Validitas Soal Reliabilitas Soal Daya Beda

pengujian validitas logis. Pengujian ini dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing selaku ahli. Peneliti tidak melakukan uji reliabilitas untuk instrument tes rumpang. Hal ini didasarkan dari pendapat Harrison 1982 sebagaimana dikutip oleh Widodo 1993 yang menyatakan bahwa tes rumpang memiliki karakteristik antara lain bentuk tes rumpang adalah sama, bacaan yang diambil adalah bacaan asli yang diambil dari buku teks yang tidak perlu diubah kecuali penghilangan kata untuk pertanyaan isian, tes ini tidak memerlukan analisis butir tes dan tes rumpang memiliki reliabilitas tinggi. Peneliti merumpangkan kata ke-7 dalam setiap kalimat. Tes rumpang dapat dilihat pada Lampiran 32.

3.7.1.3 Tes Kemampuan Literasi Sains

3.7.1.3.1 Validitas Soal

Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur Arikunto 2009: 65. Untuk menguji validitas instrumen yang berupa tes digunakan validitas isi. Nur 1987 mengungkapkan bahwa dalam validasi isi, prosedur khas yang dilakukan adalah menyelenggarakan panel para ahli yang memberikan pertimbangan apakah butir-butir tes yang disiapkan cukup mewakili domain yang sedang dikaji.

3.7.1.3.2 Reliabilitas Soal

Reliabilitas soal menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen soal cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagi alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2010:221. Untuk menghitung koefisien reliabilitas pada tes bentuk uraian digunakan rumus Alpha Arikunto, 2010:239. ∑ Keterangan: = banyaknya butir pertanyaan ∑ = jumlah varians butir = varians total dengan,   N N x x i     2 2  Keterangan: ∑ = jumlah butir soal ∑ = jumlah kuadrat butir soal N = banyak subyek pengikut tes Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga 11 r , kemudian dibandingkan dengan r product moment pada tabel, jika tabel hitung r r  , maka item yang diujikan tersebut dianggap reliabel. Adapun pedoman untuk memberikan interprestasi reliabilitas menurut Sugiyono 2010:231 sebagai berikut. Tabel 3.1 InterpretasiTerhadap Reliabilitas Interval r 11 Kriteria 0,000- 0,199 0,200 - 0,399 0,400 - 0,599 0,600 - 0,799 0,800 - 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Berdasarkan analisis uji coba soal tes diperoleh r 11 =0,85. Jika berpedoman pada interpretasi rekiabilitas menurut Sugiyono 2010:231 maka soal tersebut memiliki reliabilitas sangat kuat. Jika dibandingkan dengan r tabel dengan responden 65 orang dan taraf signifikansi 5, diperoleh harga r tabel = 0,244, maka r hitung r tabel berarti instrumen dikatakan reliabel.

3.7.1.3.3 Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk menggambarkan tingkat kemampuan soal dalam membedakan peserta didik yang sudah memahami materi yang diujikan dan peserta didik yang belumtidak memahami materi yang diujikan. Rumus untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk uraian menurut Rusilowati 2014 yakni: dengan klasifikasi: 0,40 D 1,00 = soal diterima 0,30 D 0,40 = soal diterima tetapi perlu diperbaiki 0,20 D 0,30 = soal diperbaiki 0,00 D 0,20 = soal tidak dipakaidibuang Hasil analisis daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Klasifikasi Hasil Uji Daya Pembeda Soal Daya Pembeda Kriteria Soal Nomor Soal 0,00 D 0,20 Soal dibuang 1c, 2b, 3a, 3b, 4a, 7a, 7b, 8, 9a, 9b 0,20 D 0,30 Soal diterima tetapi perlu diperbaiki 1a, 1b, 2a, 6b,7c 0,30 D 0,40 Soal diperbaiki 5b, 6a 0,40 D 1,00 Soal diterima 4b, 5a

3.7.1.3.4 Taraf Kesukaran