Landasan Teori

B. Ikon

sederhana yang

berfungsi untuk

mengkomunikasikan suatu fungsi sederhana. Jenis ikon yang sering digunakan dalam dashboard adalah peringatan (alert), naik-turun (up-down), nyala-mati (on- off ). Ikon peringatan digunakan untuk menarik perhatian pengamat pada suatu informasi dalam dashboard. Ikon peringatan dapat berupa perubahan warna, ukuran maupun bentuk. Ikon naik-turun (up-down) digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai perubahan. Contohnya pada laporan keuangan, kenaikan / penurunan laba dapat ditandai dengan ikon naik-turun. Ikon nyala-mati (on-off) digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan suatu item dengan yang lainnya. Contohnya pada mesin, ikon nyala-mati dapat digunakan untuk membedakan mesin yang aktif atau tidak. Gambar 2.12 menyajikan contoh ikon.

Gambar 2.12 Macam-macam ikon Sumber : Few, (2006)

C. Teks

Setiap jenis dashboard, bagaimanapun orientasi pada gambar, tetaplah terdapat beberapa informasi yang hanya dapat disajikan dengan menggunakan teks. Teks digunakan untuk member label yang mengidentifikasikan item dalam gambar, atau diletakan pada suatu tempat sebagai keterangan atau informasi.

D. Gambar

Penggunaan gambar seperti foto, ilustrasi, atau diagram terkadang berguna dalam dashboard, tapi sangat jarang. Gambar pada dashboard dapat digunakan

untuk menampilkan kondisi ruang, wajah, atau hal lain yang perlu ditampilkan dalam bentuk gambar. Dalam dashboard untuk penggunaan bisnis, tipe gambar jarang digunakan.

E.

Obyek gambar adalah penyajian informasi menggunakan beberapa tipe penyajian dashboard secara bersamaan. Gabungan dari tipe-tipe ini secara terstruktur dapat menyampaikan informasi dalam dashboard dengan baik. Contoh

commit to user

dari obyek gambar adalah untuk menampilkan suatu aliran proses. Masing-masing entitas dan informasi dapat disajikan dalam tipe-tipe penyajian dashboard yang berbeda. Gambar 2.13 menyajikan contoh obyek gambar.

Gambar 2.13 Obyek gambar Sumber : Few, (2006)

F. Organizer

Organizer dalam dashboard terdiri dari 3 jenis yaitu tabel, peta spasial, dan small multiples . Tabel adalah penyajian informasi yang tersusun dalam baris dan kolom. Informasi yang disajikan dalam tabel dapat berupa teks, ikon, dan gambar. Peta spasial digunakan untuk menyajikan informasi berbentuk peta geografis. Gambar 2.14 menyajikan contoh dari peta spasial. Small multiples adalah tipe penyajian secara tabular yang terdiri dari satu baris atau kolom dengan grafik, atau banyak baris dan kolom yang tersusun dalam matriks. Small multiples berbentuk menyerupai grafik, tetapi memiliki fungsi yang berbeda dalam menyajikan informasi.

Gambar 2.14 Peta spasial

Sumber : Few, (2006)

commit to user

2.3.5 Traffic Light Systems

Traffic light system digunakan sebagai suatu penilaian apakah ukuran kinerja (performance indicators) yang telah ditetapakan memerlukan perbaikan atau tidak (Ciptomulyono dan Rachmawati, 2008). Traffic light system yang digunakan dalam pengukuran kinerja memiliki tiga warna yaitu :

1. Merah (1 ≥ nilai skor ≥ 0) berarti untuk kerja ukuran kinerja (performance indicators ) tersebut benar-benar berada di bawah target, sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan segera.

2. Kuning (2 ≥ nilai skor ≥ 1) berarti pihak manajemen harus hati-hati dengan adanya berbagai macam kemungkinan karena kerja ukuran kinerja (performance indicators) belum mendekati target dan sifatnya masih berfluktuatif.

