ALOKASI SPEKTRUM DAN PERENCANAAN PITA KOMUNIKASI RADIO MARITIM

2. ALOKASI SPEKTRUM DAN PERENCANAAN PITA KOMUNIKASI RADIO MARITIM

Pita frekuensi radio yang digunakan adalah pita frekuensi yang dalam tabel alokasi Radio Regulation terdapat alokasi Mar i t i me Mobi l e Ser vi ces, Mobi l e Ser vi ces, Mar i t i me Mobi l e Sat el l i t e Ser vi ces, Radi onavi gat i on Ser vi ces .

Pengaturan perencanaan maupun penjatahan kanal frekuensi ( al l ot ment ) diatur dalam Radio Regulation ITU sebagai berikut:

 Ar t i cl e 5 - Fr equency al l ocat i ons  Ar t i cl e 51 - Condi t i ons t o be obser ved i n t he mar i t i me ser vi ces  Ar t i cl e 52 - Speci al r ul es r el at i ng t o t he use of f r equenci es i n Mar i t i me

Ser vi ces  Appendi x 13 – Di st r ess and saf et y communi cat i on Non-GMDSS

 Appendi x 15 - Fr equenci es f or di st r ess and saf et y communi cat i ons f or t he Gl obal Mar i t i me Di st r ess and Saf et y Syst em (GMDSS)

 Appendi x 17 - Fr equenci es and channel ar r angement i n t he hi gh f r equency bands f or mar i t i me mobi l e ser vi ces  Appendi x 18 – Tabl e of t r ansmi t t i ng f r equenci es i n t he VHF mar i t i me mobi l e band  Appendi x 25 - Pr ovi si ons and associ at ed f r equency al l ot ment Pl an f or coast r adi ot el ephone st at i ons oper at i ng i n t he excl usi ve mar i t i me

mobi l e bands bet ween 4 000 kHz and 27 500 kHz

Berdasarkan Int er nat i onal Convent i on f or Saf et y of Li f e at Sea (SOLAS 74 dan amandemennya), setiap kapal laut yang memiliki bobot melebihi ketentuan tertentu (1600 grt), harus dilengkapi pesawat komunikasi radio untuk di st r ess and saf et y (keselamatan dan marabahaya). Sistem komunikasi radio non GMDSS yang digunakan adalah:

 Telegrafi kode Morse pada 500 kHz MF  Radio-telephony pada frekuensi 2182 kHz atau 156.8 MHz (Channel 16)

VHF.

Kelemahan sistem SOLAS ini adalah ketergantungan dan kebutuhan operator radio yang ahli dan menguasai kode morse. Selain itu terbatasnya propagasi komunikasi MF atau VHF, yang membatasi jangkauan dan kemampuan sistem SOLAS tersebut.

Dengan diberlakukannya persyaratan GMDSS ( Gl obal Mar i t i me Di st r ess and Saf et y Syst em ) sejak tahun 1999, maka setiap kapal laut yang akan berlayar ke luar negeri diharuskan dilengkapi dengan persyaratan GMDSS. Berdasarkan kebijakan Ditjen Perhubungan Laut-Dephub, untuk kapal laut melayani jalur domestik / dalam negeri diberi kesempatan sampai tahun 2009 sebagai masa transisi untuk melengkapi perangkat GMDSS. Sehingga sampai waktu tersebut, masih dapat menggunakan perangkat yang memenuhi ketentuan SOLAS 74.

Sistem GMDSS merupakan suatu sistem komunikasi yang dikembangkan untuk menyediakan pelaut suatu komunikasi global dan jaringan penentu lokasi, perangkat yang dapat dioperasikan oleh seseorang dengan pengetahuan komunikasi minimum, tetapi dapat memberikan informasi tanda bahaya, sear ch and r escue (SAR) sehingga dapat dikoordinasikan untuk menjamin keselamatan pelayaran.

