Literasi Sains TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Literasi Sains

Literasi sains terbentuk dari 2 kata, yaitu literasi dan sains. Secara harfiah literasi berasal dari kata Literacy yang berarti melek hurufgerakan pemberantasan buta huruf. Istilah sains berasal dari bahasa inggris Science yang berarti ilmu pengetahuan. Maka, literasi sains dapat diartikan sebagai pandangan terhadap sains atau ilmu pengetahuan alam yang tidak hanya dilihat sebagai pengetahuan saja, tetapi, dapat juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Organization for Economic Cooperation and Development OECD, 2003 literasi sains scientific literacy didefinisikan sebagai kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta untuk memahami alam semesta dan membuat keputusan dari perubahan yang terjadi karena aktivitas manusia. Pendapat lain tentang literasi sains diungkapkan oleh Hurd 1997 mendefinisikan literasi sains sebagai kompetensi yang diperlukan untuk berpikir rasional tentang ilmu pengetahuan yang kaitannya dengan pribadi, sosial, politik, ekonomi, dan isu-isu dalam kehidupan. Penilaian literasi sains yang dilakukan oleh PISA 2006 OECD, 2006 memandang kemampuan literasi sains melalui empat aspek yakni aspek konteks, pengetahuan, kecakapan, dan sikap. Aspek konteks seperti siswa mampu mengenali penggunaan sains dan teknologi dalam kehidupan. Aspek pengetahuan seperti siswa memahami gejala alam berdasarkan pengetahuan tentang sains. Aspek kompetensi meliputi siswa mampu memperlihatkan kompetensinya dalam mengidentifikasi masalah sains, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan menjelaskan simpulan berdasarkan fakta-fakta. Aspek sikap meliputi siswa tertarik pada sains, mendukung penemuan-penemuan sains, dan bertanggungjawab terhadap ilmu sains. Penelitian terhadap analisis buku ajar bertema literasi sains telah dilakukan oleh Wilkinson 1999. Penelitian ini didasarkan pada Chiapetta 1991 yang menyebutkan ada empat kategori untuk menganalisis buku ajar sains yaitu sains sebagai batang tubuh pengetahuan a body of knowledge, sains sebagai cara untuk menyelidiki way of investigating, sains sebagai cara berpikir way of thinking dan interaksi antara sains, teknologi dan masyarakat interaction between science, technology and society. Chiapetta 1991 menuliskan bagian- bagian yang terdapat dalam buku ajar berbasis literasi sains yakni: 1. Sains sebagai batang tubuh pengetahuan a body of knowledge Kategori ini biasanya dimaksudkan untuk menampilkan, mendiskusikan atau menanyakan hal-hal untuk mengingat informasi tentang fakta-fakta, konsep- konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, tepri-teori, dan sebagainya. Hal ini akan mencerminkan pemindahan pengetahuan ilmiah manakala siswa menerima informasi. Kategori ini merupakan ciri dari sebagian besar buku ajar dan menampilkan informasi yang harus dipelajari. Materi buku ajar yang termasuk kategori ini adalah: a. Menyajikan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan hukum- hukum. b. Menyajikan hipotesis-hipotesis, teori-teori dan model-model. c. Mengajukan pertanyaaan kepada siswa untuk mengingat pengetahuan atau informasi. 2 Sains sebagai cara untuk menyelidiki way of investigating Kategori ini dimaksudkan untuk menstimulasi berpikir dan melakukan sesuatu dengan menugaskan kepada siswa untuk “menyelidiki”. Hal ini mencerminkan aspek inkuiri dan belajar aktif, melibatkan siswa dalam proses sains seperti melakukan observasi, mengukur, melakukan klasifikasi, menarik kesimpulan, mencatat data, melakukan perhitungan, melakukan percobaan, dan sebaga inya. Pembelajarannya dapat menyangkut kegiatan “hands-on”. Materi buku ajar yang termasuk kategori ini adalah: a. Mengharuskan siswa untuk menjawab pertanyaan melalui penggunaan materi. b. Mengharuskan siswa untuk menjawab pertanyaan melalui penggunaan grafik-grafik, tabel-tabel, dan lain-lain. c. Mengharuskan siswa untuk membuat kalkulasi. d. Mengharuskan siswa untuk menerangkan jawaban. e. Melibatkan siswa dalam eksperimen atau aktivitas berpikir. 3. Sains sebagai cara berpikir way of thinking Kategori ini dimaksudkan untuk memberi gambaran sains secara umum dan ilmuwan khususnya dalam melakukan penyelidikan. Hakekat sains mewakili proses berpikir, penalaran reasoning, dan refleksi manakala siswa berbicara tentang berlangsungnya kegiatan ilmiah. Kategori ini digunakan jika tujuan dari teks pada buku yang dianalisis adalah: a. Menggambarkan bagaimana seorang ilmuwan melakukan eksperimen. b. Menunjukkan perkembangan historis dari sebuah ide. c. Menekankan sifat empiris dan objektivitas ilmu sains. d. Mengilustrasikan penggunaan asumsi-asumsi. e. Menunjukkan bagaimana ilmu sains berjalan dengan pertimbangan induktif dan deduktif. f. Memberikan hubungan sebab dan akibat. g. Mendiskusikan fakta dan bukti. h. Menyajikan metode ilmiah dan pemecahan masalah. 4. Interaksi antara sains, teknologi dan masyarakat Interaction of science, technology, and society Kategori ini dimaksudkan untuk memberi gambaran tentang pengaruh atau dampak sains terhadap masyarakat. Siswa menerima informasi tersebut dan umumnya tidak harus menemukan atau menyelidiki. Kategori ini digunakan jika tujuan dari teks pada buku yang dianalisis adalah: a. Menggambarkan kegunaan ilmu sains dan teknologi bagi masyarakat, b. Menunjukkan efek negatif dari ilmu sains dan teknologi bagi masyarakat, c. Mendiskusikan masalah-masalah sosial yang berkaitan dengan ilmu sains atau teknologi, dan d. Menyebutkan karir-karir dan pekerjaan-pekerjaan di bidang ilmu dan teknologi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wilkinson 1999 disimpulkan bahwa buku ajar yang bermuatan literasi sains memiliki perbandingan sains sebagai batang tubuh pengetahuan, sains sebagai cara untuk menyelidiki, sains sebagai cara untuk berpikir, dan interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat berturut-turut adalah 2:1:1:1. Keberadaan aspek literasi sains yakni interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat sangat ditekankan dalam penulisan buku ajar berbasis literasi sains karena implementasi ilmu sains dalam teknologi dan masyarakat mempengaruhi kemampuan literasi sains siswa.

2.3 Pembelajaran Ilmu Pengatahuan Alam