3. Belajar merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan. Maksudnya masing-masing individu harus aktif bila dihadapkan pada suatu lingkungan
atau keadaan tertentu. Hal ini terwujud karena masing-masing individu mempunyai berbagai potensi belajar, diantaranya pikiran, emosi, minat,
perhatian, dan sebagainya. 4. Belajar mengakibatkan terjadinya suatu perubahan pada diri orang yang
belajar. Maksud perubahan di sini yaitu perubahan yang bersifat integral, meliputi perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang
berkaitan satu dengan yang lain. Jadi belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang dialami
seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang berupa peningkatan kinerja, pembenahan pemikiran atau penemuan konsep-konsep dan cara-cara yang baru
yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga seseorang yang telah mengalami proses belajar akan memperoleh hasil berupa kemampuan
terhadap sesuatu yang menjadi hasil belajar.
2.2 Hasil Belajar
Menurut Anni 2007: 5 hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Rumusan tujuan pendidikan
dalam sistem pendidikan nasional baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional khusus menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar yang diukur pada penelitian ini adalah
hasil belajar pada ranah kognitif, ranaf afektif, dan ranah psikomotorik. Hasil
belajar kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam aspek yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Hasil
belajar kognitif dinyatakan dengan nilai yang diperoleh siswa setelah menempuh tes evaluasi pada materi hidrolisis garam.
Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan sikap, minat, emosi, perhatian, penghargaan dan pembentukan karakteristik diri. Menurut Daid
Karthwohl dalam Sudijono 2001: 54, ranah afektif terdiri atas 5 aspek, yaitu: 1 penerimaan, kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan dari luar yang
datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lainnya. Misalnya peserta didik menyadari bahwa disiplin wajib ditegakkan, sifat malas
dan tidak berdisiplin harus disingkirkan jauh-jauh. 2 menanggapi, kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam
fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. 3 penilaian, memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek, sehingga
selama kegiatan itu dikerjakan akan membawa kerugian atau penyesalan. 4 organisasi, mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang
lebih universal, yang membawa kepada perbaikan umum. 5 karakteristik, keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki siswa yang mempengaruhi
pola kepribadian siswa. Hasil belajar ranah psikomotorik berhubungan dengan keterampilan,
kemampuan gerak dan bertindak. Hasil belajar ranah psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar
psikomotorik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif
memahami sesuatu dan hasil belajar afektif yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku.
2.3 Pembelajaran Inkuiri