Bahan Ajar TINJAUAN PUSTAKA

10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Ajar

Kegiatan pembelajaran tentunya tidak terlepas dari adanya komponen pendukung pembelajaran. Komponen pendukung pembelajaran tersebut antara lain adalah tujuan pembelajaran, subyek belajar, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan penunjang pembelajaran. Salah satu media pembelajaran sebagai penunjang kegiatan pembelajaran adalah bahan ajar berupa buku. Menurut Sudjana 2010, salah satu media yang digunakan untuk menunjang kebutuhan siswa di sekolah adalah bahan ajar. Bahan ajar merupakan seperangkat materisubstansi pembelajaran teaching material yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi dasar secara urut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Ada berbagai macam bahan ajar yakni bahan ajar cetak, non cetak, dan display. Contoh bahan ajar cetak yang sering kita gunakan adalah buku ajar, modul, dan LKS. Bahan ajar IPA berbasis literasi sains yang akan dikembangkan adalah berupa buku pelajaran atau yang biasa dikenal dengan buku paket. Menurut Kemdikbud 2011 buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. Buku pelajaran yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran seharusnya mampu membuat siswa menjadi paham akan materi yang sedang dipelajari dan membuat siswa tidak bosan saat belajar. Oleh karena itu, penulisan buku ajar yang interaktif juga diperlukan dalam pengembangan bahan ajar. Arsyad 2009 menuliskan petunjuk dalam membantu menyiapkan media berbasis teks, seperti buku pelajaran, yang interaktif yakni: 1 Menyajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses, dan dikuasai. 2 Mempertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan menyiapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. 3 Mempertimbangkan hasil analisis respon siswa seberti cara siswa menjawab pertanyaan, menyiapkan contoh-contoh, atau menyarankan bacaan tambahan. 4 Menyiapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan dan kecepatan mereka karena keberhasilan penyajian materi dengan media berbasis teks sangat ditentukan oleh kesempatan siswa belajar berdasarkan kemampuannya. 5 Menggunakan beragam jenis latihan dan evaluasi seperti bermain peran, studi kasus, berlomba, atau simulasi. Sebagai salah satu badan penjaminan mutu pendidikan di Indonesia, BSNP atau Badan Standar Nasional Pendidikan memiliki peraturan khusus dalam menilai suatu bahan ajar khususnya bahan ajar cetak. Menurut Muljono 2007, komponen penilaian buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh PP No.192005 diadopsi sebagai ukuran buku teks pelajaran yang baik. Sebuah buku teks pelajaran yang baik adalah buku yang memiliki kriteria: 1 Minimal mengacu pada sasaran yang akan dicapai peserta didik, dalam hal ini adalah standar kompetensi SK dan KD. Sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen kelayakan isi. 2 Berisi informasi, pesan, dan pengetahuan yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang dapat dikomunikasikan kepada pembaca khususnya guru dan peserta didik secara logis, mudah diterima sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif pembaca. Maka, bahasa yang digunakan harus mengacu pada kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar atau sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen kebahasaannya. 3 Berisi konsep-konsep disajikan secara menarik, interaktif dan mampu mendorong terjadinya proses berpikir kritis, kreatif, inovatif dan kedalaman berpikir, serta etakognisi dan evaluasi diri. Sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen penyajian, yang berisi teknik penyajian, pendukung penyajian materi, penyajiannya mendukung pembelajaran. 4 Secara fisik tersaji dalam wujud tampilan yang menarik dan menggambarkan ciri khas buku pelajaran, kemudahan untuk dibaca dan digunakan, serta kualitas fisik buku. Buku teks pelajaran harus memenuhi syarat kegrafikan.

2.2 Literasi Sains