Tujuan Umum Tujuan Penelitian

Poliklinik Mata RSUP. Haji Adam Malik. 6. Mengetahui angka kejadian stadium katarak yang terbentuk pada pasien diabetes di Poliklinik Mata RSUP. Haji Adam Malik.

1.4. Manfaat Penelitian

1. 1.4.1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Poliklinik Mata RSUP Haji Adam Malik, Medan : Sebagai gambaran karakteristik penderita katarak akibat diabetes melitus. 1. 1.4.2. Peneliti 2. Mendapatkan informasi dan menambahkan pengetahuan mengenai katarak pada pasien diabetes. Sebagai pengalaman berharga dalam rangka menambah wawasan untuk perkembangan diri, khususnya dalam bidang penelitian. 1. 1.4.3. Pembaca atau Peneliti lain 2. Sebagai bahan sumbangan ilmiah yang diharapkan dapat bermanfaat kepada pembaca dan peneliti. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian sama atau terkait oleh para peneliti seterusnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Diabetes Melitus

2.1.1. Definisi

Diabetes berasal dari kata Yunani yang berarti mengalirkan atau mengalihkan siphon, manakala Melitus berasal dari kata Latin yaitu madu atau gula. Diabetes Melitus DM atau kencing gula adalah penyakit metabolik kronik yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula dalam darah hiperglikemi, baik disebabkan oleh pankreas yang tidak boleh menghasilkan insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak boleh menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. Insulin adalah hormon yang dikeluarkan untuk mengatur kadar gula darah di mana ia berperan dalam proses penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh. WHO sebelumnya telah merumuskan bahwa diabetes melitus merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin Gustaviani, 2006. Glukosa diatur oleh insulin yang diproduksi oleh sel beta pankreas, sehingga kadar gula di dalam darah selalu dalam batas aman, baik pada keadaan puasa maupun setelah makan yaitu sekitar 70-140mgdL. Pada keadaan DM, tubuh relatif kekurangan insulin sehingga pengaturan kadar glukosa darah menjadi kacau. Walaupun kadar glukosa darah sudah tinggi, pemecahan lemak dan protein menjadi glukosa tidak dapat dihambat, sehingga kadar glukosa darah tetap semakin meningkat Sarwono,2004. Namun, menurut Soegondo 2004, diabetes dapat ditandai dengan keluhan khas berupa poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan dan kadar gula darah sewaktu atau postprandial ≥ 200mgdL atau kadar gula darah puasa ≥ 126mgdL. Peningkatan kadar gula darah hiperglikemi yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan terjadinya berbagai komplikasi seperti penyakit serebro-vaskular,