Potensi Sektor Perikanan Lain-lain PAD yang Sah

menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 merupakan aturan yang bersifat umum dan lebih menekankan pada hal yang bersifat prinsip, norma, asas dan landasan umum dalam pengelolaan keuangan daerah. Sementara itu, system dan prosedur pengelolaan keuangan secara rinci ditetapkan oleh masing-masing daerah. Dengan upaya tersebut diharapkan daerah didorong untuk lebih tanggap, kreatif dan mampu mengambil inisiatif dalam perbaikan dan pemutakhiran sistem tersebut secara terus-terusan dengan tujuan memaksimalkan efisiensi dan efektivitas berdasarkan keadaan, kebutuhan dan kemampuan setempat.

2.2.4 Potensi Sektor Perikanan

Tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil dengan luas laut sekitar 3.100.000 km², yakni terdiri dari perairan laut nusantara 2.800.000 km² dan perairan teritorial seluas 300.000 km² ditambah dengan perairan Zona Ekonomi Eksklusif ZEE Indonesia, maka secara keseluruhan luas perairan lau Indonesia adalah 5.200.000 km². ternyata wilayah Indonesia merupakan yang terluas di antara Negara-negara Asia, sedang garis pantai panjangnya 81.000 km² merupakan garis pantai terpanjang di dunia. Salah satu sumber daya alam hayati Indonesia terletak di bidang perikanan baik itu dari perikanan laut ikan tangkap termasuk di dalamanya bermacam-macam kegiatan seperti menyimpan, mendinginkan, mengawetkan maupun mengelolanya yang kemudian diekspor ke luar negeri, dilihat dari perikanan darat tambak, waduk, jaring, rawa dan sejenisnya. Kegiatan tersebut dilakukan untuk tujuan komersil yang mendatangkan penghasilan dan keuntungan bagi manusia. Definisi perikanan menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang perikanan pasal 1 ayat 1, perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Sektor perikanan seharusnya menjadi andalan dalam pembangunan Indonesia, namun selama ini kurang mendapatkan perhatian sehingga kontribusi dan pemanfaatannya dalam perekonomian Indonesia masih kecil. Pembangunan di sektor kelautan dan perikanan, tidak boleh dipandang sebagai hanya sebagai cara untuk menghilangkan kemiskinan dan pengangguran. Usaha untuk mencapai tujuan pokok pembangunan perikanan yaitu untuk : 1. Peningkatan produksi dan produtivitas. 2. Peningkatan kesejahteraan petani ikan nelayan melalui perbaikan pendapatan. 3. Penyediaan lapangan kerja. 4. Menjaga kelestarian sumber daya hayati perikanan. 5. Pola manajemen dalam pengelolaan sumber daya ikan. Wilayah pengelolaan perikanan republik Indonesia untuk penangkapan ikan danatau pembudidayaan ikan meliputi : 1. Perairan Indonesia 2. ZEE 3. Sungai, danau, waduk, rawa, dan genangan air lainnya yang dapat diusahakan serta lahan pembudidayaan ikan yang potensial di wilayah republik Indonesia. Wilayah diatas mengandung sumber daya ikan dan lahan pembudidayaan ikan yang potensial, semua itu merupakan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa yang diamanahkan pada bangsa Indonesia yang memiliki falsafah hidup pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945, untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. 73

BAB III METODE PENELITIAN

Pada hakikatnya, metodologi sebagai cara yang lazim dipakai dalam penelitian memberikan pedoman tentang cara-cara mempelajari, menganalisa, dan memahami permasalahan-permasalahan yang ada. Sehingga dapat dikatakan bahwa suatu metodologi merupakan unsur mutlak yang harus ada di dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam penulisan skripsi ini metode yang penulis gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode ini mendifinisikan penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya” Moleong 2009: 6. Sedangkan menurut Afifudin dan Saebani 200 9: 57 metode penelitian kualitatif diartikan sebagai “metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, lawannya eksperimen dimana peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi”. Dalam penelitian kualitatif bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan suatu teori. Penelitian kualitatif dilakukan pada data dalam kelompok relatif kecil yang diwawancarai secara mendalam. Peneliti merasa metode penelitian kualitatif sangat cocok digunakan dalam melakukan penelitian hukum tentang strategi pemerintah kota Tegal dalam meningkatkan pendapatan asli daerah melalui sektor perikanan dalam perspektif hukum keuangan daerah. Peneliti berangkat dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah, Undang- Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007