3. Hijau (3 ≥ nilai skor ≥ 2) berarti kinerja ukuran kinerja (performance indicators ) sangat baik karena mendekati atau sama dengan target namun tindakan pengawasan perlu dilakukan.

2.3.6 Metodologi Pembangunan Dashboard

Dashboard yang

cermat, dengan

mempertimbangkan sepenuhnya peran dan tanggung jawab pengguna dan pengambilan keputusan. Bila dashboard sukses digunakan pada satu bagian dalam organisasi, maka keberhasilan tersebut akan dengan cepat tersebar ke unit-unit lain, dan desain proses yang sudah distruktur dan didokumentasikan dengan baik tersebut dapat digunakan kembali oleh unit bisnis yang lain. Gambar 2.15 menjabarkan mengenai metodologi pembangunan dashboard oleh Haryanti (2008).

Metodologi pembangunan dashboard oleh Haryanti (2008) terdiri dari 7 tahap yaitu identifikasi kebutuhan, perencanaan, perancangan prototype, review prototype, implementasi, deployment, dan maintenance. Dari tiap tahap tersebut dijelaskan mengenai masukan, proses, keluaran, pihak yang terlibat, waktu pelaksanaan, dan kakas yang dipergunakan dalam tiap tahap. Berikut adalah penjelasan tiap-tiap tahap metodologi pembangunan dashboard oleh Haryanti (2008) beserta contoh keluaran dari tiap tahap.

commit to user

Gambar 2.15 Metodologi pembangunan dashboard

Sumber : Hariyanti, (2008)

commit to user

a. Tahap identifikasi high level scenario dashboard

Tabel 2.5 Rincian Tahap Identifikasi High Level Scenario Dashboard

Masukan

Proses

Wawancara dengan pihak pimpinan atau penanggung jawab pembangunan dashboard di organisasi. Isi wawancara

mengenai

tujuan

dan lingkup pembangunan dashboard, serta gambaran skenario informasi yang akan disajikan.

Keluaran

Deskripsi high-level scenario dashboard. Pihak yang terlibat - Pengembang dashboard.

- Pimpinan atau penanggung jawab di organisasi. Waktu pelaksanaan Pada awal tahap identifikasi kebutuhan.

Kakas

Sumber : Hariyanti, (2008) Keluaran dari tahap ini adalah tujuan pembangunan dashboard yaitu untuk memonitor kinerja Institut Teknologi Bandung (ITB). Monitoring dilakukan terhadap 6(enam) bidang kinerja ITB, meliputi bidang pendidikan, penelitian, layanan kepakaran, pengembangan SDM, kemahasiswaan, dan layanan manajemen. Upaya penjaminan mutu ITB melibatkan hubungan kerja antara rektor, SPM, dan organ ITB/unit kerja. Organ ITB/unit kerja meliputi Satuan Akademik(SAk), Satuan Usaha Komersial(SUK) dan Satuan Kekayaan dan Dana(SKD) (Hariyanti, 2008).

b. Tahap identifikasi KPI organisasi

Tabel 2.6 Rincian Tahap Identifikasi KPI Organisasi

Masukan

Deskripsi high-level scenario dashboard.

Proses

- Review dokumen-dokumen strategis pada lingkup

dashboard. - Identifikasi tujuan strategis. - Identifikasi Critical Success Factor (CSF). - Identifikasi KPI untuk tiap CSF. - Identifikasi penanggung jawab setiap KPI.

Keluaran

Dokumen KPI organisasi.

Pihak yang terlibat - Pengembang dashboard.

- Analis bisnis. - Pimpinan atau penanggung jawab di organisasi.

Waktu pelaksanaan Setelah identifikasi high-level scenario dashboard.

Kakas

Dokumen strategis organisasi, laporan ad-hoc, laporan reguler.

