kehadiran menjadi lebih baik, dan mereka dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Dengan dasar pemikiran sebelumnya, maka penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian dan memilih judul skripsi : “ Studi Tentang Hubungan
Timbal-Balik Antara Kepuasan Kerja Dan Kepuasan Hidup Karyawan Pada Kantor Direksi
PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah penelitian ini adalah:
”Apakah ada hubungan timbal-balik antara kepuasan kerja dan kepuasan hidup karyawan pada Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan
”.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan timbal-balik antara kepuasan kerja dan kepuasan hidup karyawan pada Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III
Persero Unit Kantor Pusat Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang nantinya dapat dijadikan saran dan masukan dalam penyusunan kebijakan yang lebih baik untuk
meningkatkan hasil kerja melalui kepuasan kerja yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
b. Bagi pihak lainpeneliti selanjutnya . Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan referensi yang
memberikan tambahan ilmu pengetahuan, perbandingan, dan pengembangan penelitian di bidang sumber daya manusia yang akan datang.
c. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat
menerapkan ilmu yang diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas wahana berpikir ilmiah dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1. Kepuasan kerja 2.1.1. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja job satisfaction menyangkut sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi
menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya itu Robbins dan Judge, 2008. Wexley dan Yukl 1977 dalam As’ad 1995 memandang kepuasan kerja
adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja menurut Robert Hoppecl adalah penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara
keseluruhan memuaskan kebutuhannya Anoraga, 1992. Kepuasan kerja menurut Tiffin berhubungan dengan sikap dari karyawan
terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dan sesama karyawan. Kepuasan kerja menurut Blum merupakan sikap umum yang
merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu diluar kerja Anoraga, 1992.
Howell dan Dipboye 1986 memandang kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap
berbagai aspek dari pekerjaannya. Dengan kata lain kepuasan kerja mencerminkan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya Ashar, 2001.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Teori Tentang Kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yukl 1992 ada tiga teori tentang kepuasan kerja, yaitu :
a. Teori Ketidaksesuaian Discrepancy Theory
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih Discrepancy antara apa yang seharusnya should be dengan kenyataan yang
dirasakan. Kepuasan kerja seseorang bergantung pada selisih antara keinginan Expectation dengan apa yang menurut telah terpenuhi diperoleh melalui
pekerjaannya. Dengan demikian orang akan merasa puas bila tidak ada perbedaan antara yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan, karena batas minimum
yang diinginkan telah terpenuhi. Jika yang didapatkan lebih besar daripada yang diinginkan, maka disebut discrepancy yang positif. Sebaliknya makin jauh
kenyataan yang dirasakan itu dibawah standar minimum sehingga menjadi negatif disrepancy, maka makin besar pula ketidakpuasan seseorang terhadap
pekerjaannya. Studi lainnya menemukan bahwa para pekerja memberikan tanggapan yang berbeda-beda menurut bagaimana selisih itu didefinisikan.
Mereka menyimpulkan bahwa orang memiliki lebih dari satu jenis perasaan terhadap pekerjaannya, dan tidak ada cara terbaik yang tersedia untuk mengukur
kepuasan kerja melainkan ditentukan oleh tujuan pengukurannya. Kesimpulan teori ketidaksesuaian adalah menekankan selisih antara
kondisi yang diinginkan dengan kondisi aktual kenyataan, jika ada selisih jauh antara keinginan dan kekurangan yang ingin dipenuhi dengan kenyataan maka
orang menjadi tidak puas. Tetapi jika kondisi yang diinginkan dan kekurangan
Universitas Sumatera Utara
yang ingin dipenuhi ternyata sesuai dengan kenyataan yang didapat maka ia akan puas.
b. Teori Keadilan Equity Theory