satu-satunya hampiran approach untuk memahami dimensi manusia dalam organisasi.
2.1.1. Beberapa Teori Organisasi
Pandangan klasik tentang organisasi dinyatakan oleh Max Weber dengan mendemonstrasikan pendapatnya mengenai birokrasi. Weber membedakan suatu
kelompok kerja sama, dengan organisasi kemasyarakatan. Menurut dia, kelompok kerja sama adalah suatu hubungan social yang dihubungkan dan dibatasi oleh aturan-
aturan. Aturan-aturan ini sejauh mungkin dapat memaksa seseorang untuk melakukan kerja sebagai suatu fungsinya yang ajek, baik dilakukan oleh pimpinan maupun oleh
pegawai-pegai adminsitrasi lainnya. Aspek dari pengertian yang dikemukakan oleh Weber ini ialah bahwa suatu
organisasi atau kelompok kerja sama ini mempunyai unsure kekayaan sebagai berikut:
a. Organisasi merupakan tata hubungan sosial, dalam hal ini seorang individu
melakukan proses interaksi sesamanya di dalam organisasi tersebut. b.
Organisasi mempunyai batasan-batasan tertentu boundaries, dengan demikian seseorang yang melakukan hubungan interaksi dengan lainnya tidak
atas kemauan sendiri. Mereka dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. c.
Organisasi merupakan suatu kumpulan tata aturan, yang bias membedakan suatu organisasi dengan kumpulan-kumpulan kemasyarakatan. Tata aturan ini
Universitas Sumatera Utara
menyusun proses interaksi di antara orang-orang yang bekerja sam di dalamnya, sehingga interaksi tersebut tidak muncul begitu saja.
d. Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur di dalamnya
berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan sesuatu fungsi tertentu. Istilah lain dari unsure ini ialah terdapatnya hierarki
hierarchy. Konsekuensi dari adanya hierarki ini bahwa di dalam organisasi ada pimpinan datau kepala dan bawahan atau staf.
Aspek lain yang barangkali sangat penting dikemukakan di sini, bahwa Weber memberikan tambahan criteria organisasi di lihat dari sifat kerja sama yang dilakukan
orang-orang tersebut. Sifat kerja sama dalam organisasi lebih bercorak kerja sama assosiatif dan bukannya kerja sama yang komunal atau kerja bersama-sama seperti
dalam keluarga. Konsep klasik lainnya tentang organisasi dikemukakan oleh Chester Barnard.
Bedanya Barnard dengan Weber ialah kalau Weber memikirkan tentang suatu sistem interaksi, maka Barnard menekankan tentang orang-orang sebagai anggota dari
sistem tersebut. Barnard menyatakan bahwa organisasi itu adalah suatu sistem kegiatan-kegiatan yang terkoordinir secara sadar, atau suatu kekuatan dari dua
manusia atau lebih. Dengan demikian Barnard menyumbangkan pendapatnya mengenai unsure kekayaan dari sesuatu organisasi, antara lain:
a. Organisasi terdiri dari serangkaian kegiatan yang dicapai lewat siatu
proses kesadaran, kesengajaan, dan koordinasi yang bersasaran.
Universitas Sumatera Utara
b. Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang untuk melaksanakan
kegitatan yang bersasaran tersebut. c.
Organisasi memerlukan adanya komunikasi, yakni suatu hasrat dari sebagian anggotanya untuk mengambil bagian pencapaian tujuan bersama
anggota lainnya. Dalam hal ini Barnard menekankan peranan seseorang dalam organisasi, diantaranya ada sebagian anggota yang harus diberi
informasi atau dimotivasi, dan sebagian lainnya yang harus membuat
keputusan.
Amitai Etziomi mengemukakan konsepsi organisasi sebagai pengelompokan orang-orang yang sengaja disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Kelompok
semacam ini mempunyai karakteristik antara lain: a.
Mempunyai pembagian kerja, kekuasaan, dan pertanggung jawaban yang dikomunikasikan. Pembagian ini tidaklah dilakukan secara acak random
melainkan sengaja direncanakan untk meningkatkan usaha mencapai tujuan tertentu.
b. Adanya satu atau lebih pusat kekuasaan yang dapat dipergunakan untuk
mengendalikan usaha-usaha organisasi yang telah direncanakan dan yang dapat diarahkan untuk mencapai tujuan. Pusat kekuasaan ini juga harus
dapat dipergunakan untuk menilai kembali secara ajek pelaksanaan organisasi, dan menyempurnakan struktur yang dianggap perlu untuk
meningkatkan efisiensi.
Universitas Sumatera Utara
c. Adanya usaha pergantian kepegawaian, misalnya seseorang yang cara
kerjanya tidak memuaskan dapat dipindah dan diganti oleh orang lain. Dalam organisasi juga dapat dilakukan usaha memadukan kembali
kegiatan kepegawaian dengan cara pemindahan atau promosi. Pengertian-pengertian organisasi yang dikemukakan di atas adalah hanya
beberapa dari sekian banyak rumusan pengertian yang dikemukakan oleh para ahlinya. Usaha penampilan beberapa rumusan tersebut merupakan jawaban dari
pertanyaan tentang apa dan bagaimana organisasi itu. Dari pendapat-pendapat di atas, organisasi dapat dirumuskan sebagai
kolektivitas orang-orang yang bekerja sama secara sadar dan sengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Kolektivitas tersebut terstruktur, berbatas dan beridentitas yang dapat
dibedakan dengan kolektivitas-kolektivitas lainnya.
2.2. Pengertian Struktur Organisasi