Teknik Pengumpulan Data

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara operasional yang ditempuh oleh penulis untuk memperoleh data yang diperlukan. Berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung pada data yang obyektif. Oleh karena itu, sangat perlu diperhatikan teknik pengumpulan data yang dipergunakan sebagai alat pengambil data.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang diperlukan adalah :

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Menurut Lexy J.

(interviwer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (responden) yang

Menurut H.B. Sutopo, (2006: 69) dinyatakan bahwa: Wawancara mendalam (in depth interviewing) yaitu teknik wawancara yang

paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, terutama pada penelitian lapangan dan ingin menggali informasi secara mendalam dan lengkap dari narasumber... .Di dalam melakukan wawancara, situasi akrab harus diusahakan dan dikembangkan peneliti.

Menurut Sugiyono (2010: 194-199) mengatakan bahwa, penelitian

kualitatif terdapat 2 teknik pengumpulan data melalui wawancara yaitu wawancara

Berikut ini penjelasan mengenai wawancara terstuktur dan wawancara tidak terstuktur.

a. Wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam melakukan wawancara, pewawancara menggunakan pedoman wawancara.

b. Wawancara tidak terstuktur merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti hanya menggunakan pedoman wawancara yang tidak tersusun secara sistematis

dan lengkap namun hanya berupa garis-garis besarnya permasalahan yang akan ditanyakan. Teknik wawancara ini sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam. Peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan.

Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam (in depth interviewing) sebab peneliti berusaha menggali lebih dalam untuk memperoleh data yang lebih Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam (in depth interviewing) sebab peneliti berusaha menggali lebih dalam untuk memperoleh data yang lebih

Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan kepada narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Teknik wawancara tidak terstruktur dilakukan kepada narapidana residivis sebab informan sulit diajak berinteraksi sehingga sulit diperoleh keterangan darinya dengan maksud untuk mengetahui moral narapidana residivis yang terkait dengan pengulangan tindak pidana. Untuk memperoleh data dari informan peneliti berusaha mendengarkan terlebih dahulu beberapa keterangan yang disampaikan oleh informan baru kemudian dapat mengajukan pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan.

Adapun pedoman wawancara di atas, dapat dilihat pada lampiran 5, catatan lapangan dengan narapidana residivis, catatan lapangan dengan petugas Rumah

Tahanan Negara Klas 1 Surakarta, catatan lapangan dengan pembina Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta, dan catatan lapangan dengan perwakilan narapidana

residivis secara urut dapat dilihat pada lampiran 6, lampiran 7, lampiran 8 dan lampiran 9.

2. Observasi

Menurut H.B Sutopo (2006: 64) data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta

Menurut Susan Sainback dalam Sugiyono (2010: 310) membagi observasi berpartisipasi menjadi empat yang meliputi, Passive participation, moderate participation, active participation, dan complete participation Menurut Susan Sainback dalam Sugiyono (2010: 310) membagi observasi berpartisipasi menjadi empat yang meliputi, Passive participation, moderate participation, active participation, dan complete participation

b. Partisipasi moderat (moderate participation), peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipasif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.

c. Partisipasi aktif (active participation), peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.

d. Partisipasi lengkap (complete participation), peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan narasumber data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipasi moderat (moderate participation) yaitu peneliti dalam mengumpulkan data melakukan pengamatan dan juga ikut dalam beberapa kegiatan pembinaan moral narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dengan mencatat berbagai hal yang dianggap perlu mendukung penelitian ini, tetapi tidak semuanya. Observasi yang dilakukan peneliti dengan cara mengamati kondisi dan perilaku pelaku dalam hal ini narapidana residivis pada saat mengikuti pembinaan di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Mengenai hasil observasi, peneliti melampirkan foto mengenai aktivitas kegiatan dalam pelaksanaan pembinaan moral narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Adapun foto-foto hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 10.

3. Analisis Dokumen

Dalam teknik dokumentasi peneliti melakukan telaah kepustakaan dan content analysis . Menurut H.B Sutopo (2006: 69) berpendapat bahwa, disebut juga content analysis dan yang dimaksud bahwa peneliti bukan hanya sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip tetapi juga tentang

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah residivis tahun 2009-2011 di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta, jadual kegiatan pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan dan hasil evaluasi perkembangan diri Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah residivis tahun 2009-2011 di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta, jadual kegiatan pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan dan hasil evaluasi perkembangan diri