unilateral atau bilateral kelenjar getah bening retrofaring dengan diameter terbesar 6 cm atau kurang.
N2 :Metastase kelenjar getah bening bilateral dengan diameter terbesar 6 cm atau kurang, di atas fossa supraklavikular.
N3 :Metastase pada kelenjar getah bening diatas 6 cm danatau pada fossa supraklavikular.
4. Stadium karsinoma nasofaring adalah penentuan stadium penyakit berdasarkan klasifikasi AJCC tahun 2010 yang dikelompokkan: I, II, III,
IV 5. Ekspresi COX-2 adalah pemeriksaan imunohistokimia yang pada
pewarnaan coklat pada sitoplasma dan membran sel. Skor imunoreaktif diperoleh dengan mengalikan skor luas dengan skor
intensitas. Hasil ukur : Skor imunoreaktif : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
Ekspresi COX-2 positif : Skor imunoreaktif 4 Ekspresi COX-2 negatif : Skor imunoreaktif 4
Tan Puti 2005 6. Microvessel density
Jumlah pembuluh darah mikro per lapangan pandang yang diperiksa dengan pemeriksaan immunohistokimia.
Hasil Ukur : Jumlah pembuluh darah mikro MicrovesselMV Lapangan Pandang LP
• MVD tinggi : 45 MVLP • MVD rendah : 45 MVLP
Sari 2004
3.6 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaringan nasofaring penderita KNF. Bahan ini diperiksa secara immunohistokimia dengan
menilai immunoreaktivitas antibodi COX-2.
Universitas Sumatera Utara
Reagen untuk pemeriksaan histopatologi: formalin 10, blok parafin, aqua destillata, hematoxyllin-eosin.
Reagen untuk pemeriksaan immunohistokimia: xylol, alkohol absolut, alkohol 95, alkohol 80, alkohol 70, H
2 2
0,5 dalam methanol, Tris Buffer Saline TBS, antibody CD31, Choromogen Diamino Benzidine
DAB. Lathium Carbonat jenuh, Tris EBTA, Hematoxylin, aqua destillata.
3.7 Instrumen Penelitian
Penelitian ini membutuhkan beberapa peralatan dan reagen sebagai berikut:
a. Catatan medis penderita dan status penelitian penderita b. Formulir persetujuan ikut penelitian
c. Alat untuk biopsi: blakesley nasal foscep lurusbengkok, endoskopi kaku, 4 mm, 0
. d. Alat untuk pemeriksaan immunohistokimia: Sistem visualisasi
immunohistokimia, mesin pemotong jaringan microtome, silanized slide.
3.8 Prosedur Kerja Pemeriksaan Immunohistokimia:
1. Deparafinisasi slide Xylol 1, Xylol 2, Xylol 3 5menit
2. Rehidrasi Alkohol absolute, Alk 96, Alk 80, Alk 70
4menit
3. Cuci dengan air mengalir 5 menit
4. Masukkan slide ke dalam PT Link Dako Epitope Retrieval : set up Preheat 65°C,
Running time 98°C selama 15 menit. ± 1 jam
5. Pap Pen. Segera masukkan dalam Tris Buffered Saline TBS pH 7,4
5 menit
6. Blocking dengan peroxidase block 5-10 mnt
7. Cuci dalam Tris Buffered Saline TBS pH 7,4 5 menit
8. Blocking dengan Normal horse Serum NHS 15 menit
Universitas Sumatera Utara
3 9. Cuci dalam Tris Buffered Saline TBS pH 7,4
5 menit 10. Inkubasi dengan antibodi CD-31 dengan
pengenceran 1:200 untuk pemeriksaan MVD, dan dengan antibodi COX-2 dengan
pengenceran 1:40 untuk pemeriksaan ekpresi COX-2.
1 jam
11. Cuci dalam Tris Buffered Saline TBS pH 7,4 Tween 20
5 menit
12. Dako Real Envision RabbitMouse 30 menit
13. Cuci dalam Tris Buffered Saline TBS pH 7,4 Tween 20
5-10 menit
14. DAB+Substrat Chromogen solution dengan pengenceran 20 µL DAB : 1000 µL substrat
tahan 5 hari di suhu 2-8°C setelah di-mix 5 menit
15. Cuci dengan air mengalir 10 menit
16. Counterstain dengan Hematoxylin 3 menit
17. Cuci dengan air mengalir 5 menit
18. Lithium carbonat 5 dlm aqua 2 menit
19. Cuci dengan air mengalir 5 menit
20. Dehidrasi Alk 80, Alk 96, Alk Abs 5 menit
21. Clearing Xylol 1, Xylol 2, Xylol 3 5 menit
22. Mounting + cover glass
Kemudian dilakukan penilaian terhadap ekspresi COX-2 dan MVD oleh tiga orang ahli patologi.
Penilaian ekspresi COX-2 bersifat semikuantitatif yang dinyatakan dengan:
Universitas Sumatera Utara
• Skor Intensitas COX-2, berupa intensitas warna yang terekspresi warna coklat, dinilai:
0 : berarti negatif 1 : intensitas lemah
2 : intensitas sedang 3 : intensitas kuat.
• Skor luas tingkat pewarnaan COX-2 ditentukan menurut persentase luas area pewarnaan positif dibandingkan dengan area
jaringan karsinoma pada 1-3 lapang pandang LP, dinilai: 0 : berarti negatif
1 : pewarnaan positif 10 jumlah sel 2 : pewarnaan positif 10-50 jumlah sel
3 : pewarnaan positif 50 jumlah sel Untuk skor akhir ekspresi COX-2 digunakan skor imunoreaktif. Skor
imunoreaktif diperoleh dengan mengalikan skor luas dengan skor intensitas. Skor imunoreaktif 4 atau lebih dinilai ekspresi COX-2 positif
Tan Putti, 2005. Penghitungan densitas pembuluh darah mikro dilakukan dengan
metode yang sama dengan yang dilakukan oleh Sari 2004. Dengan pembesaran x40 diidentifikasi area dengan densitas pembuluh darah
paling tinggi disebut dengan area Hot Spot. Kemudian dilakukan penghitungan kelompok sel endotel pembuluh darah dengan atau tanpa
lumen pada pembesaran x200. Evaluasi dilakukan oleh 3 orang ahli patologi tanpa mengetahui data klinis pasien. Hasil ukur dinyatakan dalam
jumlah pembuluh darah mikro MicrovesselMV per lapangan pandang LP Sari, 2004.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Kerangka Kerja