3. Harga Ekspor Jagung
Pada variabel harga ekspor jagung Indonesia memiliki hubungan yang negatif terhadap ekspor jagung Indonesia di pasar Malaysia, nilai ini tidak sesuai
dengan nilai dugaan yang diharapkan. Koefisien regresi yang diperoleh sebesar - 226.14. Arti dari nilai tersebut adalah bahwa setiap kenaikan rata-rata harga
ekspor jagung Indonesia sebesar satu dollar US per ton maka akan menurunkan ekspor jagung Indonesia sebesar 226.14 ton, cateris paribus. Dari hasil nilai t-
hitung sebesar -1146051.23 lebih besar dibanding nilai t-tabel sebesar -1.860 yang diatas taraf nyata lima persen yang menunjukkan bahwa variabel harga ekspor
jagung signifikan terhadap ekspor jagung Indonesia di pasar Malaysia. Indikasi dari lemahnya harga jagung Indonesia yang diekspor di pasar Malaysia
disebabkan oleh patokan harga jagung impor di pasar Malaysia yang didasarkan atas kondisi harga jagung internasional dan harga jagung dari kompetitor
Indonesia di pasar Malaysia.
4. Volume Ekspor Sebelumnya
Variabel volume ekspor periode sebelumnya memiliki hubungan yang negatif terhadap ekspor jagung Indonesia, nilai ini tidak sesuai dengan nilai
dugaan yang diharapkan. Ketidaksesuaian nilai dugaan dengan hipotesis disebabkan oleh rencana ekspor jagung yang akan dilakukan dibuat berdasarkan
acuan dari ekspor jagung pada tahun sebelumnya. Koefisien regresi yang diperoleh sebesar -0.2155. Arti dari nilai tersebut adalah bahwa setiap kenaikan
rata-rata volume ekspor periode sebelumnya sebesar satu ton maka akan menurunkan ekspor jagung Indonesia di pasar Malaysia sebesar 0.2155 ton,
cateris paribus. Nilai t-hitung yang diperoleh sebesar -250235.30 lebih besar
dibanding nilai t-tabel sebesar -1.860 yang diatas taraf nyata lima persen yang menunjukkan bahwa variabel volume ekspor sebelumnya signifikan terhadap
ekspor jagung Indonesia di pasar Malaysia.
5. Volume Impor Jagung Indonesia
Variabel volume impor jagung Indonesia memiliki hubungan yang negatif dengan ekspor jagung Indonesia, nilai ini sesuai dengan nilai dugaan yang
diharapkan. Koefisien regresi variabel impor jagung Indonesia sebesar -15223. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan rata-rata impor jagung Indonesia sebesar
satu ton, maka akan menurunkan ekspor jagung Indonesia di pasar Malaysia sebesar 15223 ton, cateris paribus. Nilai t-hitung sebesar 1081357.14 lebih besar
dibanding nilai t-tabel sebesar 1.812 yang diatas taraf nyata lima persen yang menunjukkan bahwa variabel volume impor jagung Indonesia signifikan terhadap
ekspor jagung Indonesia di pasar Malaysia.
6. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika
Pada variabel nilai tukar terhadap dollar Amerika memiliki hubungan yang positif dengan ekspor jagung, nilai ini sesuai dengan nilai dugaan yang
diharapkan. Koefisien regresi yang diperoleh pada variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika sebesar 37517. Arti dari nilai ini adalah bahwa setiap
kenaikan rata-rata satu rupiah terhadap dollar Amerika, maka akan menaikkan volume ekspor jagung Indonesia di pasar Malaysia sebesar 37517, cateris paribus.
Nilai t-hitung sebesar 2885923 yang lebih besar dibanding nilai t-tabel sebesar 1.860 yang diatas taraf nyata lima persen yang menunjukkan bahwa variabel nilai
tukar rupiah terhadap dollar Amerika signifikan terhadap ekspor jagung Indonesia di pasar Malaysia.
7. Laju Inflasi