Pengaruh Inkuiri Terbimbing Hasil Belajar Keterampilan Proses Sains

1 Manfaat bagi siswa yaitu meningkatkan daya tarik siswa dalam mengikuti pelajaran kimia yang dianggap masih sukar, sehingga adanya perasaan senang untuk belajar kimia. 2 Manfaat bagi guru yaitu menjadi bahan masukan dan kajian untuk dapat meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar 3 Manfaat bagi sekolah yaitu diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik untuk perbaikan pembelajaran kimia di sekolah tempat penelitian. 4 Manfaat bagi peneliti yaitu mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan model inkuiri terbimbing.

1.5 Batasan Masalah

1.5.1 Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 849 pengaruh artinya daya yang timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Dalam penelitian ini pengaruh yang dimaksud yaitu akibat yang timbul atau hasil dari penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan KPS siswa SMA Institut Indonesia. Ada tidaknya pengaruh dapat diukur dengan membandingkan perbedaan hasil posttest antara kelas eksperimen yang menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran ceramah.

1.5.2 Inkuiri Terbimbing

Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, pemeriksaan, atau penyelidikan. Inkuiri sebagai proses umum yang dilakukan oleh manusia untuk mencari atau memahami informasi. Model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan pengalaman langsung pada siswa serta melibatkan keaktifan siswa untuk menemukan konsepnya sendiri. Model ini merupakan aplikasi dari pembelajaran kontruktivisme yang didasarkan pada observasi dan studi ilmiah sehingga strategi inkuiri cocok digunakan untuk pembelajaran IPA khususnya kimia dimana siswa terlibat langsung dengan objek yang dipelajari Yulianingsih Hadisaputro, 2013.

1.5.3 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar Anni, 2007: 5. Hasil belajar yang diteliti adalah perubahan aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif setelah siswa mengalami pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing. Namun, data hasil belajar yang akan dibandingkan melalui analisis secara statistik hanya hasil belajar kognitf. Hasil belajar afektif dan psikomotorik dianalisis secara deskriptif.

1.5.4 Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains adalah kemampuan atau kecakapan untuk melaksanakan suatu tindakan dalam belajar sains sehingga menghasilkan konsep, teori, prinsip, hukum maupun fakta atau bukti Ozgelen, 2012. KPS terdiri atas keterampilan-keterampilan yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Aspek KPS yang diteliti yaitu mengamati, meramalkan, berhipotesis, mengajukan pertanyaan, merancang percobaan, menggunakan alat dan bahan, mengelompokkan, menafsirkan, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2003: 2. Morgan dalam Ani 2007: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktek atau pengalaman. Konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama Anni, 2007: 2: 1. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Pengukuran apakah seorang pembelajar telah belajar dilakukan dengan membandingkan antara perilaku sebelum dan sesudah mengalami kegiatan belajar. 2. Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. 3. Perubahan perilaku karena belajar bersifat permanen. Lama perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang sukar untuk diukur. Ciri-ciri belajar menurut Darsono 2000: 30 adalah: 1. Belajar dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan digunakan sebagai arah kegiatan sekaligus sebagai tolak ukur keberhasilan belajar. 2. Belajar merupakan pengalaman sendiri atau individual, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.