Proses Penerimanaan, Pendaftaran, dan Penempatan Narapidana

3. Proses Penerimanaan, Pendaftaran, dan Penempatan Narapidana

di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

a. Penerimaan Narapidana Dalam menerima penghuni baru, Rutan tidak bisa melakukan dengan

sesuka hati, namun harus melalui prosedur aturan Rutan yang mana melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1) Dalam penerimaan narapidana yang baru masuk Rutan harus disertai dengan surat-surat keterangan yang sah (surat penetapan atau perintah dari Pengadilan Negeri atau Kepolisian).

2) Penerimaan narapidana pertama kali dilakukan oleh penjaga pintu gerbang yang sedang bertugas dan telah ditunjuk oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan.

3) Regu jaga yang menerima narapidana segera memeriksa surat-surat yang dibawa adalah sah atau tidak, serta mencocokkan identitas narapidana dengan surat keterangan yang dibawa tersebut.

5) Komandan jaga meneliti dan memeriksa ulang surat-surat tersebut, barang bawaan dan mencocokkan surat-surat tersebut dengan diri narapidana yang bersangkutan.

6) Setelah selesai dilakukan pemeriksaan, dilakukan penggeledahan terhadap narapidana tersebut.

7) Dalam melakukan penggeledahan tetap memperhatikan norma-norma yang berlaku yaitu bila narapidana tersebut adalah wanita maka petugas yang

menggeledahnya pun juga harus petugas wanita.

8) Jika dalam penggeledahan tersebut ditemukan barang-barang yang berbahaya, maka barang tersebut diamankan oleh petugas.

9) Setelah penggeledahan selesai dilakukan maka komandan jaga memerintahkan anggota regu jaga untuk mengantarkan narapidana beserta surat-surat dan barang-barangnya kepada petugas pendaftaran di bagian sub seksi administrasi.

b. Pendaftaran Narapidana

1) Petugas bagian pendaftaran memeriksa kembali surat keterangan (perintah atau penetapan) dan mencocokkannya dengan diri narapidana yang

bersangkutan.

2) Mencatat identitas narapidana pada buku register B.

3) Memeriksa kembali barang-barang bawaan narapidana, kemudian dicatat dalam buku penitipan barang, selanjutnya barang-barang tersebut diberi label misalnya ditulis nama pemiliknya.

4) Perhiasan maupun barang-barang berharga lainnya dicatat dalam buku register D, selanjutnya barang-barang tersebut disimpan dalam lemari besi.

5) Petugas pendaftaran mencatat identitas narapidana, mengambil sidik jari, serta mengambil foto narapidana yang bersangkutan.

6) Dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter maupun petugas medis di Rutan.

berita acara narapidana yang ditandatangani bersama dengan petugas pendaftaran atas nama Kepala Rutan.

c. Penempatan narapidana

1) Petugas baru ditempatkan dalam blok penerimaan dan pengenalan lingkungan dan wajib mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan.

2) Narapidana yang memiliki penyakit menular, dikarantina agar tidak menular pada narapidana yang lain dan dicatat dalam buku khusus. Bila pihak Rutan

tidak bias mengatasi penyakit tersebut maka narapidana dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

3) Setiap narapidana wajib diteliti latar belakang kehidupannya untuk kepentingan pembinaan seperti identitas diri, riwayat pendidikan, latar belakang keluarga, pekerjaan, dan potensi diri (minat dan bakat atau keterampilan yang dimiliki).

4) Dalam penempatan narapidana harus memperhatikan penggolongan mereka yang didasarkan pada: umur, jenis kelamin, residivis, jenis tindak pidana, lama masa hukuman.

5) Khusus narapidana residivis, akan ditempatkan secara khusus pada blok tersendiri yaitu di Blok C agar tidak mengganggu narapidana biasa yang

dapat memberikan pengaruh buruk.

6) Untuk mengetahui data penghuni blok dapat dilihat pada papan yang ditempel di sebelah kanan/kiri pintu setiap kamar, informasi berupa nama, lama masa hukuman, nomor, tanggal keluar dari Rutan.

7) Pengenalan lingkungan dilakukan petugas blok dengan bekerja sama dengan Ban-Huk (Bantuan Hukum) untuk memberikan penjelasan tentang hak dan kewajiban narapidana serta pengenalan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Namun, untuk narapidana residivis tidak dilakukan pengenalan lingkungan sebab sebelumnya mereka telah menjalani pemidanaan di Rumah 7) Pengenalan lingkungan dilakukan petugas blok dengan bekerja sama dengan Ban-Huk (Bantuan Hukum) untuk memberikan penjelasan tentang hak dan kewajiban narapidana serta pengenalan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Namun, untuk narapidana residivis tidak dilakukan pengenalan lingkungan sebab sebelumnya mereka telah menjalani pemidanaan di Rumah

8) Guna mendukung pelaksanaan proses pembinaan, maka Rutan menyerahkan tugas secara khusus kepada pembina pemasyarakatan dan petugas

pengamanan pemasyarakatan. Sedangkan penilaian pelaksanaan pembinaan dilaksanakan oleh wali pemasyarakatan dan TPP (Tim Pengamat

Pemasyarakatan).