menentukan sasarannya masing-masing yag ditekankan pada pencapaian target.
c. Human Asset Accounting
Metode ini dilakukan dengan dengan menilai faktor sebagain individu modal jangka panjang sehingga sumber tenaga kerja dinilai dengan cara
membandingkan dengan variabel-variabel yang dapat memenuhi keberhasilan organisasi. Jika biaya untuk tenga kerja meningkat
mengakibatkan laba pun meningkat.Maka peningkatan tenaga kerja tersebut telah berhasil.
2.1.7. Evaluasi Penilaian Kinerja
Evaluasi penilaian kinerja adalah proses pemberian umpan balik kepada karyawan setelah dinilai. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Evaluasi interview
Memberikan umpan balik dengan memperliatkan perbandingan kerja masa lalu dan potensi masa depan.
2. Tell and listen method
Memberikan karyawan kesempatan untuk memberikan alasan,, mempertahankan apa yang sudah dikerjakannya, dan mencoba
memberikan bimbingan untuk perilaku yang lebih baik. 3.
Problem solving approach Mengatasi permasalahan karyawan dalam pekerjaannya dengan
memberikan pelatihan, coaching dan counseling.
Universitas Sumatera Utara
4. Tell and sell approach
Memperlihatkan hasil pekerjaan karyawan dan menyakinkan karyawan tersebut untuk berperilaku lebih baik.
2.1.8. Pengertian Pelatihan
Menurut Panggabean 2004 : 41 bahwa pelatihan adalah “sebagai suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan keterampilan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya sekarang.” Menurut Rivai 2009 : 226 pelatihan adalah “sebagai bagian pendidikan
yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar system pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif
singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik daripada teori. Pelatihan diberikan untuk membantu karyawan mempelajari pengetahuan
yang akan meningkatkan keterampilan mereka. Jadi apabila keterampilan karyawan meningkat maka kinerjanya pun akan menjadi lebih baik. Dengan
demikian pelatihan merupakan suatu hal penting dalam perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.1.9. Tujuan Pelatihan
Menurut Panggabean 2004 : 41 pada umumnya, pelatihan dilakukan untuk kepentingan karyawan, perusahaan dan konsumen.
1. Bagi Karyawan
a. Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan karyawan.
Universitas Sumatera Utara
b. Meningkatkan moral karyawan.
Dengan keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan pekerjaannya maka karyawan tersebut lebih antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik. c.
Memperbaiki kinerja. Dengan adanya pelatihan maka karyawan dapat memperbaiki kelemahan-
kelemahannya karena telah mendapatkan pengetahuan yang meningkatkan keterampilannya. Jadi apabila keterampilannya meningkat maka kinerja
pun akan lebih baik. d.
Peningkatan karier karyawan Dengan adanya pelatihan kesempatan untuk meningkatkan karier menjadi
lebih besar karena keahlian dan keterampilan yang menyebabkan prestasi kerja meningkat.
2. Bagi Perusahaan
a. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.
Dengan pelatihan perusahaan melakukan upaya besama untuk secara benar mendapatkan sumber daya manusia yang memenuhi kebutuhan
perusahaan. b.
Penghematan. Pelatihan dapat mengurangi biaya produksi karena pelatihan dimaksudkan
untuk meningkatkan keterampilan karyawan. Jika karyawan lebih terampil, maka nekerja lebih cepat selesai dan penggunaan bahan baku
lebih hemat.
Universitas Sumatera Utara
c. Memperkuat komitmen karyawan
Organisasi yang gagal menyediakan pelatihan akan kehilangan karyawan yangberorientasi pencapaian yang merasa frustasi karena merasa tidak ada
kesempatan untuk promosi dan akhirnya memilih keluar untuk mencari perusahaan lain yang menyediakan pelatihan bagi kemajuan karier
mereka. 3.
Bagi Konsumen a.
Konsumen akan mendapatkan produk dan jasa yang lebih baik dalam hal kualitas dan kuantitas.
b. Meningkatkan pelayanan karena pemberian pelayanan yang baik
merupakan daya tarik yang sangat penting bagi rekanan perusahaan yang bersangkutan.
2.1.10. Sistem Pelatihan