Macam Suksesi Faham-fahara tentang Klimaks

merupakan suatu proses dimana individu-individu tumbuhan mantap tumbuh di suatu habitat tanpa banyak dipengaruhi oleh perobahan-perobahan dalam habitat tersebat. 9. Klimaks :setelah stabilisasi, pada tahap ini species yang dominan mempunyai keseimbangan dengan 1ingkungannya, keadaan habitat dan struktur vegetasi relatif koristan karena pertumbuhan jenis dominan telah mencapai batas.

E. Macam Suksesi

Berdasarkan proses terjadinya terdapat dua macam suksesi; 1. Sukesesi primer prisere Suksesi primer adalah perkembangan vegetasi mulai dari habitat tak bervegetasi hingga mencapai masyarakat yang stabil dan klimaks. 2. Suksesi sekunder subsere Suksesi sekunder terjadi apabila klimaks atau suksesi yang normal terganggu atau dirusak, misalnya oleh kebakaran, perladangan, penebangan, penggembalaan, dan kerusakan-kerusakan lainnya.

F. Faham-fahara tentang Klimaks

1. Faham Monoklimaks Costing, 1956 Beranggapan bahwa pada suatu daerah iklim hanya ada satu macam klimaks yaitu suatu formasi yang paling metaphysic. Jadi klimaks boleh dikatakan suatu pencerminan keadaan iklim. Disamping itu iklim sebagai faktor yang paling stabil dan berpengaruh, terdapat pula faktor-faktor lain atau profaktor-profaktor, seperti faktor tanah, biotis dan fisiografi. Profaktor-profaktor ini menyebab-kan terbentuknya proklimaks-proklimaks sebagai berikut : a. Subklimaks terjadi apabila perkembangan vegetasi terhenti di bawah tingkat terakhir, dibawah klimaks, sebagai akibat faktor-faktor bukan iklim, misalnya karena keadaan geografi seperti keadaan di Pulau Krakatau. b. Proklimaks Posklimaks, apabila pembentukan klimaks menyimpang dari tipe yang sewajarnya, misalnya sebagai akibat dari keadaan fisiografi. Keadaan yang lebih lembab dan lebih baik menghasilkan posklimaks, sedangkan keadaan yang lebih kering dan kurang baik menghasilkan proklimaks. c. Disklimaks, terjadi sebagai akibat beberapa gangguan sekunder yang menyebabkan tak dapat berkembang lagi ke arah klimaks karena keadaan tempat tumbuh amat berubah menjadi buruk, misalnya terhenti pada tingkat semak belukar 2. Faham PolyklimaksBraun-Blanquet, 1932 Beranggapan bahwa tidak hanya iklim yang dapat menumbuhkan klimaks. Bagi penganut faham kedua ini ada beberapa macam kilmaks: klimaks iklim, klimaks edafis, klimaks fisiografis, klimaks kebakaran dan sebagainya. 3. Teori Informasi Merupakan faham terbaru yang dikembangkan oleh margalef 1968 dan Odum 1969. Pada tahap klimaks komunitas tersebut mempunyai informasi maksimum dan entrophy maksimum. Enthrophy adalah jumlah energy yang tidak terpakai dalam suatu sistem ekologi Menurut faham monoklimaks misalnya dapat dibuat bagan suksesi primer sebagai berukut: KLIMAKS Kalau kita bandingkan keadaan umum jalannya suksesi primer prisere dengan suksesi sekunder subsere, dapat dibuat bagan sebagai berikut: HUTAN HUJAN TANAH RENDAH Hutan payau Bruguiera-Xylocarpus Hutan Neonauclea-Ficus Hutan payau Rhizopora-Bruguiera Hutan Ficus - Macaranga Hutan payau Avicennia Vegetasi rumput Neyraudia-Saccaharum Vegetasi cryptogamae HYDROSERE PADA LUMPUR PAYAU XEROSERE PADA TUF BATU KEMBANG Gangguan Vegetasi terganggu Vegetasi klimaks hutan Permukaan “tanah telanjang” Vegetasi cryptogamae Vegetasi rumput-herba semak kecil Vegetasi semak belukar Vegetasi perdu pohon P R I S E R E S U B S E R E

V. KLASIFIKASI VEGETASI HUTAN

A. Beberapa Pengertian yang Harus Dipahami dalam Klasifikasi 1. Vegetasi adalah Masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam arti luas. 2. Formasi hutan adalah satuan vegetasi hutan yang terbesar. Perbedaan formasi hutan di trcpika disebabkan oleh: - Perbedaan iklim. - Fisiognom.i struktur hutan - Perbedaan habitat - Suksesinya. 3. Asosiasi adalah satuan-satuan di dalam formasi hutan yang diberi nama menurut pohon jenis dominan. Oleh karena itu, Asosiasi adalah satuan dasar dalam klasifikasi. Asosies adalah istilah lain untuk asosiasi, dimana satuan ini berada dalam hutan yang mengalami suksesi sekunder. 4. Asosiasi konkrit adalah bagian dari asosiasi hutan yang betul-betul diselidiki dan diketahui komposisi jenis pohonnya. Asosiasi hutan yang berlainan komposisinya tetapi memiliki fisiognomi yang sama, digolongkan menjadi formasi hutan. 5. Subspecies, varietas, ekotype merupakan variasi- variasi dalam species dalam taksonomi tumbuhan.