Sumber : Hariyanti, (2008)

commit to user

Tabel 2.7 Contoh KPI ITB

No

Indikator Mutu Utama

Penanggung Jawab Bidang Pendidikan

1 Rasio mata kuliah yang mengadopsi metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa terhadap seluruh mata kuliah yang diberikan di ITB.

WRSA, Pimpinan Fakultas / Sekolah

dan Pimpinan Program Studi.

2 Rasio program studi Sarjana (S1) yang terintegrasi dengan program pasca sarjana (baik melalui program fast, track, honors, dan program lainnya) terhadap jumlah seluruh studi Sarjana di ITB.

WRSA, Pimpinan Fakultas / Sekolah

dan Pimpinan Program Studi.

Bidang Penelitian

1 Rasio makalah yang dipublikasikan di jurnal internasional berjuri / refered international journal (JI) dan di jurnal nasional terakreditasi (JN) oleh anggota KK terhadap jumlah anggota KK setiap tahun.

WRLM, Pimpinan Fakultas / Sekolah dan Pimpinan Kelompok Keahlian.

2 Citattion Index rata-rata untuk setiap dosen (versi Google Scholar)

WRLM, Pimpinan Fakultas / Sekolah dan Pimpinan Kelompok Keahlian.

Sumber : Hariyanti, (2008)

c. Tahap identifikasi jenis dashboard dan kelompok pengguna Tabel 2.8 Rincian Tahap Identifikasi Jenis Dashboard dan Kelompok Pengguna

Masukan

Deskripsi high-level scenario dashboard.

Proses

- Review dokumen-dokumen struktur organisasi, dokumen pelaporan dan pertanggung jawaban. - Wawancara dengan pihak pimpinan atau penanggung jawab pembangunan dashboard. - Identifikasi kelompok dan hierarki dashboard. - Identifikasi kelompok dan hierarki pengguna. - Menentukan otorisasi pengguna dashboard.

Keluaran

- Dokumen hierarki dashboard dan kelompok

pengguna. - Dokumen otorisasi pengguna dashboard. Pihak yang terlibat - Pengembang dashboard. - Pimpinan atau penanggung jawab di organisasi.

Waktu pelaksanaan Setelah identifikasi high-level scenario dashboard.

Kakas

- Dokumen struktur organisasi. - Dokumen struktur pelaporan dan pertanggung

jawaban.

Sumber : Hariyanti, (2008)

commit to user

Gambar 2.16 Hierarki jenis kelompok dashboard ITB Sumber : Hariyanti, (2008)

Gambar 2.17 Kelompok pengguna dashboard ITB

Sumber : Hariyanti, (2008)

Tabel 2.9 Contoh Otorisasi Pengguna Dashboard ITB

Kelompok Pengguna

Jenis Kelompok Dashboard

Δ Δ Δ Fak/Sekolah

D D Prodi

Sumber : Hariyanti, (2008)

commit to user

Tabel 2.9 Contoh Otorisasi Pengguna Dashboard ITB (Lanjutan)

Kelompok Pengguna

Jenis Kelompok Dashboard

Δ Δ Δ Fak/Sekolah

D Unit kerja

Layanan Kepakaran

ITB

Δ Δ Δ Fak/Sekolah

D Unit kerja

Pengembangan SDM

ITB

Δ Δ Δ Fak/Sekolah

D Unit kerja

Kemahasiswaan

ITB

Δ Δ Δ Fak/Sekolah

D D Prodi

Layanan Manajemen

ITB

Δ Δ Δ Fak/Sekolah

D Unit kerja

Sumber : Hariyanti, (2008)

d. Tahap identifikasi kebutuhan bisnis tiap pengguna

Tabel 2.10 Rincian Tahap Identifikasi Kebutuhan Bisnis tiap Pengguna

Masukan

- Dokumen hierarki dashboard dan kelompok

pengguna. - Dokumen otorisasi pengguna dashboard.

Proses

- Wawancara dengan tiap kelompok pengguna

dashboard. - Identifikasi Critical Business Questions (CBQ). - Identifikasi data atau informasi yang mendukung

jawaban atas CBQ. - Identifikasi cara analisis untuk menjawab CBQ.

