Bagan 2.1 Peta konsep penelitian peningkatan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan model Think Talk Write melalui media video klip lagu
pada peserta didik kelas VIII B SMP N 11 Magelang.
2.5 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan keterampilan menulis puisi dan perubahan perilaku peserta didik
kelas VIII B SMP Negeri 11 Magelang, jika pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Think Talk Write melalui media video klip lagu.
Subjek: Keterampilan menulis puisi Objek: Peserta didik kelas VIII B SMP N 11 Magelang
Kemampuan menulis puisi bebas peserta didik kelas VIII B SMP N 11 Magelang masih kurang
Landasan: Teori menulis puisi, teori model Think Talk Write dan teori media
Dilakukan tes pratindakan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik
Peserta didik dikenai tindakan melalui siklus-siklus
Penilaian kualitatif skor kemampuan menulis puisi
Penggunaan model Think Talk Write melalui media video klip lagu dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi
47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK karena data yang dipergunakan adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung
dari pembelajaran di dalam kelas. Desain Penelitian Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti
telah menentukan dan merancang desain penelitian dengan desain Penelitian Tindakan Kelas PTK.
Ebbut dalam Wiriatmadja 2005: 12 mengatakan penelitian tindakan kelas PTK adalah sajian sistimatika dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek
pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan
tersebut. Beberapa alasan pemilihan metode penelitian dengan menggunakan PTK adalah hal pertama dikarenakan PTK sangat kondusif untuk membuat guru
menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Kedua, PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi professional dalam
kegiatan proses KBM. Ketiga, dengan melaksanakan tahap-tahap dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam
terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keempat, pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang pengajar guru, karena tidak perlu
meninggalkan kelas pada saat KBM berlangsung. Kelima, dengan melaksanakan