khusus di Kalimantan dan beberapa daerah di Sumatera.
II. FORMASI EDAFIS 1. Hutan Rawa Swamp Forest
Ciri-ciri:
tidak terpengaruh iklim; selalu tergenang air tawar; terletak di belakang hutan
payau; jenis tanah aluvial, selalu hijau; dan banyak lapisan tajuk.
Jenis-jenis pohon: Xylopia spp., Palaquium
leiocarpun, Campnoserma macrophylla, Garcinia spp., Canarium spp., Koompassia spp., dan
Calophyllum spp.. 2. Hutan Payau Mangrove Forest
Ciri-ciri : daerah pantai dan selalu tergenang air laut; terpengaruh pasang surut; tidak
terpengaruh iklim; tanah pasir, lumpur, dan lumpur berpasir; hanya satu stratum tajuk. Jenis-
jenis Avicennia spp., Sonneratia spp., Rhizophora spp., Bruguiera spp., Xylocarpus spp., Lumnitzera
3. Hutan Pantai Littoral Forest Ciri-ciri :
di daerah kering pantai; tidak ter- pengaruh iklim; tanah pasir dan berbatu; terletak
pada garis pasang tertinggi; dan banyak epifit. Jenis-jenis : Baringtonia speciosa, Terminalia
catappa, Calophyllum inophyllum, Hibiscus tilia- ceua, Casuarina equisetifolia, Pisonia grandis.
Disamping ini banyak terdapat Pandanus tectorius. Banyak terdapat epifit terutama paku-pakuan dan
anggrek. Jenis-jenis pioner pada pantai berpasir diantaranya adalah Ipomea pescaprae dan
Coccoloba.
C.5. Klasifikasi Ekosistem Makro di Sumatera Menurut Djamhuri
Djamhuri et al. 1988 mengklasifikasikan
ekosistem makro di Sumatera bersumber pada empat jenis
data hasdl penelitian oleh pihak lain, yaitu :
1. Peta Vegetasi di Sumatera berskala 1 : 1.000.000
oleh Laumunier, Purnadjaja, dan Setiabudi 198S.
2. Peta Tanah Eksploitasi Pulau Sumatera skala 1:
2.500.000 oleh Lembaga Penelitian Tanah Bogor 1979
3. Peta Geologi Pulau Sumatera skala 1 : 1.000.000 oleh Direktorat Geologi Bandung 1965.
4. Peta Agroklimat Pulau Sumatera skala 1 : 1.000.000 oleh Oldeman 1973.
Dengan demikian Djamhuri et al 1988 mengklasifikasikan ekosistem makro ini berdasarkan
beberapa parameter, yaitu : keadaan habitat, arah fisiografi, ketinggian tanah, geologi batu-batuan,
iklim dan keadaan vegetasi. Hasil klasifikasi ekosistem makro ini disajikan dalam tiga buah peta tipe ekosistem
makro di Sumatera berskala 1 : 1.000.000, yaitu Peta Tipe Ekosistem Makro Sumatera Bagian Utara, Peta Tipe
Ekosistem Makro Sumatera Tengah, dan Peta Tipe Ekosistem Makro Sumatera Bagian Selatan.
Tabel Hasil Klasifikasi Ekosistem Makro di Indonesia
IKLIM KEADAAN TANAH
KETINGGIAN TIPE EKOSISTEM MAKRO
I. BASAH
A,B
II.BERMUSIM
III.KERING E,F
Keterangan: 1 termasuk hutan Nipa Nypa fruticans dan Nibung Oncosperma filamentosa 2 termasuk hutan sagu Metroxylon sago
3 termasuk hutan kerangas Heath Forest, vegetasi tanah kapur Limestone dan hutan Riparian Riparian forest 4 termasuk hutan tegakan murni Pinus merkusii di Aceh
5 termasuk hutan sub-alpin dan Alpin Pantai
HUTAN HUJAN BAWAH
5
HUTAN HUJAN TENGAH
4
HUTAN HUJAN BAWAH
3
3000 m 1000–3000 m
1000 m
HUTAN PANTAI AKUATIK
HUTAN GAMBUT HUTAN RAWA
2
HUTAN MANGROVE
1
Oligotropik Eutropik
Tanah Kering Tanah kadang-
kadangselalu tergenang
Air tawar sungai, danau
Air tawar hujan, sungai, diam
Air asin, dipengaruhi pasang-surut
Pedalaman Pantai
HUTAN MUSIM TENGAH ATAS HUTAN MUSIM BAWAH
HUTAN PANTAI
1000 m 1000 m
AKUATIK HUTAN RAWA
2
HUTAN MANGROVE
1
Eutropik Air tawar sungai,
Danau Air tawar hujan,
sungai, diam Air asin dipengaruhi
pasang-surut Tanah kadang-
kadangselalu tergenang
Tanah Kering Pedalaman
Pantai
SABANA HUTAN PANTAI
HUTAN RAWA AKUATIK HUTAN MANGROVE
Pedalaman Air tawar
sungai, danau Air tawar hujan,
sungai, diam Air asin, dipengaruhi
pasang-surut Tanah kadang-
kadangselalu tergenang
Tanah Kering Pantai
AKUATIK
VI. TEKNIK ANALISIS VEGETASI RUANG LINGKUP