Keterangan:
2 i
S =varian masing-masing kelompok
S =varian gabungan
B =koefisien Barlett n
i
=Jumlah siswa dalam kelas Berdasarkan analisis uji homogenitas, didapatkan
melalui perhitungan dengan menggunakan rumus uji Bartlett. Nilai dengan α = 0,05 dan dk = 3. Dari data tampak bahwa nilai
, sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat kelas tersebut memenuhi kriteria sebagai populasi yang homogen satu sama lain. Paparan hasil uji
homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Teknik pengambilan sampel dalam uji coba bahan ajar menggunakan
random sampling karena semua populasi memenuhi kriteria homogenitas. Dari teknik pengambilan sampel tersebut, peneliti memilih dan menentukan kelas IX E
sebagai kelas kontrol dan kelas IX D sebagai kelas eksperimen.
3.7.2.5 Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Data yang digunakan untuk uji
normalitas adalah nilai hasil post-test. Sudjana 2005 menuliskan, uji normalitas data pada penelitian ini menggunakanuji chi-kuadrat dengan rumus :
= ∑
Keterangan: = chi kuadrat
= frekuensi pengamatan = frekuensi yang diharapkan
k = banyaknya kelas
3.7.2.6 Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam pengujian keefektifan bahan ajar adalah uji kesamaan dua rata-rata uji t dua pihak. Hipotesis statistik yang diajukan
dalam uji keefektifan bahan ajar adalah:
1.
Aspek Kemampuan Literasi Sains Ho : Hasil kemampuan literasi sains siswa yang menggunakan bahan
ajar IPA berbasis literasi sains sama dengan siswa yang menggunakan bahan ajar yang beredar.
Ha : Hasil kemampuan literasi sains siswa yang menggunakan bahan ajar IPA berbasis literasi sains lebih tinggi dibanding dengan
siswa yang menggunakan bahan ajar yang beredar.
2.
Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Ho : Hasil keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan
bahan ajar IPA berbasis literasi sains sama dengan siswa yang menggunakan bahan ajar yang beredar.
Ha : Hasil keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan bahan ajar IPA berbasis literasi sains lebih tinggi dibanding
dengan siswa yang menggunakan bahan ajar yang beredar. Berdasarkan hipotesis diatas, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji
kesamaan dua rata-rata uji t dua pihak. Data yang digunakan untuk uji ini adalah nilai posttest, afektif, psikomotorik, dan LKS. Rumus digunakan untuk uji t dua
pihak menurut Sudjana 2005 adalah ̅
̅ √
dengan
Keterangan : ̅
= rata-rata sampel 1 ̅
= rata-rata sampel 2 = varians sampel 1
= varians sampel 2 Kriteria pengujiannya adalah H
o
ditolak jika - t
tabel
t
hitung
t
tabel
dengan taraf 5
artinya data yang diuji memiliki rata-rata yang tidak sama.
74
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
1. Karakteristik bahan ajar IPA berbasis literasi sains untuk siswa kelas IX yakni memuat 39,6 aspek sains sebagai batang tubuh pengetahuan a body
of knowledge, 19,8 aspek sains sebagai cara untuk berpikir a way of thinking, 20,41 aspek sains sebagai cara untuk menyelidiki a way of
investigating, dan 20,19 aspek interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat interaction between science, technology, and society.
2. Kualitas bahan ajar IPA berbasis literasi sains untuk siswa kelas IX diukur dari validitasnya atau kelayakannya menurut tiga ahli materi termasuk dalam
kriteria layak. Skor perolehan dari setiap aspek yakni 90,20 kelayakan isi, 90,42 teknik penyajian, 90,38 penilaian bahasa, 91,67 kegrafisan, dan
88,89 literasi sains. 3. Tingkat keterbacaan bahan ajar IPA berbasis literasi sains untuk siswa kelas
IX termasuk dalam kriteria mudah dipahami oleh siswa dengan rata-rata skor keterbacaan 77,55.