3. Menganalisis catatan karyawan, yang berisi tentang latar belakang
pendidikan, pelatihan yang pernah diikuti, penilaian prestasi kerja secara periodok dan sebagainya. Dan dari catatan inilah apakah kekurangan-
kekurangan yang dapat diisi dari pelatihan. 4.
Menganalisis masalah Masalah yang dianalisis disini adalah masalah sumber daya manusia nya.
Jadi masalah inilah yang dijadikan bahan buat kebutuhan pelatihan. 5.
Menganalisis laporan perusahaan lain, yaitu tentang keluhan pelanggan, keluhan karyawan dan lain-lainnya yang dapat dipelajari dan disimpulkan
adanya kekurangan-kekurangan yang bisa diatasi melalui pelatihan.
2.1.14. Dimensi-Dimensi Pelatihan
Menurut Rae dalam Sofyandi 2008 : 19 dimensi program pelatihan yang efektif diberikan perusahaan kepada karyawannya adalah sebagai berikut:
1. Materi yang diajarkan atau isi pelatihan
Dalam hal ini isi program pelatihan relevan dans sejalan dengan kebutuhan pelatihan, dan apakah pelatihan tersebut dapat meningkatkan keterampilan
dan menunjang pekerjaan karyawan. 2.
Metode yang digunakan Metode yang diberikan apakah sesuai untuk subjek dan gaya belajar peserta.
3. Sarana dan fasilitas pendukung
Yaitu apakah tempat penyelenggaraan pelatihan dapat dikendalikan oleh instruktur dan apakah relevan terhadap jenis program pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
4. Kemampuan instruktur
Maksudnya apakah instruktur mempunyai sikap dan keterampilan penyampaian yang mendorong peserta untuk belajar.
2.2. Penelitian Terdahulu
Wijaya 2013 melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Hasil Penilaian Kinerja Terhadap Perencanaan Kebutuhan Pelatihan Pada PT. Sanobar Gunjaya
Medan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh hasil penilaian kinerja terhadap perencanaan kebutuhan pelatihan serta untuk
menentukan pelatihan yang tepat guna meningkatkan kualitas kerja karyawan dan meningkatkan keuntungan pada PT. Sanobar Gunajaya Medan. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dan pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda. Hasil uji-t pada hasil penilaian kinerja memiliki pengaruh secara parsial
terhadap perencanaan kebutuhan pelatihan pada PT. Sanobar Gunajaya Medan. Hasil uji koefisien determinasi R
2
Pradipta 2013 melakukan penelitian berjudul “ Analisis Pengaruh Kinerja Agen Terhadap Kebutuhan Pelatihan Agen Pada PT. Asuransi Jiwa
Manulife Indonesia Divisi Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kinerja agen terhadap kebutuhan pelatihan agen pada
PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Divisi Medan.Penelitian ini adalah asosiatif. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode linier
sederhana.Hasil penelitian dengan menggunakan uji signifikan parsial uji t menunjukkan variabel kinerja agen berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan
di dapat sebesar 34,5 sisanya 65,5 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.”
Universitas Sumatera Utara