kondisi internal dan eksternal peserta didik. Kondisi internal mencangkup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan
intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisai dengan lingkungan. Oleh karena itu kesempurnaan dan kualitas kondisi internal
yang dialami oleh peserta didik akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar. Sama kompleksnya pada kondisi internal adalah kondisi eksternal
yang ada di lingkungan peserta didik. Beberapa faktor eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan kompetensi belajar yang dipelajari, tempat belajar, iklim,
suasana lingkungkungan, dan budaya belajar masyarakat akan memengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar Anni, 2009:97.
2.1.3 Pembelajaran Kooperatif
Model belajar yang didominasi oleh guru, mengakibatkan siswa sulit memahami
konsep sains
dan rendahnya
kemampuan siswa
dalam menghubungkan konsep pelajaran dalam kehidupan sehari-hari Nurcahyani dkk,
2012:20. Setelah memahami permasalahan itu maka guru perlu mencari variasi dalam kegiatan belajar mengajar.
Roger Huda, 2011:29 menyatakan pembelajaran kooperatif merupakan aktifitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa
pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar bertanggung
jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran
anggota-anggota lain.
Parker 1994
Huda, 2011:29
mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran dimana
para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama.
Setelah menelaah definisi pembelajaran kooperatif di atas maka seorang siswa dalam memahami kompetensi pelajaran dapat memanfaatkan keberadaan
teman di sekitarnya, sehingga pada kompetensi hidrokarbon yang dipelajari akan lebih mudah diterima antar teman yang saling memberi informasi.
2.1.4 Inside Outside Circle
Dalam rangka membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman, maka seorang guru perlu mencari variasi model pembelajaran. Dalam penelitian ini
penulis ingin menyajikan pengajaran untuk siswa tahun pertama dengan menggunakan model pembelajaran koopertif inside outside circle. Hal ini
diperkenalkan oleh Kagan 1994 yang mengatakan bahwa dengan menggunakan “Inside Outside Circle”, siswa yang memiliki motivasi rendah dalam membaca
kompetensi pelajaran akan membaca dengan motivasi yang tinggi, siswa juga mendapatkan kesempatan untuk membantu dan belajar dari satu sama lain. Inside
outside circle seperti yang disarankan oleh Kagan 1999 adalah salah satu strategi yang membuat respon siswa dalam memahami kompetensi pelajaran akan
meningkat, siswa secara aktif terlibat dalam berpikir, maka akan mendorong komunikasi di antara siswa dan juga sementara menggabungkan gerakan maupun
interaksi, para siswa akan menemukan hal baru tentang kompetensi pelajaran bahwa ketika mereka bertemu pasangan baru mereka dalam proses diskusi Dewi
dkk, 2009:146
Adapun prosedur penerapan strategi inside outside circle dalam kegiatan belajar mengajar seperti berikut:
1. Pada pertemuan sebelumnya para siswa telah diberitahu prosedur model pembelajar inside outside circle dan di himbau untuk membaca kompetensi
yang akan di diskusikan. 2. Separuh kelas duduk pada kursi bagian dalam yang telah diposisikan menjadi
bentuk lingkaran, dan sebagian siswa dalam kelas duduk pada lingkaran bagian luar sehingga siswa saling berhadap-hadapan.
3. Guru memberikan beberapa persoalan yang akan di diskusikan oleh tiap kelompok persoalan tiap kelompok sama.
4. Setiap pasangan siswa dari lingkaran dalam dan lingkaran luar saling berbagi informasi.
5. Selang waktu kurang lebih 10 menit para siswa yang berada di lingkaran dalam diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran luar
bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam. 6. Selanjutnya setelah terbentuk kelompok yang baru dengan pasangan siswa
yang berbeda maka kelompok diskusi itu mulai menyelesaikan persoalan berikutnya. Menggunakan cara ini maka masing-masing siswa mendapatkan
pasangan yang baru untuk berbagi informasi lagi Witteck et al, 2004:213.
Gambar.2.1. Inside outside circle dengan siswa berjumlah genap
Gambar 2.2. Inside outside circle dengan siswa berjumlah ganjil Keterangan :
: Meja kelas : Siswa
: Posisi meja dan siswa saat jumlah total siswa genap
:Posisi meja dan siswa saat jumlah total siswa ganjil
: Arah perpindahan tempat duduk siswa
2.1.5 Problem Solving