Petugas Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

5. Petugas Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

Petugas Rumah Tahanan (Rutan) merupakan unsur aparatur negara yang bertugas untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam usaha mencapai tujuan nasional, sehingga sebagai petugas Rumah Tahanan Negara Klas 1 Petugas Rumah Tahanan (Rutan) merupakan unsur aparatur negara yang bertugas untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam usaha mencapai tujuan nasional, sehingga sebagai petugas Rumah Tahanan Negara Klas 1

a. Petugas Pembinaan atau Pembina Rutan Petugas pembinaan berfungsi membina narapidana residivis dalam usaha

memberikan bekal kepada narapidana untuk hidup bermasyarakat sehingga warga negara yang baik (good citizen), bermoral, taat terhadap norma, dan tidak

mengulangi perbuatan tindak pidana. Adapun nama petugas pembinaan atau pembina di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta sebagai berikut: Tabel 4. Petugas Pembinaan atau Pembina Rumah Tahanan Negara Klas 1

Surakarta

No.

Nama Pembina Rutan

Sub Seksi

Program Pembinaan

1. 1. Bapak Suramto

2. Bapak Tentrem Basuki, S.Pd

Bantuan Hukum dan Penyuluhan

Pembinaan Kesadaran Agama Islam

2. 1. Bapak Didit Santoso,

S.Pd

2. Ibu Salome Titalo

3. Bapak Herman Songkoloyo

Bantuan Hukum dan Penyuluhan

Pembinaan Kesadaran Agama Nasrani

3. Bapak Slamet, S.St

Bantuan Hukum dan Penyuluhan

Pembinaan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

4. Bapak Tentrem Basuki, S.Pd

Bantuan Hukum dan Penyuluhan

Pembinaan Intelektual

5. Bapak Wagimin, SE

Bantuan Hukum dan Penyuluhan

Pembinaan Kesadaran Hukum

6. Bapak Wiyono, SE

Bimbingan Kerja dan Kegiatan

Pembinaan Keterampilan Untuk Usaha Mandiri

7. Bapak Sarwono

Bantuan Hukum dan Penyuluhan

Pembinaan Olah Raga Sumber Data: Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rumah Tahanan Negara

Klas 1 Surakarta Tahun 2011.

Petugas pengamanan di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dilaksanakan oleh Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) berfungsi menjaga keamanan dan memelihara ketertiban Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dalam mencegah pelarian narapidana keluar tembok Rutan, melakukan penjagaan, pengawasan terhadap tahanan, melakukan penerimaan, penempatan, dan pengeluaran tahanan, serta memonitor tata tertib tahanan pada tingkat pemeriksaan.

Dalam pelaksanaannya, petugas pengamanan Rutan dibantu oleh petugas regu jaga yang bertugas secara bergilir selama 24 jam. Kesatuan pengamanan Rutan (KPR) membawahi 2 sub kelompok area kerja pengamanan Rutan.

1) Sub kelompok pertama berkewajiban menjaga keamanan secara umum lingkungan Rutan, baik yang menjaga keluar masuknya warga binaan dalam pintu blok dan orang-orang yang akan masuk Rutan. Yang dimaksud pihak luar disini adalah pihak kepolisian, pengacara, utusan dari instansi lain yang berkepentingan baik jaksa maupun pengadilan atau kedinasan atau departemen tertentu dan pembesuk serta pihak lain yang berkepentingan dengan Rutan.

2) Sub kelompok kedua terdapat 4 (empat) regu. Tiap regu berkekuatan kurang lebih 16 orang. Tiap regu mempunyai satu komandan dan wakil komandan.

Sistem kerjanya dengan bergantian (shift) pagi, siang, dan malam dengan libur

2 hari setiap minggunya. Untuk waktu shift adalah sebagai berikut:

a) Shift pagi

: Pukul 07.00WIB s.d 13.00 WIB.

b) Shift siang

: Pukul 13.00 WIB s.d 20.00 WIB.

c) Shift malam

: Pukul 20.00 WIB s.d 07.00 WIB.

Shift pagi bertugas membukakan pintu-pintu blok kamar di masing-masing dan petugas shift siang untuk mengunci pintu-pintu dan sel-sel kamar. Pada setiap pergantian shift terdapat berita acara penyerahan tugas dan hasil selama penjagaan dari petugas penjaga shift sebenarnya kepada petugas penjaga yang menggantikannya.

dengan Berbagai Instansi yang Terkait dengan Pelaksanaan Pembinaan

Dalam pelaksanaan pembinaan, Rutan Klas 1 Surakarta menjalin kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah maupun swasta. Bentuk kerja sama tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Kerja sama dengan Departemen Agama yang berupa pengiriman seseorang pembimbing rohani yang bertugas memberikan bimbingan, ceramah dan

pengetahuan agama dan memberikan sumbangan berupa buku-buku pendidikan agama.

b. Kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional yaitu berupa program pemberantasan buta huruf dan perpustakaan keliling.

c. Kerjasama dengan Departemen Kesehatan yaitu program pemeriksaan kesehatan fisik dan psikologis warga binaan.

d. Kerjasama dengan Departemen Tenaga Kerja yaitu program pemberian latihan kerja yang dianggap penting dalam proses pembinaan.

e. Kerja sama dengan Yayasan Wisata Hati yaitu pengiriman ustad dari Pondok

f. Kerjasama dengan masyarakat baik kelompok atau perorangan. Biasanya dilaksanakan eks narapidana atau lembaga swadaya masyarakat.