Berikut ini adalah alokasi frekuensi yang digunakan untuk komunikasi maritim terrestrial:

 MF band (435 kHz s/d 526.5 kHz) o Digunakan untuk komunikasi kode Morse 500 kHz untuk panggilan

dan marabahaya ( di st r ess and saf et y ) non-GMDSS o Frekuensi 518 kHz digunakan untuk Nar r ow Band Di r ect Pr i nt i ng (NBDP) br oadcast ke kapal laut (NAVTEX).

 MF band (1606.5 kHz s/d 3.8 MHz) o Kanal frekuensi dialokasikan dengan bandwidth 3 kHz, untuk operasi

telepon radio ( r adi o-t el ephony) dan telex baik untuk mode simpleks maupun dupleks untuk jangkauan menengah melalui propagasi gr oundwave . o Frekuensi yang digunakan untuk GMDSS adalah sebagai berikut:

 2174.5 kHz untuk Nar r ow Band Di r ect Pr i nt i ng (NBDP)  2182 kHz untuk r adi o-t el ephony  2187.5 kHz untuk Di gi t al Sel ect i ve Cal l i ng (DSC)

 HF band (3155 kHz s/d 27.5 MHz) o Pita frekuensi ini dibagi menjadi pita-pita 4 MHz, 6 MHz, 8 MHz, 12

MHz, 16 MHz, 22 MHz dan 25 MHz. Hanya sebagian kecil dari pita- pita tersebut yang digunakan untuk komunikasi maritim bergerak. Kanal frekuensi dialokasikan dengan bandwidth 3 kHz untuk komunikasi telepon radio, telex, faksimili dan data baik untuk mode simpleks maupun dupleks untuk jangkauan jarak jauh melalui propagasi skywave . o Frekuensi yang digunakan GMDSS adalah sebagai berikut:

 4207.5 kHz, 6312 kHz, 8414.5 kHz, 12.577 kHz, 16804.4 kHz untuk Di gi t al Sel ect i ve Cal l i ng (DSC)  4210 kHz, 6314 kHz, 8416.5 kHz, 12579 kHz, 16806.5 kHz, 19680.5 kHz, 22376 kHz dan 26100.5 kHz untuk br oadcast dari

stasiun pantai dengan Nar r ow Band Di r ect Pr i nt i ng (NBDP)  3023 kHz, 4125 kHz dan 5850 kHz untuk komunikasi SAR antara unit maritim dan penerbangan.

 VHF band (156 s/d 174 MHz) o Kanal frekuensi dialokasikan dengan interval 12.5 kHz. Penomoran

kanal dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Ch Tx (MHz) Rx (MHz) Ch Tx (MHz) Rx (MHz)

75 - - 17 156,85 156,85

Catatan:  Ch.70 secara eksklusif digunakan untuk DSC

 Ch.76 secara eksklusif digunakan untuk NBDP  Ch.75 adalah guardband untuk Ch.16

o Frekuensi yang digunakan untuk GMDSS adalah sebagai berikut:

 156.3 MHz (kanal 06) digunakan untuk komunikasi antara kapal laut dan pesawat terbang yang terlibat dalam operasi SAR.  156.65 MHz (kanal 16) digunakan untuk komunikasi antar kapal laut yang terkait masalah keselamatan navigasi pelayaran.  156.80 MHz (kanal 16) digunakan untuk panggilan dan marabahaya ( di st r ess and saf et y ) internasional non- GMDSS  156.525 (kanal 70) digunakan untuk panggilan dan marabahaya ( di st r ess and saf et y ) menggunakan Di gi t al Sel ect i ve Cal l i ng

(DSC) (DSC)

 1626.5 – 1645.5 MHz, uplink komunikasi satelit  9200 – 9500 MHz, radar maritim termasuk pengoperasian SAR

dan transponder SART.

Rincian alokasi spektrum dan perencanaan pita komunikasi radio untuk keperluan maritim dapat dilihat pada lampiran 7.