Keuntungan metode angket antara lain: Keterbatasan metode angket antara lain:

51

3.4.1 Keuntungan metode angket antara lain:

a. Setiap responden menerima jumlah pertanyaan yang sama. b. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan keterangan atau jawaban. c. Pengaruh subjektivitas dapat dihindarkan. d. Angket dapat digunakan untuk responden yang banyak dengan waktu relarif singkat serta sedikit tenaga. e. Terkait dengan penelitian, hasil dari metode angket digunakan sebagai alat ukur untuk mendapatkan data kualitatif yang nantinya akan diubah menjadi data kuantitatif menggunakan skala likert.

3.4.2 Keterbatasan metode angket antara lain:

a. Kemungkinan ada responden yang tidak bersedia mengisi angket. b. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket telah ditentukan dan tidak dapat diubah sesuai dengan kemampuan responden. c. Teknik ini belum merupakan jaminan bahwa responden akan memberikan jawaban yang tepat. d. Sedangkan keterkaitan dengan penelitian, keterbatasan metode angket yaitu beberapa siswa memberikan pilihan jawaban dengan kategori rendah disebabkan tingkat pemahaman siswa terhadap isi media pembelajaran yang berbeda-beda. Data dari angket tersebut nantinya akan digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono 2010:134 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang 52 atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut : Tabel 3.2. Jenjang kategori Skala Tanggapan Kategori Singkatan Skor Sangat Baik SB 5 Baik B 4 Cukup Baik CB 3 Tidak Baik TB 2 Sangat Tidak Baik STB 1 Namun menurut Sugiyono 2009:135, karena jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, maka untuk mengukur kelayakan media pembelajaran dapat berupa kata-kata lain seperti Sangat Layak hingga Sangat Tidak Layak. Sehingga diperlukan perbandingan penegasan kategori dari jawaban hasil checklist angket yaitu sebagai berikut : Tabel 3.3. Tabel perbandingan penegasan kategori Kategori 1 2 Sangat Baik Sangat Layak Baik Layak Cukup Baik Cukup Layak Tidak Baik Tidak Layak Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Layak 53 Hasil yang didapat dari angket validasi dosen pakar dan guru serta tanggapan siswa yang menggunakan penegasan kategori 1 Sangat Baik - Sangat Tidak Baik dapat disama artikan dengan penegasan kategori 2 Sangat Layak - Sangat Tidak Layak.

3.4 Metode Analisis Data