibatkan peningkatan stres osmotik dalam serat lensa dan mengarahkan ke pembengkakan dan perpecahan lensa Pollreisz, 2010. Gambar 2.2. Lensa Normal dan Lensa Katarak

2.2.4. Klasifikasi dan Stadium

Katarak pada diabetes biasanya terbagi kepada 2 yang utama yaitu: a. True diabetic cataract, atau snowflake cataract - Dapat bilateral, onset terjadi secara tiba-tiba dan menyebar sampai lensa subkapsular - Biasanya terjadi pada usia muda dengan diabetes melitus yang tidak terkontrol. - Pada awalnya berlaku kekeruhan menyeluruh pada subkapsular seperti tampilan kepingan salju di superfisial anterior dan korteks posterior lensa. - Vacuola muncul dalam kapsul lensa. Pembengkakan dan kematangan katarak kortikal terjadi segera sesudahnya. b. Senescent cataract Katarak Nuklear : - Tekanan yang dihasilkan dari serat lensa peripheral menyebabkan pemadatan pada seluruh lensa, terutama nucleus. Nukleus memberi warna coklat kekuningan brunescent nuclear cataract. Ini menyebabkan batas tepi dari coklat kemerahan hingga mendekati perubahan warna hitam diseluruh lensa katarak hitam. Karena mereka meningkatkan tenaga refraksi lensa, katarak nuclear menyebabkan myopia lentikular dan kadang-kadang menimbulkan fokal point kedua di dalam lensa yang menyebabkan diplopia monocular. Katarak Kortikal : - Terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi lensa. Pada keadaan ini penderita seakan-akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang bertambah. - Beberapa perubahan morfologi yang akan terlihat pada pemeriksaan slip lamp dengan midriasis maksimum : 1. Vacuoles: akumulasi cairan akan terlihat sebagai bentuk vesicle cortical sempit yang kecil. 2. Water fissure: pola rarial dari fissure yang terisi cairan yang akan terlihat diantara fiber. 3. Lamella yang terpisah: tidak sesering water fissureI, ini berisi suatu zona cairan diantara lamella biasanya antara lamella clear dan fiber kortikal. 4. Cuneiform cataract: ini sering ditemukan dengan opasitas radier dari lensa peripheral seperti jari-jari roda. Katarak Subkapsular Posterior : - Terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa. - Menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang serta pandangan baca menurun. - Banyak ditemukan pada pasein diabetes, pasca radiasi, dan trauma Steve I, 2007.