Keluaran

- Dokumen kebutuhan bisnis pengguna. Pihak yang terlibat - Pengembang dashboard. - Perwakilan dari tiap kelompok pengguna dashboard Waktu pelaksanaan Setelah identifikasi kelompok dashboard dan

pengguna.

Kakas

Matriks CBQ, data pendukung, dan cara analisis.

Sumber : Hariyanti, (2008)

commit to user

Tabel 2.11 Contoh Dokumen Kebutuhan Bisnis Pengguna Dashboard ITB

Pengguna

CBQ

Data/Informasi

Cara Analisis

Rektor

Bagaimana pencapaian mutu ITB

secara

keseluruhan pada tahun tertentu?

- Hasil

summary

capaian mutu untuk

6 bidang.

Membandingkan capaian mutu ITB dengan target yang telah ditentukan.

SPM

Apa

penyebab mutu ITB berada dalam

kondisi

tertentu?

Data capaian mutu dari masing-masing indikator untuk setiap bidang, dari setiap fakultas / sekolah dan unit kerja.

Membandingkan capaian mutu dari fakultas / sekolah dan unit kerja dengan target capaian mutu ITB.

WRSA

Bagaimana pencapaian mutu ITB dalam bidang pendidikan?

Data capaian mutu dari masing-masing indikator

bidang

pendidikan ITB.

Membandingkan capaian mutu bidang pendidikan

ITB dengan target yang ditetapkan.

WRSS

Bagaimana pencapaian mutu ITB dalam bidang pengembangan SDM, baik dosen maupun

non-

dosen?

Data capaian mutu dari masing-masing indikator

bidang

pengembangan SDM ITB.

Membandingkan capaian mutu bidang pengembangan SDM ITB dengan target yang ditetapkan.

Sumber : Hariyanti, (2008)

e. Tahap identifikasi KPI tiap dashboard

Tabel 2.12 Rincian Tahap Identifikasi KPI tiap Dashboard

Masukan

- Dokumen KPI organisasi. - Dokumen kebutuhan bisnis pengguna.

Proses

- Pemetaan KPI organisasi sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok pengguna dashboard. - Identifikasi KPI yang diperlukan setiap kelompok

pengguna dashboard.

Keluaran

- Dokumen KPI dashboard.

Pihak yang terlibat - Pengembang dashboard.

- Analis bisnis. - Perwakilan dari tiap kelompok pengguna dashboard

Waktu pelaksanaan Setelah identifikasi KPI organisasi dan identifikasi kebutuhan bisnis pengguna.

Kakas

Matriks CBQ dan KPI

Sumber : Hariyanti, (2008)

commit to user

Tabel 2.13 KPI Dashboard ITB

Pengguna

Critical Business Questions

Kebutuhan KPI

Rektor

Bagaimana pencapaian mutu ITB secara keseluruhan pada tahun tertentu?

Semua indikator mutu utama ITB seperti terdapat pada lampiran C.

SPM

Apa penyebab mutu ITB berada dalam kondisi tertentu?

Semua indikator mutu utama ITB pada level fakultas / sekolah dan unit kerja.

WRSA

Bagaimana pencapaian mutu ITB dalam bidang pendidikan?

Indikator mutu utama ITB dalam bidang pendidikan, terutama :

a. % lulusan ITB yang menyelesaikan studi tepat waktu.

b. % prodi S1 terintegrasi dengan program pasca sarjana.

c. %

matakuliah yang mengadopsi

metode learner-center education.

d. %

mahasiswa yang berkewarganegaraan asing di ITB.

e. % lulusan ITB yang bekerja di

tahun pertama kelulusannya. Sumber : Hariyanti, (2008)

f. Tahap analisis meta-informasi KPI

Tabel 2.14 Rincian Tahap Analisis Meta-Informasi KPI

Masukan

- Dokumen KPI dashboard.

