4.3. KASUS RESPONDEN III
4.3.1. Identitas Responden
Nama : Sari
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Anak ke : 5 dari 6 bersaudara
Jumlah saudara kandung : 3 Pr dan 2 Lk
Pekerjaan suami : Montir di bengkel
Pekerjaan Responden : Buruh pabrik
Pelaku KDRT terhadap responden III : Sugiatno suami responden III
4.3.2. Proses Pengumpulan Data
Penulis mengenal responden III adalah dari pihak PKPA, melalui mereka penulis dipertemukan dengan ibu 3 tiga anak yang memiliki kulit kuning langsat,
tidak terlalu tinggi dan berambut ikal ini. Karena staf PKPA yang mendampingi penulis sangat dekat dengan keluarga responden III, dan kelihatan sangat akrab
dalam berbicara dengan responden III dan anak-anaknya, membuat penulis juga ikut mencoba membaur dalam suasana akrab itu. Staf PKPA yang mendampingi
penulis dalam mengadakan wawancara pada responden III mencoba menerangkan maksud dan tujuan penulis datang ke rumah itu, yaitu penulis membutuhkan Ibu
Sari menjadi salah satu responden penulis dalam menyelesaikan skripsi penulis yang mengangkat judul mengenai kekerasan dalam rumah tangga. Setelah
mendengar keterangan dari staf PKPA tersebut, Ibu Sari menyatakan
Universitas Sumatera Utara
kesediaannya untuk berusaha menolong penulis dalam memperoleh data-data mengenai kehidupan rumah tangganya sebelum dan sesudah terjadinya kekerasan
dalam rumah tangga dalam keluarga mereka. Ibu Sari berkata: “Dulu suami saya baik orangnya, jadi kami jarang bertengkar, tapi setelah
berselingkuh, dia menjadi kasar, sering marah-marah dan sudah mau mukul saya, padahal sebelum-sebelumnya mana pernah.”
Banyak bercerita secara umum tentang bagaimana kehidupan keluarganya
bersama mantan suaminya dulu, pertemuan pun berakhir dengan dibuatnya janji bahwa penulis akan datang lagi 3 hari kemudian untuk memperlengkap data-data
yang sudah ada, responden III mengizinkan. Tiga hari kemudian penulis mendatangi responden III kembali, pada
proses wawancara kedua ini, antara penulis dengan responden III terjalin hubungan yang terkesan akrab. Responden III memang termasuk orang yang
ramah dan bersahabat. Dalam pertemuan ini penulis kembali melakukan proses pengumpulan data selama kurang lebih 2 dua jam, proses wawancara kedua
terjadi begitu singkat karena ketika penulis mendatangi rumah responden III, responden kelihatan sangat sibuk dengan pekerjaannya yaitu membuat keripik.
Kondisi ini membuat penulis merasa segan untuk berlama-lama mewawancarai responden III, jadi penulis mengakhiri dulu proses pengumpulan data pada saat
itu, padahal masih banyak data yang penulis butuhkan dari responden III. Rentang waktu dari pertemuan kedua dengan pertemuan yang ketiga
antara penulis dengan responden III memang lumayan jauh, hal ini dikarenakan kondisi responden III yang sangat sibuk dan jarang memiliki waktu luang. Setelah
beberapa kali menggagalkan janji yang disepakati sebelumnya, akhirnya responden III meluangkan waktu untuk diwawancarai penulis. Pada pertemuan
ketiga ini, penulis berusaha melengkapi data-data yang dibutuhkan. Anak pertama
Universitas Sumatera Utara
responden III juga ikut terlibat dalam wawancara ini. Penulis banyak bertanya mengenai bagaimana hubungan antara anak dengan ayah mereka setelah
perceraian terjadi, dan bagaimana perasaan anak-anak terhadap ayah mereka setelah ditinggal atau diterlantarkan oleh ayah mereka tersebut.
Dengan panjang lebar responden III menceritakan secara mendetail, tentang perasaan anak-anaknya terhadap ayah mereka, dan bagaimana
perasaannya sendiri terhadap mantan suaminya itu. Sampai saat ini responden III masih bingung dan bertanya-tanya tentang mengapa suaminya tega berselingkuh
dan menceraikannya, sementara mereka sudah memiliki 3 orang anak yang seharusnya mereka asuh dan besarkan bersama. Padahal selama ini responden III
mengenal suaminya sebagai sosok yang baik dan perhatian terhadap keluarga sebelum dia mengenal atau berselingkuh dengan wanita itu. Kata Ibu Sari:
“Anak-anak sudah tidak mau bertemu lagi dengan bapaknya, mereka sangat benci, apalagi Rita anak pertama saya. Sampai sekarang saya bingung
kenapa suami saya tega berselingkuh, padahal dulu dia sangat baik orangnya.” Dalam pertemuan ini, penulis akhirnya berusaha melengkapi data-data
yang sudah ada dari wawancara-wawancara sebelumnya dan menyelesaikan proses wawancara ini dengan menanyakan semua pertanyaan-pertanyaan yang
telah disusun oleh penulis sebelumnya. Responden III dengan ramah menjawab semua keingintahuan penulis, dia mengaku takut tidak sanggup memenuhi
kebutuhan anak-anaknya suatu saat nanti, setelah anak-anaknya beranjak besar. Dia juga mengungkapkan keinginan hatinya untuk menikah lagi, tapi belum
terpenuhi karena anak-anak belum memberi izin melarang. Pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir penulis dengan responden III, dan penelitian terhadap
responden III pun berakhir. Ibu Sari berkata:
Universitas Sumatera Utara
“Saya takut membesarkan sendiri anak-anak, takut tidak sanggup memenuhi kebutuhan mereka, gaji saya kan kecil. Apalagi sekarang sudah 2 orang
yang sekolah. Makanya saya sangat mengharapkan mantan suami saya memenuhi kewajibannya untuk menafkahi anak-anak sesuai janjinya Rp 100.000 setiap
bulannya, tapi melihat perbuatannya sekarang yang tidak lagi mengirimkan biaya, saya menjadi ragu pada janji mantan suami saya itu.”
4.3.3. Deskripsi Kasus