Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah di Kota Tangerang Pada

5.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah di Kota Tangerang Pada

Masa Otonomi Daerah 2001-2005. 5.3.1. Pertumbuhan Regional PR Pada masa otonomi daerah 2001-2005, semua sektor-sektor perekonomian di Kota Tangerang memiliki nilai pertumbuhan regional yang positif PR0, hal ini sejalan dengan pertumbuhan PDRB Propinsi Banten yang mengalami pertumbuhan sebesar 22,34 persen. Berdasarkan komponen pertumbuhan regional, sektor-sektor perekonomian Kota Tangerang mengalami pertumbuhan yang positif, ini berarti menambah nilai riil yang diberikan setiap sektor ekonomi terhadap PDRB Kota Tangerang. Dilihat dari kontribusinya yang diberikan terhadap PDRB Kota Tangerang, sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada masa otonomi daerah 2001-2005. Sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi menempati urutan kedua dan ketiga. Kontribusi sektor-sektor tersebut masing-masing adalah sebesar Rp 2,14 triliyun, Rp 959,02 milyar dan Rp 379,48 milyar. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan kebijakan, contohnya kebijakan otonomi daerah yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun 1999 dan kondisi perekonomian regional. Sedangkan sektor yang memberikan kontribusi terendah adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahan dengan nilai sebesar Rp 6.17 milyar Tabel 5.4. Tabel 5.4. Komponen Pertumbuhan Regional Kota Tangerang Pada Masa Otonomi Daerah Tahun 2001-2005. Pertumbuhan Regional PR NO SEKTOR USAHA Jutaan Rupiah Persen 1 Pertanian 8.288,30 22 2 Pertambangan dan Penggalian - - 3 Industri Pengolahan 2.140.569,73 22 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 97.966,75 22 5 Bangunan 63.807,61 22 6 Perdagangan, Hotel dan restoran 959.026,38 22 7 Pengangkutan dan Komunikasi 379.485,64 22 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 6.171,62 22 9 Jasa-jasa 77.212,79 22 TOTAL 3.732.528,81 22 Sumber:BPS Kota Tangerang dan BPS Banten, 2001-2005 diolah.

5.3.2. Pertumbuhan Proporsional PP

Dari komponen pertumbuhan proporsional ini dapat diketahui sektor perekonomian yang memiliki kontribusi positif PP0 atau yang memiliki kontribusi negatif PP0 terhadap PDRB Kota Tangerang. Jika suatu sektor perekonomian memiliki kontribusi positif, maka sektor tersebut mengalami laju pertumbuhan yang cepat. Begitupun sebaliknya, jika suatu sektor perekonomian memiliki kontribusi yang negatif, maka sektor tersebut mengalami pertumbuhan yang lambat. Pada masa otonomi daerah tahun 2001-2005 pertumbuhan proporsional PDRB Kota Tangerang pada sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor-sektor jasa-jasa lainnya memiliki laju pertumbuhan yang cepat, yaitu masing-masing sebesar Rp 23,16 milyar 5,20 persen, Rp 33,88 milyar 11,68 persen, Rp 338,9 milyar 7,77 persen, Rp 233,18 milyar 13,52 persen, Rp 31,68 milyar 112,95 persen dan Rp 14,65 milyar 4,18 persen. Sedangkan sektor pertanian dan sektor industri pengolahan memiliki laju pertumbuhan yang lambat yaitu masing-masing sebesarRp -4,71 milyar -12,76 persen untuk sektor pertanian dan Rp -606,47 milyar -6,23 persen untuk sektor industri pengolahan. Sektor yang memiliki persentase laju pertumbuhan terbesar adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yaitu sebesar 112,95 persen dan sektor yang memiliki persentase laju pertumbuhan terendah adalah sektor pertanian, yaitu sebesar -12,71 persen. Tabel 5.5. Komponen Pertumbuhan Proporsional Kota Tangerang Pada Masa Otonomi Daerah Tahun 2001-2005. Pertumbuhan Proporsional PP NO SEKTOR USAHA Jutaan Rupiah Persen 1 Pertanian -4.716,02 -12,71 2 Pertambangan dan Penggalian - - 3 Industri Pengolahan -606.477,21 -6,23 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 23.165,08 5,20 5 Bangunan 33.881,80 11,68 6 Perdagangan, Hotel dan restoran 338.902,30 7,77 7 Pengangkutan dan Komunikasi 233.187,54 13,52 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 31.685,63 112,95 9 Jasa-jasa 14.655,19 4,18 TOTAL 64.284,32 0,38 Sumber: BPS Kota Tangerang dan BPS Banten, 2001-2005 diolah.

5.3.3. Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW

Komponen pertumbuhan pangsa wilayah digunakan untuk melihat sektor perekonomian mana saja yang mampu bersaing dan yang tidak mampu bersaing di Kota Tangerang dibandingkan dengan wilayah lain di Propinsi Banten. Apabila nilai komponen pertumbuhan pangsa wilayah suatu sektor lebih dari nol maka sektor tersebut memiliki daya saing yang baik dan mampu bersaing dengan wilayah lain. Sebaliknya, jika komponen pertumbuhan pangsa wilayah tersebut kurang dari nol maka sektor tersebut tidak memiliki daya saing yang baik. Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pertumbuhan pangsa wilayah pada masa otonomi daerah 2001-2005 untuk sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan memiliki daya saing yang baik, yaitu dengan nilai PPW masing- masing sebesar Rp 1,19 milyar 3,23 persen, Rp 539,95 milyar 5,55 persen, Rp 120,66 milyar 7,00 persen dan Rp 543,93 milyar 1938,96 persen. Sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa lainnya tidak memiliki daya saing yang baik, yaitu dengan nilai PPW masing-masing sebesar Rp -14,64 milyar -3,29 persen, Rp -38,41 milyar -13,24 persen, Rp -181,9 milyar -4,49 persen dan Rp -11,89 milyar -3,39 persen. Secara keseluruhan sektor yang memiliki persentase daya saing yang paling baik adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yaitu sebesar 1938,96 persen, sedangkan sektor yang memiliki persentase daya saing yang buruk adalah sektor bangunan yaitu sebesar -13,24 persen. Sektor bangunan tidak memiliki daya saing yang baik disebabkan karena sebagian dari bahan baku yang digunakan oleh sektor bangunan di Kota Tangerang masih menggunakan bahn baku impor, sehingga menyebabkan sektor bangunan ini tidak mampu bersaing dengan sektor-sektor lainnya ataupun dengan wilayah lain. Tabel 5.6. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Kota Tangerang Pada Masa Otonomi Daerah Tahun 2001-2005. PPW NO SEKTOR USAHA Jutaan Rupiah Persen 1 Pertanian 1.197,67 3,23 2 Pertambangan dan Penggalian - - 3 Industri Pengolahan 539.959,37 5,55 4 Listrik, Gas dan Air Bersih -14.647,91 -3,29 5 Bangunan -38.410,56 -13,24 6 Perdagangan, Hotel dan restoran -181.908,97 -4,17 7 Pengangkutan dan Komunikasi 120.665,29 7,00 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 543.932,45 1938,96 9 Jasa-jasa -11.898,77 -3,39 TOTAL 958.888,57 5,65 Sumber: BPS Kota Tangerang dan BPS Banten, 2001-2005 diolah.

5.4. Profil Pertumbuhan PDRB dan Pergeseran Bersih Kota Tangerang Pada Masa Otonomi Daerah