Tempat Dan Waktu penelitian

A. Tempat Dan Waktu penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian merupakan hal yang penting dalam kegiatan penelitian. Tempat atau lokasi pelaksanaan yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti (Sutopo, 2002 : 52). Hal ini karena tempat penelitian dapat dijadikan pusat kegiatan penelitian guna mengumpulkan sumber sehingga diperoleh data penelitian. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil tempat berdirinya Radio Swara Slenk Fm Sukoharjo, tepatnya di Ds. Kranggan RT O2 RW 18 Makam Haji, Kartasura, Sukoharjo.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan jangka waktu yang digunakan peneliti untuk keperluan penelitian. Penelitian ini berlangsung dari bulan September 2011 sampai dengan April 2012 yaitu terhitung sejak penyusunan judul, penyusunan proposal, mengurus perijinan sampai pengumpulan data dan penulisan akhir. Secara rinci jadwal kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1: Jadwal Penelitian Tentang Peranan Radio Swara Slenk Fm Sukoharjo dalam Mendukung Program Solo Sebagai Kota Budaya

No Jenis Kegiatan

1. Pengajuan judul

2. Penyusunan Proposal

3. Permohonan izin

4. Persiapan penelitian

5. Pengumpulan data

6. Analisis data

7. Penyusunan laporan

commit to user

1. Bentuk Penelitian

Penelitian merupakan suatu usaha menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah (Hadari Nawawi, 1985: 24). Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan karya ilmiah yang menggunakan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dengan orang-orang atau perilaku yang dapat diamati terhadap status kelompok orang atau manusia, suatu obyek, dan suatu kelompok kebudayaan (Lexy J. Moleong, 1991: 3). Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, dan masyarakat) pada saat sekarang berdasarkan pada fakta-fakta yang tampak (Hadari Nawawi, 1995:63).

Robert Bogdan & Steven J.Taylor dalam A Khosin Afandi (1993: 30) menyatakan bahwa metode kualitatif menunjuk kepada prosedur-prosedur riset yang menghasilkan data kualitatif; ungkapan atau catatan orang itu sendiri atau tingkah laku mereka mengobservasi. Pendekatan ini mengarah, kepada keadaan dan individu-individu secara holistik (utuh). Jadi, pokok kajiannya, baik sebuah organisasi atau individu, tidak akan diredusir (disederhanakan) kepada variabel yang telah ditata atau sebuah hipotesa yang telah direncanakan sebelumnya, akan tetapi dilihat sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Metode-metode kualitatif memungkinkan untuk memahami masyarakat secara personal dan memandang mereka sebagaimana mereka sendiri mengungkapkan pandangan dunianya. Ciri- ciri pokok dari metode deskriptif adalah memusatkan perhatian pada masalah- masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah- masalah yang aktual, dan menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki, diiringi dengan interpretasi nasional (Hadari Nawawi, 1995 : 64).

Menurut Hadari Nawawi (1985: 64) ciri-ciri pokok dari metode deskriptif adalah : a. memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang aktual, b.

commit to user

interprestasi nasional. Pada penelitian kualitatif, teori dibatasi pada pengertian: suatu pernyataan sistematis yang berkaitan dengan seperangkat proporsi yang berasal dari data dan diuji coba kembali secara empiris (Lexy J. Moleong, 1991:9). Penelitian kualitatif merupakan suatu cara dalam meneliti peristiwa masa sekarang dengan mendasarkan pada suatu teori yang diujikan kembali dan menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang atau perilaku yang diamati dengan menggunakan suatu langkah tertentu, dengan demikian pendekatan penelitian ini relevan untuk menjawab permasalahan tentang peranan Radio Swara Slenk Fm Sukoharjo dalam mendukung program Solo sebagai kota budaya.

2. Strategi Penelitian

Strategi merupakan suatu cara untuk melaksanakan suatu kegiatan atau cara dalam mencapai tujuan sehingga strategi bisa diartikan sama dengan metode. Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos yang berarti jalan atau cara. Sehubungan dengan suatu usaha ilmiah maka metode menyangkut masalah kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmiah yang bersangkutan. Ditinjau dari aspek yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Menurut Kartini Kartono (1990: 236), studi kasus adalah satu metode studi eksploratif dan analisis yang sangat cermat dan intensif mengenai keadaan suatu unit (kesatuan) sosial, yaitu berupa pribadi atau person, suatu keluarga, suatu institut, kelompok kebudayaan, ataupun suatu kelompok masyarakat.

Studi kasus merupakan salah satu metode penelitian ilmu sosial. Menurut Robert. K. Yin (1996:18) studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber dimanfaatkan. Dalam penelitian studi kasus ini mempunyain empat desain yaitu,

a. Desain kasus tunggal holistik, b. Desain kasus tunggal terpancang, c. Desain multi kasus holistik, d. Desain multi kasus terpancang (Robert. K. Yin: 1996:46).

Untuk penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan tunggal terpancang karena sasaran dan tujuan serta masalah yang akan diteliti sudah

commit to user

(2006: 51) mengatakan bahwa: Dalam perkembangannya, riset kualitatif juga menyajikan bentuk yang

tidak sepenuhnya holistik, tetapi dengan kegiatan pengumpulan data yang terarah, berdasarkan tujuan dan pertanyaan-pertanyaan riset yang terlebih dahulu sering disebut dalam proposalnya. Penelitian ini lebih sering disebut sebagai riset terpancang (embedded gualitation research), atau juga lebih popular dengan penelitian studi kasus.

Studi kasus terpancang merupakan suatu perangkat penting untuk memfokuskan suatu inkuiri pada studi kasus. Tunggal karena kasus tersebut menyatakan kasus penting dalam menguji teori yang telah disusun dengan baik. Dalam penelitian ini sasaran yang akan diteliti sudah ditentukan sebelum peneliti terjun ke lapangan. Tunggal karena obyek penelitian hanya satu, yaitu peranan Radio Swara Slenk Fm Sukoharjo dalam mendukung program Solo sebagai kota budaya.