Proses

- Survei dan wawancara dengan setiap kelompok pengguna dashboard untuk mengetahui meta- informasi dari setiap KPI, seperti sumber data, prioritas KPI, granularitas, ukuran dan perhitungan, varians, threshold, serta alert.

Keluaran

- Dokumen meta-informasi KPI dashboard. Pihak yang terlibat - Pengembang dashboard.

- Analis bisnis. - Perwakilan dari tiap kelompok pengguna dashboard

Waktu pelaksanaan Setelah identifikasi KPI untuk setiap kelompok dashboard.

Kakas

Tabel meta-informasi KPI.

Sumber : Hariyanti, (2008)

commit to user

Tabel 2.15 Perancangan Meta-Informasi KPI ITB

Sumber : Hariyanti, (2008)

g. Tahap perencanaan fungsionalitas dashboard

Tabel 2.16 Rincian Tahap Perencanaan Fungsionalitas Dashboard

Masukan

- Dokumen kebutuhan bisnis pengguna.

Proses

- Mengkaji dokumen kebutuhan bisnis pengguna. - Identifikasi cara analisis pengguna untuk

pengambilan keputusan / tindakan bisnis. - Merencanakan fungsi-fungsi (baik fungsi utama maupun tambahan) untuk setiap jenis dashboard.

Keluaran

- Dokumen fungsionalitas dashboard.

Pihak yang terlibat - Pengembang dashboard. Waktu pelaksanaan Setelah analisis meta-informasi KPI.

Kakas

Sumber : Hariyanti, (2008)

Tabel 2.17 Fungsionalitas Perancangan Dashboard ITB

No. Kelompok Pengguna

Fungsionalitas Dashboard

Fungsi Utama

Fungsi Tambahan

1. Rektor

Monitoring capaian mutu indikator pada tahun tertentu.

Melihat perbandingan capaian mutu indikator pada tahun tertentu

dengan tahun

sebelumnya.

2. SPM

Monitoring capaian mutu indikator pada tahun tertentu.

- Analisis sebab akibat capaian mutu indikator pada tahun tertentu.

- Prediksi

keberhasilan pencapaian target pada tahun tertentu.

Sumber : Hariyanti, (2008)

commit to user

Tabel 2.17 Fungsionalitas Perancangan Dashboard ITB (Lanjutan)

No. Kelompok Pengguna

Fungsionalitas Dashboard

Fungsi Utama

Fungsi Tambahan

3. WRSA

Monitoring capaian mutu indikator

bidang

akademik pada tahun tertentu.

- Analisis sebab akibat capaian

mutu

indikator bidang

akademik

pada tahun

tertentu. - Indikator di luar bidang

akademik.

4. WRSS

Monitoring capaian mutu indikator

bidang

pengembagan SDM pada tahun tertentu.

- Analisis sebab akibat capaian

mutu

indikator bidang pengembangan SDM pada tahun tertentu.

- Monitoring capaian mutu indikator di luar bidang pengembangan SDM.

Sumber : Hariyanti, (2008)

h. Tahap analisis konten dan hierarki informasi

Tabel 2.18 Rincian Tahap Analisis Konten dan Hierarki Informasi

Masukan

- Dokumen meta-informasi KPI dashboard. - Dokumen fungsionalitas dashboard.

meta-informasi untuk mengidentifikasi tingkat kedetailan informasi tiap KPI.

- Identifikasi media penyajian informasi tiap KPI. - Mengkaji dokumen fungsionalitas dashboard, untuk

mengidentifikasi informasi utama dan tambahan. - Menentukan konten dan hierarki informasi.

Keluaran

- Dokumen konten dan hirarkhi informasi Pihak yang terlibat - Pengembang dashboard. - Perwakilan dari tiap kelompok pengguna dashboard Waktu pelaksanaan Setelah analisis meta-informasi KPI.

