Cyclooxygenase-2 Korelasi Ekspresi Cyclooxygenase-2 Dengan Microvessel Density Pada Karsinoma Nasofaring Di RSUP H. Adam Malik Medan

untuk mengontrol kelenjar yang radioresisten dan metastasis leher setelah radiasi dan pada pasien tertentu, pembedahan penyelamatan salvage treatment dilakukan pada kasus rekurensi di nasofaring atau kelenjar leher tanpa metastasis jauh Chew 1997; Wei 2006.

2.2 Cyclooxygenase-2

Pelepasan asam arakhidonat dari membran fosfolipid merupakan respon dari interaksi rangsangan terhadap reseptor dengan permukaan sel. Asam arakhidonat kemudian diubah oleh enzyme COX menjadi prostaglandin PG dan tromboksan TX Claria 2003. Cyclooxygenase atau prostaglandin H synthase, yang dikenal sebagai COX, merupakan bagian dari myeloperoksidase yang terdapat pada sisi luminal dari retikulum endoplasma dan membran nukleus. COX mengkatalisis tahap biosintesis prostaglandin dari asam arakhidonat Sobolewski et al. 2009. Hingga saat ini dikenal 3 bentuk isoform COX. COX-1 merupakan suatu glikoprotein yang terekspresi terus menerus di berbagai jaringan. COX-1 dianggap sebagai protein ‘housekeeping’ karena ia terekspresi terus menerus dan berperan dalam homeostasis jaringan dengan memodulasi berbagai proses seluler mulai dari proliferasi Sobolewski et al. 2010; Murono 2001. Cyclooxygenase-2 merupakan isoform yang dapat dirangsang, dan diregulasi oleh faktor pertumbuhan dan berbaga i sitokin seperti IL1β, IL6, atau TNFα, sehingga mengalami ekspresi berlebih pada saat inflamasi. COX-2 juga dipicu oleh berbagai rangsangan hormon dan mitogen. Gen COX-2 terletak pada kromosom 1 dan promoternya mengalami elemen respon NFκB dan elemen respon tergantung sitokin Sobolewski et al. 2010; Murono 2001 Cyclooxygenase-3 merupakan varian dari COX-1 dan terdapat terutama terdapat pada otak dan korda spinalis. Peranan COX-3 belum Universitas Sumatera Utara diketahui secara pasti, ada yang menyatakan COX-3 memiliki peranan dalam sensitivitas nyeri Sobolewski et al. 2010. Ekspresi berlebih COX-2 telah dideteksi pada sejumlah kanker seperti kanker kolorektal, payudara, pancreas dan paru. Ekspresi berlebih COX-2 juga ditemukan pada kanker hematologi. COX-2 dinyatakan berperan pada berbagai tahap perkembangan kanker, dengan meningkatkan proliferasi sel yang termutasi, memperngaruhi program kematian sel juga mempengaruhi terjadinya metastasis Sobolewski et al. 2010. Induksi dan ekspresi berlebih COX-2 berhubungan dengan peningkatan produksi PGE2 yang diketahui dapat memodulasi proliferasi sel, kematian sel dan invasi tumor pada berbagai kanker. Peningkatan level prostaglandin telah dideteksi pada kanker di berbagai lokasi anatomi, termasuk kepala dan leher, dan peran metabolit tersebut dalam pertumbuhan tumor dan metastasis telah dapat dipastikan. Prostaglandin PG, terutama yang seri E, ditemukan mempengaruhi proliferasi sel dan respon imun host, menunjukkan perannya sebagai promotor dan memfasilitasi pertumbuhan dan penyebaran tumor Sobolewski et al. 2010; Gallo et al. 2001. Cyclooxygenase-2 dan reseptor tromboksan A2 memiliki peranan dalam pengaktifan invasi sel dan angiogenesis. Ekspresi COX-2 memacu berbagai sel untuk meningkatan produksi PG. PG menekan aktivitas natural killer NK. Penekanan ini juga menyebabkan hambatan dari IL-2 dan IFN- α serta menurunkan pengaturan reseptornya. Ini menunjukkan PG mempunyai peranan dalam penekanan peran sistem imun pada kanker. Oleh karena itu secara jelas COX-2 derivat PG mempunyai peranan dalam pertumbuhan kanker melalui mekanisme biokimia yang meliputi stimulasi pertumbuhan tumor dan neovaskularisasi Rishikesh Sadhana 2003. Universitas Sumatera Utara

2.3 Angiogenesis pada Kanker