4.3.1. Spesialisasi Kegiatan Kerja
Distribusi spesialisasi kegiatan kerja responden dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Distribusi Spesialisasi Kegiatan Kerja Pegawai Perusahaan PT Bank Bukopin Tbk Cabang Gajah Mada Medan
Spesialisasi Kegiatan Kerja F
Tidak Baik 28
56,0 Baik
22 44,0
Jumlah 50
100,0
Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas – tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi pembagian kerja dan penyatuan tugas – tugas
tersebut menjadi satuan – satuan kerja. Spesialisasi mengakibatkan peningkatan kinerja, karena spesialisasi memungkinkan setiap pekerja mencapai keahlian di
bidang tertentu sehingga dapat memberikan sumbangan secara maksimal pada
kegiatan kearah tujuan.
Sumber Data: Bukopin Gajah Mada, Medan.
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh mayoritas spesialisasi kerja responden dalam kategori tidak baik yaitu sebanyak 28 orang 56,0 dan minoritas dalam kategori
baik yaitu sebanyak 22 orang 44,0. Secara statistik hasil penelitian ini menyatakan ada hubungan yang bermakna
antara spesialisasi kegiatan kerja dengan kinerja pegawai. 4.3.2. Standarisasi Kegiatan Kerja
Distribusi standarisasi kegiatan kerja pegawai dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi Standarisasi Kegiatan Kerja Pegawai Perusahaan PT Bank Bukopin Tbk Cabang Gajah Mada Medan
Standarisasi Kegiatan Kerja
F
Tidak Baik 29
58,0 Baik
21 42,0
Jumlah 50
100,0
Standardisasi merupakan prosedur – prosedur yang digunakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan atau pekerjaan seperti yang direncanakan. Dengan
adanya standardisasi kegiatan yang telah ditetapkan, maka pegawai merasa lebih mudah melaksanakan pekerjaannya guna mencapai tujuan organisasi yang hendak
dicapai.
Sumber Data: Bukopin Gajah Mada, Medan.
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh mayoritas standarisasi kegiatan kerja responden dalam kategori tidak baik yaitu sebanyak 29 orang 58,0 dan minoritas
dalam kategori baik yaitu sebanyak 21 orang 42,0. Secara statistik hasil penelitian ini menyatakan ada hubungan yang bermakna
antara standardisasi kegiatan kerja dengan kinerja pegawai. 4.3.3. Koordinasi Kegiatan Kerja
Koordinasi kegiatan kerja pegawai dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Koordinasi Kegiatan Kerja Pegawai Perusahaan PT Bank Bukopin Tbk Cabang Gajah Mada Medan
Koordinasi Kegiatan Kerja F
Tidak Baik 21
42,0 Baik
29 58,0
Jumlah 50
100,0
Koordinasi menunjukkan prosedur – prosedur yang mengintegrasikan fungsi fungsi satuan – satuan kerja dalam organisasi. Dengan adanya koordinasi yang
dilaksanakan oleh setiap organisasi, maka ada kerjasama yang bias timbul, baik antara atasan dengan para pegawai, maupun pegawai dengan pegawai lainnya, guna
menciptakan kondisi yang harmonis sehingga bisa mempercepat arah laju perkembangan organisasi tersebut.
Sumber Data: Bukopin Gajah Mada, Medan.
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh mayoritas koordinasi kerja responden dalam kategori baik yaitu sebanyak 29 orang 58,0 dan minoritas dalam kategori tidak
baik yaitu sebanyak 21 orang 42,0. Secara statistik hasil penelitian ini menyatakan ada hubungan yang bermakna
antara koordinasi kegiatan dengan kinerja pegawai.
4.3.4. Kinerja Pegawai