Kakas

Sumber : Hariyanti, (2008)

Nilai dari setiap indikator diseragamkan melalui proses konversi. Nilai indikator dikonversi dalam indeks dengan skala 0-3. Indeks kurang dari 1 menyatakan bahwa indikator belum mencapai target yang ditentukan. Indeks antara 1 sampai 2 menyatakan bahwa indikator telah mencapai target yang ditentukan. Indeks lebih dari 2 menyatakan indikator telah melampaui target yang ditentukan. Indeks ditentukan berdasarkan posisi nilai capaian dalam skala target 2008 dan target 2010 yang telah ditentukan. Secara umum proses konversi dilakukan dengan menggunakan rumusan

commit to user

Tabel 2.19 Contoh Konten Informasi Perancangan Dashboard ITB

No. Konten Informasi

Alternatif Media Penyajian

Cara Perhitungan

1. Indeks

pencapaian

indicator mutu ITB tahun terkini per bidang.

- Gauge - Bar chart

Menghitung rata-rata

indeks

pencapaian indicator dari masing- masing bidang pada tahun terkini.

2. Prosentase ketercapaian indicator mutu

ITB

tahun

terkini per bidang.

- Pie chart - Percent

bar

chart

Menghitung prosentase banyaknya indicator yang memiliki status “belum tercapai”, “tercapai”, dan “terlampaui”

dalam bidang tertentu.

3. Indeks

pencapaian

indicator mutu ITB, selama dua tahun terkini per bidang.

Bar chart

Menghitung rata-rata

indeks

pencapaian indicator dari masing- masing bidang pada tahun terkini.

Sumber : Hariyanti, (2008)

Gambar 2.18 Perancangan hieraki informasi dashboard ITB

Sumber : Hariyanti, (2008)

(2.1)

commit to user

i. Tahap perencanaan hierarki komunikasi pengguna

Tabel 2.20 Rincian Tahap Perencanaan Hierarki Komunikasi Pengguna

Masukan

Dokumen kebutuhan bisnis pengguna.

Proses

- Me-review dokumen kebutuhan bisnis pengguna. - Identifikasi jalur komunikasi antar pengguna. - Membua hierarkhi dan skenario komunikasi antar

pengguna.

Keluaran

Dokumen hierarki komunikasi pengguna.

Pihak yang terlibat - Pengembang dashboard. - Perwakilan dari tiap kelompok pengguna dashboard

Waktu pelaksanaan Bisa dilakukan bersama-sama dengan analisis meta- informasi KPI.

Kakas

Sequence diagram

Sumber : Hariyanti, (2008)

Gambar 2.19 Hierarki komunikasi pengguna dashboard ITB

Sumber : Hariyanti, (2008)

j. Perancangan desain dan layout

Tabel 2.21 Rincian Tahap Perancangan Desain dan Layout

Masukan

Dokumen konten dan hierarki informasi

Proses

- Merancang layout dashboard yang meliputi penentuan jumlah layar dashboard, jumlah frame pada setiap layar, susunan dan urutan konten informasi, susunan dan urutan elemen informasi dalam sebuah frame.

- Menentukan dan merancang jenis media penyajian untuk setiap elemen informasi di dalam frame yang ditentukan

Sumber : Hariyanti, (2008)

commit to user

Tabel 2.21 Rincian Tahap Perancangan Desain dan Layout (lanjutan)

Proses

- Merancang desain warna dan animasi, yang meliputi penentuan kombinasi warna dashboard, resolusi yang sesuai untuk kejelasan visual gambar grafik, bentuk teks yang tepat, bentuk animasi yang relevan untuk memperkuat persepsi visual pengguna.

Keluaran

Rancangan desain dan layout dashboard. Pihak yang terlibat Pengembang dashboard. Waktu pelaksanaan Setelah analisis konten dan hierarki informasi.

Kakas

Kakas untuk perancangan desain visual.

