31
2.3.7 Tusuk Hias Dasar
Ernawati 2008:405, menyebutkan ada 10 macam-macam tusuk dasar hias yaitu sebagai berikut :
a. Tusuk jelujur yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal ukuran dan jarak turun naik tusuk diatur sama panjang.
Gambar 2.12. Tusuk Jelujur
b. Tusuk veston yaitu tusuk yang mempunyai dua arah yaitu arah vertikal dan arah horizontal, kaki tusuk arah vertikal dan arah
horizontal mempunyai pilinan
Gambar 2.13. Tusuk Veston
c. Tusuk flanel yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan pada bagian atas dan bagian bawah tusuk bersilang
Gambar 2.14. Tusuk Flanel
d. Tusuk batang yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan setengah dari ukuran tusuk masing-masing saling bersentuhan
32
Gambar 2.15. Tusuk Batang
e. Tusuk pipih yaitu tusuk yang dibuat turun naik sama panjang dan menutup seluruh permukaan ragam hias.
Gambar 2.16. Tusuk Pipih
f. Tusuk rantai yaitu tusuk mempunyai arah horizontal atau vertikal dimana masing-masing tusuk saling tindih menindih sehingga
membentuk rantai-rantai yang sambung menyambung.
Gambar 2.17. Tusuk Rantai
g. Tusuk silang yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan pada garis tengahnya ada persilangan antara tusuk bagian atas dan tusuk
bagian bawah.
Gambar 2.18. Tusuk Silang
h. Tusuk tikam jejak yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal dan setengah dari ukuran tusuk saling bersentuhan sehingga pada
permukaan kelihatan seperti setikan mesin.
33
Gambar 2.19. Tusuk Tikam Jejak
i. Tusuk balut yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal yang dilakukan di atas benang lain atau pada pinggir ragam hias yang
dilobangi.
Gambar 2.20. Tusuk Balut
j. Tusuk Holben yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal dan vertikal dan jarak turun naik tusuk diatur sama panjang sehingga
berbentuk jajaran.
Gambar 2.21. Tusuk Holben
Sedangkan Soedjono 2008:9, hanya menyebutkan 9 macam tusuk hias diantaranya yaitu tusuk jelujur, tusuk tikam jejak, tusuk rantai, tusuk
simpul, tusuk pipih, tusuk feston, tusuk flannel, tusuk tangkai dan tusuk silang.
2.3.8 Teknik Hias Sulaman Berwarna