Sumber : Hariyanti, (2008)

Gambar 2.20 Contoh desain dan layout dashboard

Sumber : Hariyanti, (2008)

2.3.7 Metode OMAX

Metode Objective Matrix atau OMAX dikembangkan oleh James L. Riggs PE, seorang profesor produktivitas dari Departemen of Industrial Engineering di Oregon University pada tahun 1980-an. Menurut Vanany (2009), OMAX adalah suatu metode sistem skor yang memperhatikan metrik-metrik pengukuran dari indikator kinerja yang ada dengan melakukan konsolidasi metrik tersebut menjadi ukuran tunggal yang sering disebut dengan current performance.

Metode OMAX menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas ke dalam suatu bentuk yang terpadu dan berhubungan satu sama lain. Berikut ini pada

commit to user

gambar 2.7 diberikan gambaran kerangka metode OMAX. Susunan metode OMAX berupa metrik-metrik yang terdiri dari :

1. Kriteria Kriteria pada OMAX ini berisi indikator kinerja yang akan diukur kinerjanya.

2. Performance Tempat diletakkannya hasil dari perhitungan terhadap indikator kinerja. Hasil yang diperoleh dicantumkan pada performance untuk indikator kinerja yang diukur.

3. Butir-butir Metrik Terdapat butir-butir badan metrik yang disusun oleh besaran-besaran pencapaian mulai dari tingkat 0 sampai tingkat 10.

4. Score Hasil dari pengukuran data aktual yang dibandingkan dengan tingkat kinerja yang paling mendekati. Score menunjukkan kinerja indikator kinerja yang diukur sesuai metrik standar yang digunakan yaitu 0 sampai 10. Score disini bernilai 0 sampai

10 dimana:

a. Score 0 menyatakan kondisi terjelek yang terjadi.

b. Score 3 menyatakan hasil-hasil yang ingin dicapai dalam kondisi normal selama proses pengukuran berlangsung atau rata-rata dari data historis.

c. Score 10 menyatakan perkiraan realistis target yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

d. Score 1 dan 2 dilakukan interpolasi antara score 0 dan 3.

(2.2)

e. Score 4,5,6,7,8,9, sama seperti score 1 dan 2, hanya saja interpolasi yang digunakan yaitu antara score 3 dan 10.

(2.3)

5. Weight Menyatakan bobot dari indikator kinerja yang hendak diukur, nilai bobot global diperoleh dari nilai pengolahan AHP.

commit to user

6. Value setiap Indikator Kinerja Menyatakan hasil perkalian dari skor kinerja untuk indikator kinerja yang ada dengan bobot indikator kinerja.

Value = Score x Weight (2.4)

7. Performance Indicator Menyatakan jumlah value dari semua indikator kinerja yang telah diukur, pada performance indikator ini dilakukan perbandingan kinerja dengan periode sebelumnya dengan periode pengukuran yang dinyatakan dengan indeks. Bila indeks menunjukkan nilai lebih besar dari 1 berarti kinerja periode current lebih baik dari kinerja periode previous dan sebaliknya. Namun jika indeks bernilai 1 berarti kinerja periode current sama dengan previous.

Kriteria Performance

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Score Weight Value

Performance Indikator

Gambar 2.21 Kerangka OMAX

Sumber : Vanany, 2009

commit to user

2.3.8 Metode Snorm of DeBoer

Sistem penilaian Snorm of DeBoer digunakan untuk menyetarakan pengukuran yang berbeda. Metode Snorm of DeBoer dapat digunakan pada proses normalisasi pada KPI (Vanany et al., 2005). Skala yang digunakan pada metode Snorm of DeBoer adalah skala 0 sampai dengan 100. Tiap indikator KPI dihitung pada skala ini. Metode Snorm of DeBoer menggunakan dua persamaan dalam pengukurannya. Persamaan tersebut dinyatakan dalam persamaan 2.5 dan 2.6. Larger is better

(2.5) Lower is better

(2.6)

dengan Si : nilai performansi aktual indikator yang dicapai S max : nilai maksimum level indikator

S min : nilai minimum level indikator

commit to user